7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian BAHUMA
Bahuma merupakan bahasa Dayak Kanayatn Provinsi Kalimantan Barat yang berarti berladang. Orang-
orang yang menuturkan bahasa Banana’ disebut juga orang Kanayatn. Bahasa Kanayatn untuk pertama kalinya dalam literatur
diperkenalkan oleh seorang Pastor, yaitu Pastor Donatus Dunselman dan kemudian dipopulerkan oleh para Politisi Dayak serta disebar luaskan dalam
siaran radio dalam bahasa Dayak Kanayatn di RRI Pontianak
1
. Masyarakat Dayak Kanayatn merupakan masyarakat agraris yang
menggantungkan hidupnya dari pertanian. Masyarakat Negara Indonesia yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Pada zaman dahulu sebagian besar
masyarakat Dayak secara umum mengandalkan pada pertanian atau ladang berpindah-pindah. Batas-batas lading dan pertanian mereka di sekitarnya
dibatasi dengan pohon-pohon besar yang dengan sengaja ditebang untuk menandai batas-batas ladang mereka
2
. Orang Dayak Kanayatn juga memiliki beberapa tradisi yang berkaitan
dengan siklus pertanian selama satu tahun, yang di kenal dengan adat “Bahuma
Batahunt” berladang setiap tahun. Tradisi seperti ini merupakan salah satu ciri pokok dari kebudayaan etnis Dayak. Tradisi berladang telah dilakukan oleh
etnis Dayak Kanayatn sejak ratusan tahun silam.
3
Tradisi Bahuma hingga saat ini memiliki beberapa tahap yang dalam sistem kerjanya yang semuanya itu
merupakan aturan yang sudah ada dan membudaya di dalam tradisi bercocok tanam suku Dayak Kanayatn Kalimantan Barat dan pada era sekarang ini sudah
1 Sujarni Alloy, Albertus, Chatarina Pancer Istiyani, Keberagaman Subsuku dan Bahasa Dayak Pontianak: Institut Dayakologi, 2008. 160
2
DR. Yekti Maunati, Identitas Dayak Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2004. 91
3
Michael R. Dove, Sistem Perladangan Di Indonesia Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1988.
8 dikembangkan menjadi ladang menetap. Dengan demikian kehidupan tradisi
masyarakat etnis Dayak Kanayatn akan lebih terjaga.
B. Komposisi