3.4.2 DFD Level 0
DFD Level 0 adalah pengembangan dari diagram konteks. DFD Level 0 sistem ini menjelaskan hubungan antara 8 proses utama, yaitu proses login,
pengelolaan data pengguna, pengelolaan data ruangan, pengelolaan data waktu, pengelolaan data dosen, pengelolaan data mata kuliah, pengelolaan data semester,
dan pengelolaan data jadwal.
Administrator
Ruangan
Waktu Dosen
1 Login
2 Pengelolaan
Data Pengguna
4 Pengelolaan
Data Waktu 8
Pengelolaan Data Jadwal
5 Pengelolaan
Data Dosen 3
Pengelolaan Data Ruangan
Data Login
Data Pengguna
Data Waktu
Data Waktu
Data Pengguna
Bagian Akademik
Pengguna
Data Login
Mata Kuliah 6
Pengelolaan Data Mata
Kuliah
Data Dosen Data Dosen
Data Dosen Data Mata Kuliah
Data Mata Kuliah
Data Ruangan Data
Ruangan
Jadwal Info Jadwal
7 Pengelolaan
Data Semester Data Dosen
Semester Data Semester
Data Semester Data Jadwal
Data Ruangan
Data Ruangan
Info Jadwal Data Mata Kuliah
Data Mata Kuliah
Data Waktu Data Waktu
Data Semester Data Semester
Gambar 3.4 DFD Level 0 3.5
Teknik Pengujian
Pengujian perangkat lunak merupakan proses evaluasi perangkat lunak dengan maksud untuk mengetahui kesalahan
error
yang terjadi di dalamnya. Salah satu metode yang digunakan dalam pengujian perangkat lunak adalah
black box testing
.
Black box testing
merupakan metode pengujian untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan
kebutuhan fungsional yang telah didefinsikan tanpa memperhatikan struktur internal atau
coding
dalam perangkat lunak yang diuji Sawant dkk, 2012.
Perangkat lunak yang dikembangkan dalam penelitian ini akan diuji menggunakan metode
black box
dengan langkah-langkah berikut ini. 1.
Membagi berdasarkan modulfiturfungsional aplikasi, setiap modul diberikan masukan data dan kemudian melihat hasil laporan yang
dikeluarkan. Jika pada saat proses memasukan data maupun laporan yang dikeluarkan tidak sesuai atau ditemukan kekurangan-kekurangan pada
perangkat lunak yang dikembangkan, maka dilakukan penelusuran apa dan bagaimana proses kesalahan
error
itu terjadi. Setelah ditemukan apa permasalahanya maka dilakukan perbaikan dan dilanjutkan ke proses
pengujian modul lainnya. 2.
Jika setiap modulfiturfungsional selesai dilakukan pengujian dan hasilnya positif maka langkah selanjutnya dilakukan pengujian secara menyeluruh
dalam arti dilakukan pengujian sejauh mana tingkat kehandalan modulfiturfungsional
tersebut jika
diintegrasikan dengan
modulfiturfungsional lain.