BAB II Model Manajemen Pembelajaran
Melalui Metode “Stop and Stop”
A. Konsep Model Manajemen Pembelajaran melalui Metode “Stop and Stop” pada satuan Pendidikan
Pembelajaran yang dinyatakan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar lain dalam suatu lingkungan belajar, berlangsung dalam suatu proses interaksi. Interaksi tersebut bersifat
edukatif yang melibatkan peserta didik dan pendidik sehingga guru sebagai sentral figur memegang peranan
penting dalam
merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, dan mengendalikan proses pembelajaran di
sekolah. Proses
merencana, mengorganisasi,
menggerakkan dan mengawasi kegiatan dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif
dan efisien
merupakan kegiatan
manajemen. Manajemen yang efektif dalam pembelajaran diharapkan
dapat mengembangkan potensi siswa, sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang
mengakar pada individu siswa. Semua mata pelajaran yang diajarkan pada setiap
satuan pendidikan
membutuhkan metode
untuk memudahkan dan mengarahkan peserta didik untuk
mudah memahami agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, serta menjadi warga
dunia yang cinta damai. Hal ini akan tercapai dengan baik jika dilaksanakan dan disajikan oleh guru dengan
menggunakan metode yang tepat tersebut diungkapkan oleh Ari Wijayanti 2011:53. Oleh karena itu, metode
pembelajaran yang digunakan di sekolah dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan yang jelas dan menganalisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis. Dalam metode “stop and stop” harus mengedepankan kenyamanan bagi anak
didik. Kenyamanan yang dimajsut yaiu anak didik tidak merasa tertekan dan takut, yakni peserta didik dapat
mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru dan mengedepankan disiplin dan penuhrasa tanggungjawab
terhadap masyarakat materi yang diterimanya. Model manajemen pembelajaran melalui metode
“stop and stop” dalam pendidikan diterapkan melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan. Kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan dengan metode “stop and stop” siswa
dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan itu sendiri. Dalam mengelola
pembelajaran yang menggunakan metode “stop and stop” guru sebagai manajer harus melaksanakan
berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan dari awal pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran,
menggerakkan dan mengawasi pembelajaran yang dilakukan.
Masalah pembelajaran yang menggunakan metode “stop and stop” utamanya di SD Negeri Purwosari 1
belum semau guru mampu melakukan proses kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan Pembelajaran Aktif
Kreatif Efektif dan Menyenangkan PAKEM,utamanya menerapkan metode “ stop and stop” pada saat
menyajikan materi pelajaran. Dari hasil wawancara dengan Kepala SDN Purwosari 1 pada tanggal 5 Maret
2016 ditemukan masalah bahwa model manajemen melalui
metode “stop
and stop”
berbasis pada
pengendalian peserta didik di kelas memang selama ini dilaksanakan di SDN Purwosari1 belum tertatatersusun
secara baik. Sistem perencanaan yang kurang baik menjadikan pengorganisasian kurang padu, sehingga
pelaksanaan tidak konsisten meskipun pengarahan dan pengawasan sudah dilaksanakan secara kontinyu
dampaknya tujuan pembelajaran belum tercapai secara efektif dan efisien.
B. Prosedur Menuju Pembelajaran: