51 mempercepat, mereduksi kebutuhan air, menambah kemudahan
pengerjaan beton, meningkatkan nilai slump, dan sebagainya. 3.
Mineral admixture bahan tambah mineral merupakan bahan tambah yang dimaksud untuk memperbaiki kinerja beton. Pada saat ini, bahan tambah
mineral ini lebih banyak digunakan untuk memperbaiki kinerja tekan beton sehingga bahan ini cendrung bersifat penyemenan. Keuntungannya antara
lain: memperbaiki kinerja workability, mempertinggi kuat tekan dan keawetan beton, mengurangi porositas dan daya serap air dalam beton.
Beberapa bahan tambah mineral ini adalah pozzolan, fly ash, slang, dan silica fume.
4. Miscellanous admixture bahan tambah lain yaitu bahan tambah yang
tidak termasuk dalam ketiga kategori diatas seperti bahan tambah jenis polimer polypropylene, fiber mash, serat bambu, serat kelapa dan lainnya,
bahan pencegah pengaratan, dan bahan tambahan untuk perekat bonding agent.
2.2.4.2 Alasan Penggunaan Bahan Tambahan
Penggunaan bahan tambahan harus didasarkan pada alasan-alasan yang tepat, misalnya untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu pada beton. Pencapaian
kekuatan awal yang tinggi, kemudahan pekerjaan, menghemat harga beton, memperpanjang waktu pengerasan dan pengikatan, mencegah retak. Para pemakai
Universitas Sumatera Utara
52 harus menyadari hasil yang diperoleh tidak akan sesuai dengan yang diharapkan pada
kondisi pembuatan beton dan bahan yang kurang baik. Keuntungan penggunaan bahan tambah pada sifat beton, antara lain :
1. Pada beton segar fresh concrete
a. Memperkecil faktor air semen. b. Mengurangi penggunaan air.
c. Mengurangi penggunaan semen. d. Memudahkan dalam pengecoran.
e. Memudahkan finishing. 2.
Pada beton keras hardened concrete a. Meningkatkan mutu beton.
b. Kedap terhadap air low permeability. c. Meningkatkan ketahanan beton durability.
d. Berat jenis beton meningkat.
2.2.4.3 Admixture
Bahan pencampur adalah material yang berbentuk cairan maupun serbuk yang ditambahkan ke beton yang dapat memberikan efek-efek tertentu yang tidak
akan muncul pada pencampuran beton biasa, seperti: kemungkinan pelaksanaan workability, kekuatan strength, titik beku freezing point, dan perawatan curing.
Jenis-jenis bahan pencampur admixture, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
53 1.
Type A, Water Reducer admixture digunakan untuk mengurangi kuantitas dari mencampur air yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan
nilai slump yang ditentukan. 2.
Type B, Retarder admixture untuk memperlambat reaksi hidrasi pada beton.
3. Type C, Accelerator admixture digunakan untuk mempercepat proses
hidrasi atau proses pengurangan air dalam beton untuk meningkatkan kekuatan beton.
4. Type D, Water Reducer dan Retarder Admixture digunakan untuk
mengurangi kuantitas dari mencampur air yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan nilai
slump yang ditentukan dan
memperlambat reaksi hidrasi pada beton. 5.
Type E, High Range Water Reducer admixture digunakan untuk mengurangi kuantitas dari mencampur air yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan nilai slump 12 persen atau lebih besar. 6.
Type F, High Range Water Reducer dan Retarder admixture digunakan untuk mengurangi kuantitas dari mencampur air yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan nilai slump 12 persen atau lebih besar dan memperlambat reaksi hidrasi pada beton.
Pada penelitian ini, bahan pencampur yang digunakan adalah Tipe E yaitu High Range Water Reducer admixture dengan merek dagang SikaCim Concrete
Additive.
Universitas Sumatera Utara
54
a b
Gambar 2.13 a Brosur SikaCim Concrete Additive, b Produk SikaCim Concrete
Additive
2.2.4.4 Perhatian Penting dalam Penggunaan Bahan Tambahan