Membacakan nyaring read aloud Membaca terpandu Guided Reading

67 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar

4. Membaca mandiri intensif Peserta didik diberi waktu untuk membaca satu bahan bacaan

berulangkali sambil menerapkan strategi yang berbeda di setiap kegiatan membaca. Media • Buku pengayaan dan teks pelajaran yang sesuai dengan jenjang peserta didik. • Catatanjurnal peserta didik untuk menggambarmenuliskan tanggapan terhadap bacaan. Langkah-langkah Membaca pertama • Mempelajari judul dan ilustrasi sampul muka buku untuk memprediksi isi buku. • Mengisi kolom T-I pada tabel T-I-P Tahu - Ingin Pelajari – Pelajari: Apa yang telah diketahui tentang topik tersebut? T Apa yang ingin diketahui tentang topik tersebut? I. • Membaca konten bacaan, lalu mengisi kolom P pada tabel T-I-P: Apa yang dipelajari dari bacaan tersebut? • Memeriksa tabel T-I-P dengan tujuan untuk mengetahui: o Apakah semua pertanyaan pada kolom I terjawab dengan fakta pada kolom P? o Adakah fakta pada kolom T yang berbeda dengan fakta pada kolom P? Membaca kedua, dengan tujuan untuk • Mencari jawaban untuk pertanyaan pada kolom I yang belum terjawab. • Memberi keterangan pada pertanyaan di kolom I apabila jawabannya tidak ditemukan. Mengapa? Membaca ketiga, dengan tujuan untuk • Mencari informasi lain yang menarik. • Merangkum kesan terhadap dan pesan dari bacaan. Tabel 23 Berbagai Cara membaca di Tahap Pembelajaran 68 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar ii. Memilih buku pengayaan untuk pembelajaran Beberapa elemen yang harus diperhatikan dalam memilih buku pengayaan untuk mendukung pembelajaran adalah. • Buku pengayaan harus sesuai dengan jenjang kemampuan membaca peserta didik. • Buku pengayaan harus sesuai dengan tujuan kegiatan pembelajaran. • Buku pengayaan harus sesuai dengan tema atau sub-tema materi ajar pada mata pelajaran terkait. Beberapa contoh-contoh buku pengayaan sesuai tema dapat dilihat pada lampiran daftar rekomendasi buku pengayaan sesuai tema pada lampiran panduan ini. iii. Menggunakan buku pengayaan untuk kegiatan menulis kreatif SD kelas tinggi Menulis cerita menjadi momok bagi kebanyakan peserta didik. Peserta didik membutuhkan jawaban dan bimbingan untuk pertanyaan-pertanyaan seperti, “Bagaimana memulai menulis?” “Kalimat pertama seperti apa yang baik untuk mengawali tulisan?” Buku cerita anak memiliki aspek literer yang baik karena sudah melalui tahapan pengeditan bahasa dan konten cerita. Karenanya, buku bacaan anak dapat menjadi teks model yang memandu anak untuk mengembangkan struktur kisah awal-tengah-akhir cerita dan pilihan kata yang baik. Contoh kegiatan: Menulis cerita dengan tokoh yang menarik. Tokoh yang kuat adalah jiwa sebuah cerita. Anak-anak perlu memahami bahwa untuk membuat sebuah cerita, langkah pertama yang harus mereka lakukan adalah membuat sosok tokoh yang unik, mudah diingat, sulit dilupakan, dan memikat. Bahan Diskusi: Lupi si Pelupa Clara Ng, Gramedia, 2006 Waktu kegiatan: 2 jam pelajaran 90 menit