Analisis Harga Saham dan Resiko Investasi

2. Forward Contract Forward Contract merupakan bentuk jual beli hutang debt to debt yang didalamnya terdapat unsur riba, sedangkan transaksinya dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. 3. Option Option merupakan transaksi yang tidak disertai dengan underlying asset atau real asset, atau dengan kata lain objek yang ditransaksikan tidak dimiliki oleh penjual. Namun, transaksi option yang merupakan representasi dari nilai intangible asset, maka dianggap sebagai real asset dan dapat dibenarkan menurut syariah.

2.2 Analisis Harga Saham dan Resiko Investasi

Analisis harga saham adalah suatu proses memprediksi harga suatu saham. Ada dua pendekatan dasar dalam menganalisis atau memilih saham yang tepat yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal Hani, 2014. Analisis fundamental merupakan salah satu cara untuk melakukan penilaian terhadap saham dengan mempelajari, atau mengamati berbagai indikator yang ada yaitu kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan termasuk berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan. Oleh karena itu, analisis fundamental merupakan analisis berdasar pada berbagai data riil untuk mengevaluasi nilai suatu saham. Beberapa data atau indikator yang sering digunakan adalah margin laba profit margin, pendapatan, pengembalian atas ekuitas return on equity, laba, pertumbuhan penjualan, dan data-data keuanganlainnya sebagai sarana untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang Darmadji Fakhruddin, 2006. Analisis teknikal digunakan untuk mencari pola harga saham yang berulang dan dapat diidentifikasi Hani, 2014. Untuk mencari pola tersebut maka dibutuhkan grafik untuk membentuk suatu pola yang berulang. Pola inilah yang dimanfaatkan untuk memprediksi gerakan harga saham dimasa yang akan datang. Data yang digunakan untuk membuat grafik tersebut adalah data harga yaitu harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah dan volume perdagangan saham. Dalam analisis teknikal, dikenal empat jenis grafik yang memiliki keistimewaan penggunaannya dan Universitas Sumatera Utara indikator yang diberikan yaitu grafik baris line chart, grafik bar bar chart, candlestick chart, dan point and figure chart Widoatmodjo, 2009. Baik analisis fundamental maupun analisis teknikal dapat dikombinasikan dengan menggunakan metode-metode lainnya seperti metode perataan bergerak moving average dan metode pemulusan eksponensial exponential smoothing, algoritma genetik, metode hybrid, jaringan saraf tiruan, dan fuzzy agar menghasilkan prediksi harga saham yang lebih akurat dan tepat Hani, 2014. Setiap keputusan investasi selalu menyangkut 2 hal yaitu resiko dan return. Resiko memiliki hubungan positif dengan return yang diharapkan dari investasi, sehingga jika return yang diharapkan besar maka resiko yang akan ditanggung oleh investor juga semakin besar dan begitu juga sebaliknya Huda Edwin, 2007. Dalam analisis tradisional, resiko total dari berbagai aset keuangan berasal dari interest rate risk, market risk, inflation risk, business risk, financial risk, liquidity risk, exchange rate risk, dan country risk. Berbeda dengan analisis tradisional, analisis investasi modern membagi resiko total menjadi 2 bagian yaitu resiko sistematik dan resiko tidak sistematik Huda Edwin, 2007. Resiko sistematik atau lebih populer dikenal dengan resiko pasar adalah resiko yang dampaknya dirasakan oleh seluruh instrumen investasi yang sangat berpengaruh terhadap pasar seperti inflasi, kenaikan suku bunga, resesi ekonomi, perpajakan, harga BBM, dan lain sebagainya. Sedangkan resiko tidak sistematik atau sering disebut resiko unik adalah resiko yang dampaknya hanya dirasakan oleh perusahaan tertentu, misalnya pemogokan kerja pada perusahaan tekstil maka dampaknya hanya akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan- perusahaan tekstil lainnya Widioatmodjo, 2009.

2.3 Peramalan Forecasting