10 Al-
I’tishom Cahaya Umat pada tahun 2006, memberikan gambaran sangat menarik dan cerdas sekitar gerakan keagamaan dan pemikiran yang ada di dunia,
salah satu pembahasannya adalah tentang Tao. Frtijof Capra, karya bukunya yang berjudul The Tao of Physics:
Menyingkap Kesejajaran Fisika Modern dan Mistisisme Timur diterbitkan oleh Jalasutra pada tahun 2003, karya bukunya tentang Tao sangat fenomental karena
berupaya mencari integrasi antara pandangan dunia matematis fisika-modern dengan visi mistis.
Dari beberapa pustaka tersebut yang disampaikan diatas, kajian tentang agama Tao yang dianut oleh komunitas Cina Tao di Jawa belum pernah dilakukan
melalui suatu penelitian. Maka dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kajian-kajian yang telah ada.
Oleh karena itu, penelitian terhadap komunitas umat Tao perlu dan penting untuk dilakukan karena belum ada yang pernah meneliti dan melacak bagaimana
fenomena Tao di Indonesia. Persoalan ini menarik untuk diteliti karena pemahaman tentang kehidupan keberagamaan di kalangan etnik Tionghoa Tao
masih sangat terbatas dan masih sangat jarang ditemukan kajian-kajian tentang agama Tao dalam perspektif ke-INDONESIA-an.
1.2. Rumusan Masalah
Didasari oleh beberapa hal yang telah terurai dalam latar belakang tersebut maka Peneliti merumuskan masalah penelitian yaitu Apakah Tao itu agama ?
11
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan Tao sebagai agama.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian terapan, oleh karena itu diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan manfaat. Pertama, penelitian ini diharapkan
mampu memberi kontribusi pemikiran dalam hal ini adalah bagi Pemerintah Cq. Kementerian Agama Republik Indonesia khususnya Kantor Wilayah Kementerian
Agama Jawa Tengah dan Kantor Kementerian Agama Kota Semarang dalam pengambilan kebijakan untuk pembinaan kehidupan beragama pada umat Tao.
Bagi Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Agama, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan yang memungkinkan komunitas
Tionghoa Tao memperoleh pelayanan seperti halnya umat yang lain. Dalam konteks yang lebih luas, yakni hubungan antar agama, pengetahuan dan apresiasi
yang memadai atas nilai-nilai dan kebudayaan agama lain-lain akan mendorong tumbuhnya sikap untuk menghormati pihak lain yang berbeda. Penghormatan ini
bukan karena pengakuan terhadap kebenaran agama mereka, tetapi karena setiap orang memang harus menghormati tradisi pihak lain dalam menyembah Tuhan
mereka. Kedua, kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini
antara lain Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang, kalangan akademisi, ormas sosial keagamaan, dan
12 kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat LSMNGO yang concern di dalam
pembinaan kerukunan umat beragama. Ketiga, penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang
lebih utuh mengenai peran dari gerakan Persatuan Umat Tao Indonesia PUTI dalam upaya memperoleh perlindungan dan jaminan yang sama, yaitu pengakuan
dan jaminan kebebasan beragama terutama dalam bidang administrasi kependudukan.
Keempat, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberikan pemahaman inklusif bagi komunitas beragama sehingga dapat semakin arif dalam
menyikapi segala perbedaan.
1.5. Metode Penelitian 1.5.1.