commit to user
8
a. Sumber
Who
adalah yang memiliki pesan untuk disampaikan b.
Pesan
Says what
adalah seperangkat simbol verbal ataupun non-verbal yang mewakili gagasan, nilai, atau maksud dari sumber
c. Saluran atau media
In Which Channel
adalah alat untuk menyampaikan pesan kepada penerima
d. Penerima
To Whom
adalah penerima yang mendapatkan pesan dari sumber.
e. Efek
With What Effect?
adalah akibat dari apa yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada khalayak pembaca, pemirsa, atau pendengar.
Dalam film dokumenter, pembuat film dukumenter
who menyampaikan berbagai macam informasi, dalam penelitian ini adalah
informasi tentang masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki sebagai energi alternatif says what. Informasi ini kemudian
disebarkan kepada khalayak melalui sebuah media audio visual, yang dalam hal ini adalah media film dokumenter in which channel. Kemudian diterima
oleh
audience
yang melihat film dokumenter ini to whom dan akan ada akibat atau efek dari informasi yang disampaikan with what effect. Dengan
kata lain, dalam model Lasswell ini, seorang pembuat film dokumeter berfungsi sebagai sumber, sekaligus pemberi pesan melalui saluran berupa
film dokumenter.
c. Penyandang Disabilitas
Penyandang disabilitas atau sering kali disebut difabel merupakan singkatan dari bahasa Inggris different ability people atau diferently abled
people, yaitu orang-orang yang berbeda kemampuan. Istilah lainnya ialah differently able, yang secara harfiah berarti sesuatu yang berbeda atau yang
memiliki kekurangan. Dalam Convention on the Rights of Persons with Disabilities, penyandang difable dituliskan sebagai penyandang disabilitas,
yaitu mereka yang memiliki penderitaan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana interaksi dengan berbagai
hambatan dapat menyulitkan partisipasi penuh dan efektif dalam masyarakat
commit to user
9
berdasarkan kesetaraan dengan lainnya. Hasil survey Pusdatin Depsos 2007 menunjukkan bahwa populasi penyandang cacat adalah sekitar 3,11 dari
total penduduk Indonesia yang jumlahnya mencapai sekitar 220 juta jiwa. Itu berarti jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 7,8 juta jiwa.
Sebagai warga negara, penyandang disabilitas tentunya juga memiliki hak dan perlakuan yang sama dengan masyarakat pada umumnya termasuk dalam hal
pelayanan publik serta aksesibilitasnya. Menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 2009 yang dimaksud
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, danatau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
d. Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi difabel guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan
penghidupan sebagai suatu kemudahan bergerak melalui dan menggunakan bangunan gedung dan lingkungan dengan memperhatikan kelancaran dan
kelayakan, yang berkaitan dengan masalah sirkulasi, visual dan komponen setting.
Aksesibilitas terbagi menjadi dua kategori, yaitu aksesibilitas fisik dan aksesibilitas non fisik.
Aksesibilitas fisik merupakan aksesibilitas yang berhubungan dengan segala macam akses yang berwujud fisik seperti akses jalan dan ruang publik
serta peralatan dan perlengkapan lain yang berguna untuk para penyandang disabilitas. Sedangkan yang dimaksud dengan aksesibilitas non fisik ialah
menjangkaunya para penyandang disabilitas terhadap pelayan publik yang sifatnya seperti bahasa pelayanan, sikap dan kualitas penerimaan.
Aksesibilitas non fisik ini juga sangat fundamental bagi penyandang disable, karena selain fasilitas publik yang semestinya akses, tetapi juga kualitas
commit to user
10
pelayanan yang harus dijangkau dan dipahami oleh para penyandang disabilitas.
Metodologi
Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode observasi dan wawancara. Pawito 2007: 111 mengemukakan metode observasi
observation research dilakukan untuk melacak secara sistematis dan langsung gejala-gejala komunikasi terkait dengan persoalan-persoalan sosial, politis, dan
kultural masyarakat. Metode wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting yang melibatkan manusia sebagai subjek pelaku, aktor
sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti. Kedua metode tersebut bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang
dibutuhkan dalam penyusunan tugas akhir Pawito, 2007: 132.
Sajian dan Analisa Data a.
Judul
Aksesibilitas Tak Terbatas
b. Lokasi