belum semau guru mampu melakukan proses kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan Pembelajaran Aktif
Kreatif Efektif dan Menyenangkan PAKEM,utamanya menerapkan metode “ stop and stop” pada saat
menyajikan materi pelajaran. Dari hasil wawancara dengan Kepala SDN Purwosari 1 pada tanggal 5 Maret
2016 ditemukan masalah bahwa model manajemen melalui
metode “stop
and stop”
berbasis pada
pengendalian peserta didik di kelas memang selama ini dilaksanakan di SDN Purwosari1 belum tertatatersusun
secara baik. Sistem perencanaan yang kurang baik menjadikan pengorganisasian kurang padu, sehingga
pelaksanaan tidak konsisten meskipun pengarahan dan pengawasan sudah dilaksanakan secara kontinyu
dampaknya tujuan pembelajaran belum tercapai secara efektif dan efisien.
B. Prosedur Menuju Pembelajaran:
SDN Purwosari 1 menyusun dan menerapkan model manajemen pembelajaran melalui metode “stop
and stop” yang mengacu pada kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan maupun pengawasan.
Kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan siswa dengan mengikutsertakan berbagai faktor di
dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam mengelola pembelajaran, guru sebagai manajer melaksanakan
berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan
pembelajaran, dan dalam mengorganisasikan maupun menggerakkan dan mengawasi pembelajaran yang
dilakukan seperti gambar berikut:
Efektifitas penerapan fungsi perencanaan dalam kegiatan pembelajaran diindikasikan dengan aplikasi prinsip-
prinsip pembelajaran yaitu:
1 Menetapkan apa yang hendak dilakukan oleh guru, kapan
dan bagaimana
melakukannya dalam
implementasi pembelajaran
yang menggunakan
metode “stop and stop” dalam pembelajaran. 2 Aplikasi penerapan metode “stop and stop”,guru
mengatakan stop, maka peserta didik harus berhenti pada saat itu juga.
Perencanaan Pembuatan RPP
Penggerakan dimuainya Pembeajaran oleh para guru yang mengajar di kelas.
Pengawasa oleh Kepala Sekolah melalui supervisi
Penilaian dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya satu minggu setelah penilaian Ini dilakukan melalui rapat Kegiatan Kelompok Guru dalam satuan pendidikan.
3 Pengembangan berikut guru mengatakan stop andstop secara tiba-tiba, maka peserta didik harus
menaruh tangannya di atas meja. 4 Mengumpulkan dan menganalisis kegiatan siswa
yang penting dilakukan guru untuk mendukung kegiatan,siswa terkendali dengan baik
5 Kegiatan berikutnya guru mengatakan rilek semua siswa boleh bergerak sesuai yang dikehendaki.
6 Langkah terakir guru bilang mute,siswa boleh bergerak namun tidak bersuara, boleh komunikasi
dengan teman tanpa mengeluarkan suara, bo;eh melalui tulisan.kemudian guru mengatakan rilek
situasi kembali normal. 7 Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-
rencana dan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Mengacu pada implementasi fungsi perencanaan
dalam kegiatan pembelajaran melalui metode tersebut, sehingga dikembangkan sejumlah indikator penelitian
tentang perencanaan pembelajaran yang mencakup penyusunan kegiatan pembelajaran, penetapan dan
pembatasan tujuan
pembelajaran, pengembangan
strategi pembelajaran, pengumpulan data dan informasi pendukung
pembelajaran, dan
pengkomunikasian rencana pembelajaran tersebut kepada pihak terkait.
Bentuk perencanaan pembelajaran dimaksud, diukur dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP yang di dalamnya menggunakan metode “stop and stop” didukung dengan sejumlah komponen, yaitu
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Melalui
perencanaan pembelajaran melalui metode “stop and stop” ini, guru dapat mempersiapkan segala sesuatu
yang dibutuhkan siswa dalam belajar. a. Pengorganisasian Pembelajaran Organizing
Fungsi pengorganisasian yang ada dalam kegiatan pembelajaran melalui metode yang dimaksudkan untuk
menentukan pelaksana tugas dengan jelas kepada setiap personil sekolah sesuai bidang, wewenang, mata ajaran,
dan tanggung jawabnya. Dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur dan komponen
pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran baik proses maupun kualitas yang dipersyaratkan dapat
berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. Mengenai penerapan fungsi pengorganisasian
dalam kegiatan pembelajaran, ditunjukkan dengan sejumlah indikator, yaitu:
1 Menyediakan fasilitas, perlengkapan, dan personil yang diperlukan untuk menyusun kerangka yang
efisien dalam
melaksanakan rencana-rencana
melalui suatu
proses penetapan
pelaksanaan
pembelajaran melalui metode “stop and stop” yang diperlukan untuk menyelesaikannya,
2 Mengelompokkan komponen pembelajaran melalui metode “stop and stop” berbasis pendidikan karakter
dalam struktur pembelajaran sekolah secara teratur, 3 Membentuk struktur wewenang dan mekanisme
koordinasi pembelajaran melalui metode “stop andstop” di kelas pada satuan pendidikan,
4 Merumuskan dan menetapkan metode melalui metode “stop and stop” pembelajaran dikelas,serta
Penerapan fungsi
pengorganisasian dalam
manajemen pembelajaran
sebagaimana yang
ditunjukkan dengan sejumlah indikator di atas, telah dikembangkan sebagai tolak ukur tentang efektivitas
pelaksanaan fungsi pengorganisasian dalam kegiatan pembelajaran melalui metode “stop and stop”.
b. Penggerakanpelaksanaan Pembelajaran Actuating Penerapan
fungsi penggerakan
dalam pembelajaran melalu metode “stop and stop” meliputi:
1 Melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran melalui
metode “stop and stop” berbasis pendidikan karakter yang diperlukan untuk dalam sekolah maupun
pembelajaran secara rinci dan jelas. 2 Mengeluarkan instruksi-instruksi dalam kegiatan
belajar mengajar yang spesifik ke arah pencapaian
tujuan pembelajaran melalui metode “stop and stop” berbasis pendidikan karakter.
3 Membimbing, memotivasi
dan melakukan
pengawasan oleh guru terhadap siswa. 4 Membimbing, memotivasi dan memberi tuntunan
atau arahan yang jelas oleh guru terhadap pelayanan belajar kepada peserta didik.
Hubungan siswa dengan guru dalam proses pembelajaran, menempatkan guru pada posisi strategis
sebagai manajer pembelajaran dengan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses
pembelajaran, seperti adanya tujuan yang ingin dicapai, bahan atau pesan yang menjadi isi interaksi, pelajar
yang aktif mengalami, guru yang melaksanakan, metode untuk mencapai tujuan, situasi yang memungkinkan
proses pembelajaran berjalan dengan baik, serta adanya penilaian terhadap hasil belajar. Komponen tersebut
termasuk juga
cara guru
memanajemen proses
pembelajaran yang
berlangsung sehingga
tidak membosankan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, hal itu akan mampu mewujudkan berhasilnya
tujuan pembelajaran
itu sendiri.
Penggerakan sebagai fungsi manajemen diterapkan oleh kepala sekolah bersama guru dalam pembelajaran agar
siswa melakukan aktivitas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
d. Pengawasan Pembelajaran Controlling
Pengawasan dalam konteks pembelajaran melalui metode “stop and stop” berbasis pendidikan karakter
dilakukan oleh guru terhadap kegiatan pembelajaran pada seluruh kelas, termasuk pemberian pelayanan
kebutuhan pembelajaran secara sungguh- sungguh. Untuk keperluan pengawasan ini, guru mengumpulkan,
menganalisis, dan mengevaluasi informasi kegiatan belajar, serta memanfaatkannya untuk mengendalikan
pembelajaran melalui metode “stop and stop” berbasis pendidikan karakter sehingga tercapai tujuan belajar
yang telah direncanakan. Penerapan fungsi pengawasan dalam kegiatan
pembelajaran, diimplikasikan
dengan sejumlah
indikator, yaitu 1 Mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan
dibanding dengan rencana pembelajaran melalui metode “stop
and stop” berbasis pendidikan karakter. 2 Melaporkan penyimpangan untuk tindakan koreksi
dan merumuskan tindakan koreksi, menyusun standar-standar pembelajaran melalui metode “stop
and stop” yang berbasis pendidikan karakter dan sasaran-sasaran.
3 Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap
penyimpangan-penyimpangan, baik
institusional satuan pendidikan maupun proses pembelajaran melalui metode “stop and stop”
berbasis pendidikan karakter.
Adapun penerapan fungsi pengawasan dalam kegiatan pembelajaran, didasarkan pada tanggung jawab
yang di dalamnya terkandung norma-norma etika, sosial, dan scientific sebagai suatu kesanggupan untuk
menjalankan tugas dan kewajiban yang dipikulkan kepadanya dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian,
maka pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran yang dipertanggungjawabkan itu dapat diterima orang lain
dan mengandung kebenaran yang bersifat umum. Manajemen
yang diterapkan
guru dalam
proses pembelajaran, apabila diterima baik oleh siswa, maka
akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa.
B.Skema Model Manajemen Pembelajaran Melalui Metode “Stop and Stop” Berbasis Pendidikan Karakter
di Sekolah.
N o
Manajemen Pembelajar-
an melalui metode “
stop and stop
Tahapan Pengembangan Keterangan
1 Planning
Perencanaan Perencanaan proses pembelajaran
melalui metode “stop and stop” meliputi:
1. Menetapkan apa yang hendak dilakukan oleh guru, kapan
dan bagaimana melakukannya dan penerapan implementasi
dalam metode “stop and stop” berbasis pendidikan karakter.
2. Membatasi sasaran atas dasar tujuan instruksional khusus
dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil
yang maksimal melalui proses penentuan
melalui metode
“stop and stop” dalam target pembelajaran.
3. Mengembangkan alternatif-
alternatif yang sesuai dengan strategi dalam pembelajaran
melalui metode “stop and
stop”pendidikan yang
karakter. 4. Mengumpulkan setrategi dan
menganalisis informasi yang penting
untuk mendukung
kegiatan pembelajaran melalui metode “stop and stop” yang
berbasis pendidikan karakter. 1. Menetapkan Silabus
dan RPP melalui metode “stop and stop”
oleh para guru secara mandiri.
2. Membatasi KBM dengan SK dan KD serta
indikator pembelajaran yang berbasis pada
metode “stop and stop” dalam pembelajaran.
3. Mengembangkan strategi pembelajaran
yaitu pembelajaran melalui metode “stop
and stop”. 4. Mengumpulkan bahan
pembelajaran berbasis pendidikan melalui
metode “stop and stop”karakter dari
berbagai sumber untuk mendukung
5. Mempersiapkan setrategi dan mengkomunikasikan rencana-
rencana dan
keputusan- keputusan
yang berkaitan
dengan metode pembelajaran pembelajaran melalui metode
“stop and
stop” berbasis
pendidikan karakter kepada pihak-pihak,anak didik yang
berkepentingan. KBM.
5. Mempersiapkan RPP melalui metode “stop
and stop”berbasis pendidikan karakter
dan silabus yang disesuaikan dengan
kondisilingkungan sekolah serta
mengkomunikasikan RPP berbasis
pendidikan karakter dan silabus kepada KS
2 Organizing
Peng- organisasian
1. Menyediakan media
atau alat peraga yang dimiliki
untuk lancar mendukung pembelajaran yang melalui
metode “stop
and stop”berbasis
pada pendidikan karakter.
2. Pengelompokan SK dan KD dalam pembelajaran melalui
metode “stop and stop” pada pelaksanaan
pembelajaran berbasis pada pendidikan
karakter.
3. Merumuskan metode dan menetapkan
pelaksanaan metode “stop and stop”dan
prosedur pembelajaran
pembelajaran yang berbasis pendidikan karakter.
1. Mediaalat pembelajaran
pembelajaran melalui
metode “stop
and stop”berbasis
pendidikan karakter
yang melalui
permainan. 2. Standar
kompetensi menggambarkan
penguasaan pengetahuan,
sikap, keterampilan
yang diharapkan
dicapai melalui metode “stop
and stop”berbasis
dalam pendidikan
karakter. 3. Model pembelajaran
melalui metode “stop and stop” berbasis
Pendidikan Karakter:
4. Penilaian
dilakukan
4. Memilih penilaian
hasil pembelajaran yang melalui
metode “stop
and stop”
berbasis pada pendidikan karakter yang tepat untuk
mengukur daya
tingkat keberhasilan penyusunan
hasil belajar
siswa dan
memperbaiki proses belajar melalui metode “stop and
stop” berbasis pendidikan
karakter. secara
konsisten, sistematik,
dan terprogram
sesuai dengan
rahan yang
diberikan, guru
mengukur sikap, nilai hasil
penetapan pembelajaran melalui
metode “stop and stop” penilaian diri.
3 Actuating
Penggerakan pelaksanaan
1. Melaksanakan silabus
dan RPP
yang pelaksanaannya
pembelajaran melalui metode “stop
and stop”
berbasis pendidikan
karakter yang
diperlukan untuk
sekolah maupun pembelajaran secara
rinci dan jelas. 2.
Mengeluarkan instruksi-
instruksi yang spesifik ke arah pencapaian sasaran, tujuan
pembelajaran melalui metode “stop
and stop”
berbasis pendidikan karakter.
3. Membimbing
dan memotivasi, dan melakukan
pengawasan pembelajaran
melalui metode “stop and stop” berbasis pendidikan karakter
oleh guru terhadap siswa.
4. Membimbing, memotivasi,
dan memberi tuntunan atau arahan pembelajaran melalui
1. Guru melaksanakan
silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran melalui
metode “stop and stop” berbasis
pendidikan karakter didalam KBM.
2. Guru Melaksanakan
pembelajaran dengan
menggunakan melalui metode
“stop and
stop”sesuai arah
pencapaian tujuan
dalam RPP . 3. Guru Membimbing dan
memotivasi cara-cara
penggunaan metode
“stop and stop” serta mengawasi siswa.
4. Guru harus memberi tuntunan atau arahan
metode “stop
and stop”berbasis
pendidikan karakter yang jelas oleh guru
terhadap pelayanan belajar kepada peserta didik.
yang jelas
terhadap peserta didiksiswa.
Controlling Pengawasan
1. Pengawasan proses pembelajaran melalui metode
“stop and stop”pendidikan karakter dilakukan pada
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran pembelajaran IPS berbasis
pendidikan karakter. 2. Pengawasan pembelajaran
melalui metode “stop and stop” berbasis pendidikan karakter
dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
3. Kegiatan pengawasan pembelajaran melalui metode
“stop and stop” berbasis pendidikan karakter
dilaksanakan oleh guru kelas.
Pengawasan administrasi ataupun pengawasan
pada Kegiatan Belajar Mengajar KBM
dilakukan oleh Kepala Sekolah setiap 1 bulan
sekali dan oleh Pengawas Sekolah setiap 3 bulan
sekali.
C. Petunjuk Pelaksanaan Model Bagi Guru Planning Perencanaan