commit to user
13
Gambar 4: Aktifitas di BBRSBD Prif. Dr. Soeharso
Sumber: Dokumen Pribadi
3. Sequence III
Pada
sequence
ini akan berisikan tentang penjelasan Bapak Sunarman tentang pentingnya partisipasi difabel sebagai salah satu syarat terciptanya
Kota Ramah Difabel dan penjelasan mengenai syarat terciptanya Kota Ramah Difabel oleh Pak Sunaman dan Bapak Sugi.
Ramah difabel itu tidak hanya partisipasi difabel saja sebetulnya karena tadi konsepnya kan aksesibiltas adalah hak
difabel dan hak difabel adalah hak asasi manusia sama seprti yang lain, maka supaya inklusi dan berkelanjutan itu ada
empat. Yang pertama ada kebijakan dan sistem yang berpihak kepada difabel. Yang kedua ada partisipasi aktif difabel itu
sendiri, yang ketiga adalah ada mekanisme sinergi koordinasi lintas dinas lintas sektor karena isu difabel bukan lagi isu
tunggal tetapi isu lintas. Yang terakhir adalah harus ada program dan penganggaran yang jelas setiap tahun untuk
memastikan bahwa program dan pelayanan fasilitas publik itu ramah kepada difabel.
Wawancara Sunarman, Aktifis Difabel PPRBM Surakarta, 2 Juni 2014
Gambar 5: Rapat Partisipasi Aktifis Difabel
Sumber: Dokumen Pribadi
Sebuah kota dikatakan dia menghormati warganya yang difabel itu ketika dari pemda plus dewan itu mengeluarkan
commit to user
14 satu perda. Di perda itu yang kita merasa hak-hak kita
terjamin oleh hukum, oleh undang-undang.
Wawancara Sugianoor, Pengajar Difabel YPAC Surakarta, 10 Juni 2014
Gambar 6: Sugianoor
Sumber: Dokumen Pribadi
4. Sequence IV
Pada
sequence
ini akan berisikan tentang Kondisi aksesibilitas di Kota Solo, baik aksesibilitas yang fisik, maupun yang non-fisik. Serta
pengakuan dari Tegar, siswa difabel Yayasan Pendidikan Anak Cacat Surakarta yang sering bepergian menggunakan fasilitas transportasi umum
di Kota Solo.
Gambar 7: Contoh Aksesibilitas F isik
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 8: Contoh Aksesibilitas Non F isik
Sumber: Dokumen Pribadi
commit to user
15 Aksesibiltas di Solo itu, masih ada yang akses, tapi masih ada
yang belum. Jadi kita kalau mau kemana -mana itu susah, kalau punya duit banyak sih gapapa kan bisa naik taksi, lah
kalau ga ada duit? Naik becak aja juga mahal, naik bis kan murah. Itu aja kadang-kadang ada yang bisa kita jangkau,
kadang-kadang ada yang enggak. Tujuan tertentu aja kan yang bisa.
Wawancara Tegar, Siswa Difabel YPAC Surakarta, 20 Oktober 2014
Gambar 9 : Tegar
Sumber: Dokumen Pribadi
5. Sequence V