Prakarya dan Kewirausahaan
89
6. Proses Produksi Rekayasa Konversi Energi
a. Pembuatan Arang Arang Briket
Konversi energi dapat dilakukan melalui konversi dari limbah pertanian sebagai bahan baku untuk dibuat arang briket. Arang arang briket sebagai salah satu
energi terbarukan di proses melalui proses pembakaran arang yang disebut dengan proses pirolisis. Proses pengarangan briket dapat dilakukan dengan
langkah-langkah seperti pada diagram alur seperti pada pada gambar 2.12.
1 Penyediaan Bahan Baku Bahan untuk pembuatan arang briket, misal tempurung kelapa, kayu
bakar, kulit durian, sekam, kulit kakao atau bahan lain yang berasal dari sampah organik banyak tersedia di lingkungan sekitar. Bahan baku untuk
pengarangan dipotong menjadi berukuran kecil untuk mempermudah dan mempercepat proses pengeringan. Pengeringan dilakukan dengan
cara dijemur sinar matahari sampai bahan kering sehingga proses pirolisis berjalan sempurna.
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 2.11 Diagram pembuatan arang briket
Pirolisis Mulai
Bahan arang
Penumbukan dan pengayakan arang Pencampuran dengan perekat kanji
Pengepresanpencetakan arang Pengeringan
Produk arang briket Selesai
90
Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 2
2 Proses Pirolisis
Proses pirolisis yaitu proses pembakaran tanpa oksigen atau karbonisasi untuk memperoleh karbon atau arang. Jika pembakaran terbuka dengan
kehadiran oksigen dapat menghasilkan abu sebagai akhir pembakaran. Pembakaran dilakukan pada tungku pirolisis yang berupa tabung
pembakaran tertutup dengan sebuah lubang pengeluaran asap. Hasil samping dari proses pembakaran adalah asap yang dapat diproses
lebih lanjut menjadi asap cair. Langkah pembuatan arang briket melalui proses pirolisis sebagai berikut :
a bahan arang yang sudah kering dimasukkan ke dalam alat pirolisis melalui lubang pemasukan dan lubang pemasukan ditutup rapat
kembali setelah penuh, sehingga satu-satunya lubang yang terbuka adalah tempat keluar asap;
b nyalakan api tungku dan jaga agar tetap menyala, asap pekat keluar dari lubang asap yang dapat disalurkan melalui pipa untuk dapat diproses
lebih lanjut menjadi asap cair; c pembakaran dihentikan ketika asap sudah tidak keluar lagi dari tungku.
lama pembakaran tergantung kepada jumlah bahan yang dimasukan ke dalam tungku; dan
d Alat pirolisis pada tungku dibiarkan tertutup tidak boleh dibuka selama 24 jam, jika dibuka dalam keadaan panas, maka dengan adanya
oksigen, pembakaran dapat berlanjut sampai arang yang terbentuk dari proses pirolisis menjadi abu, setelah 24 jam arang pirolisis dibuka dan
arangnya dikeluarkan.
3 Penepungan
Arang dihaluskan dengan cara ditumbuk dan diayak agar diperoleh kehalusan butir yang homogen seragam
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 2.12 Penepungan arang briket
Prakarya dan Kewirausahaan
91
4 Pencampuran
Pencampuran tepung arang, kanji dan air dilakukan dengan menyiapkan tepung kanji dan air, didihkan sehingga menjadi kental dengan perbandingan
antara tepung kanji : air : tepung arang adalah 6 g : 30 g : 60 g. Tepung arang dimasukan dalam kanji yang sudah mengental sehingga menjadi adonan
arang briket yang siap dicetak menjadi arang briket.
5 Pencetakan Arang Briket
Pencetakan arang briket dilakukan dengan menggunakan alat pencetak arang briket. Cetakan arang briket dapat dibuat secara manual dengan
menggunakan pipa paralon atau bambu yang dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Langkah pencetakan arang briket dengan cara memasukkan adonan ke dalam pencetak arang briket, kemudian di pres atau dikempa untuk
memperoleh kepadatan, adonan arang briket yang sudah padat siap
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 2.13 Pencampuran arang dengan kanji dengan kanji
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 2.14 Alat cetak arang briket
92
Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 2
dikeluarkan dari cetakan. Adonan dapat dicetak dengan berbagai variasi bentuk sesuai dengan keinginan dan tujuan penggunaan.
6 Pengeringan
Arang briket yang telah dicetak, masih mengandung kadar air yang tinggi sehingga dibutuhkan pengeringan yang dapat dilakukan dengan melakukan
penjemuran atau menggunakan pengering buatan.
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 2.15 Pencetakan arang briket
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 2.16 Penjemuran arang briket
Prakarya dan Kewirausahaan
93
7 Penggunaan Produk Arang Briket
Manfaat atau kelebihan arang briket diantaranya : a arang briket merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan;
b arang briket dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar dari fosil, seperti minyak tanah, bensin, dan solar yang tidak dapat diproduksi
secara berulang; dan c arang briket diperlukan untuk keperluan rumah tangga sebagai bahan
bakar kompor untuk keperluan memasak, adapun kompor yang dipakai adalah kompor khusus untuk arang briket seperti pada gambar 2.18.
8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3
Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril.
Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut: 1 Baju kerja, 2 Helm, 3 Kaca mata, 4 Sarung tangan, 5
Sepatu. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut . 1 Buku petunjuk penggunaan alat, 2 Rambu-rambu dan
isyarat bahaya, 4 Himbauan-himbauan, 5 Petugas keamanan.
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 2.17 Kompor arang briket
94
Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 2
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik
jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan
dan lingkungan kerja maupun penyakit umum. Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya
selama melakukan pekerjaan. Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit yang akhirnya dapat meningkatkan eisiensi dan produktivitas
kerja.
Bekerja dengan aman dari bahaya listrik. Keselamatan adalah prioritas utama pada setiap pekerjaan. Kecelakaan listrik terjadi akibat kecerobohan
atau kurangnya pengertian tentang listrik, oleh sebab itu perlu diperhatikan keselamatan kerja untuk meningkatkan kesiapan terhadap bahaya listrik yang
mungkin muncul pada pekerjaan. Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 pada dunia usaha dan dunia industri harus diperhatikan dengan seksama
oleh semua tenaga kerja dalam lingkup kerjanya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a Kembangkan sikap tanggung jawab atas keselamatan diri b Biasakan menjaga kebersihan di area kerja dari kotoranmaterial
c Logam cicin merupakan penghantar listrik yang baik, sebaiknya tidak digunakan pada saat bekerja pada rangkaian yang berarus listrik
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 2.18 Pakaian dan perlengkapan untuk pengamanan pribadi
Prakarya dan Kewirausahaan
95
d Rambut panjang diikatdipotong jika bekerja pada mesin e Gunakan peralatan perlindungan diri, meliputi :
1 kacamata pada saat menggunakan peralatan dan perlengkapan yang menghasilkan scrap yang dapat membahayakan mata;
2 pelindung telinga pada tempat yang bising; 3 sarung tangan glove, melindungi tangan dari kecelakaan kerja;
4 helm yang kuat dikenakan di tempat yang dianjurkan; 5 safety shoes;
6 Ear plug; 7 pakaian keselamatan kerja, tidak terlalu longgar untuk
menghindari terjerat mesin yang berputar; dan 8 masker, untuk melindungi saluran pernafasan.
Perawatan produk konversi energi yang berupa peralatan dalam pembuatan arang briket dilakukan dengan cara;
a menjaga kebersihan lingkungan kerja b mencuci peralatan dengan bersih sebelum digunakan;
c mengembalikan peralatan yang telah digunakan pada tempat penyimpanan; dan
d bekerja dengan disiplin, sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 2.19 Peralatan pelindung diri
96
Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 2
Perawatan peralatan yang digunakan dalam berproduksi, tidak kalah penting juga pemeliharaan lingkungan. Sumber energi terbarukan menjadi
penyangga energi nasional. Aktivitas produktif masyarakat dibidang pariwisata, pertanian, perikanan, kuliner, kerajinan, pengembangan industri
kreatif dapat membawa kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan energi terbarukan.
7. Pengemasan Produk Bidang Konversi Energi