Saham Syariah LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penerapan metode Simple Evolving Connectionist System SECoS untuk memprediksi harga saham syariah di Indonesia.

2.1 Saham Syariah

Saham syariah merupakan surat berharga yang merepresentasikan penyertaan modal kedalam suatu perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, seperti bidang perjudian, riba, produksi barang yang diharamkan seperti bir, dan lain-lain Darmadji Fakhruddin, 2006. Menurut syariah, kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan pada prinsipnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh investor terhadap emiten pemilik usaha untuk memberdayakan emiten dalam melakukan kegiatan usahanya investor berharap untuk memperoleh untuk manfaat tertentu. Oleh karena itu, kegiatan pembiayaan dan investasi tersebut adalah termasuk kegiatan dari investor secara pasif sehingga prinsip syariah pada kegiatan tersebut sama dengan pada kegiatan usaha yang lainnya yaitu prinsip kehalalan dan keadilan. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut Sutedi, 2011 : 1. Pembiayaan dan investasi hanya dapat dilakukan pada aset atau kegiatan usaha yang halal, dimana kegiatan usaha tersebut bermannfaat dan spesifik sehingga dapat dilakukan bagi hasil atas manfaat yang ada. 2. Pembiayaan dan investasi harus pada mata uang yang sama dengan pembukuan kegiatan usaha karena uang adalah alat bantu pertukaran nilai dan hasil yang diperoleh oleh investor. 3. Aqad yang terjadi antara pemilik harta investor dengan pemilik usaha emiten, dan tindakan maupun informasi yang diberikan oleh emiten serta mekanisme pasar tidak boleh menimbulkan kondisi keraguan yang dapat menyebabkan kerugian. Universitas Sumatera Utara 4. Investor dan emiten tidak boleh mengambil resiko yang melebihi kemampuan yang dapat menimbulkan kerugian yang sebenarnya dapat dihindari. 5. Investor, emiten maupun bursa dan self regulating organization lainnya tidak boleh melakukan hal-hal yang menyebabkan gangguan yang disengaja atas mekanisme pasar, baik dari segi penawaran maupun dari segi permintaan. Dari penjelasan diatas dapat terlihat bahwa prinsip-prinsip syariah telah meliputi dari semua prinsip yang ada. Namun, prinsip-prinsip syariah juga memberikan penekanan emphasis pada Sutedi, 2011: 1. Kehalalan produk atau jasa dari kegiatan usaha, karena menurut prinsip syariah manusia hanya boleh memperoleh keuntungan atau penambahan harta dari hal-hal yang baik. 2. Kegiatan usaha yang spesifik dengan manfaat yang jelas sehingga tidak ada keraguan akan hasil usaha yang akan menjadi objek dalam perhitungan keuntungan yang diperoleh. 3. Mekanisme bagi hasil yang baik dan adil dalam untung maupun rugi menurut penyertaan masing-masing pihak. 4. Penekanan pada mekanisme pasar yang wajar dan prinsip kehati-hatian baik pada emiten maupun investor. Instrumen yang diharamkan dalam pasar modal syariah sebagai berikut Sutedi, 2011, yaitu : 1. Preferred Stock saham istimewa Saham istimewa adalah saham yang memberikan hak lebih besar daripada saham biasa dalam dividen pada waktu perseroan dilikuidasi. Universitas Sumatera Utara 2. Forward Contract Forward Contract merupakan bentuk jual beli hutang debt to debt yang didalamnya terdapat unsur riba, sedangkan transaksinya dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. 3. Option Option merupakan transaksi yang tidak disertai dengan underlying asset atau real asset, atau dengan kata lain objek yang ditransaksikan tidak dimiliki oleh penjual. Namun, transaksi option yang merupakan representasi dari nilai intangible asset, maka dianggap sebagai real asset dan dapat dibenarkan menurut syariah.

2.2 Analisis Harga Saham dan Resiko Investasi