PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA YANG DITERIMA MELALUI JALUR PKAB DAN SNMPTN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

(1)

PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA YANG DITERIMA MELALUI JALUR PKAB DAN SNMPTN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

Oleh:

Eri Puspita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang perbandingan dan hubungan motivasi, aktivitas dan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung angkatan 2008 dan 2009. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Komparatif dan Korelasional. Populasi penelitian ini yaitu semua mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi yang terima melalui jalur PKAB dan SNMPTN angkatan 2008 dan 2009 yang berjumlah 107 orang, sedangkan sampel diambil dengan cara Proporsional Random Sampling yaitu 40 mahasiswa. Pengumpulan datanya menggunakan teknik kuesioner, dokumentasi dan observasi. Analisis data untuk uji hipotesis 1, 2 dan 3 menggunakan rumus uji t dan untuk uji hipotesis 4 dan 5 menggunakan rumus korelasi product moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat perbedaan motivasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN, yaitu motivasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dengan rata-rata motivasi belajar mahasiswa PKAB = 100,3 dan rata-rata motivasi belajar mahasiswa SNMPTN = 107,95 ( = 107,95 > = 100,3). (2) Terdapat perbedaan aktivitas belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN ,yaitu aktivitas belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dengan dengan rata-rata aktivitas belajar mahasiswa PKAB = 92,55 dan rata-rata aktivitas belajar mahasiswa SNMPTN = 97,55 ( = 97,55 > = 92,55). (3) Terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN, yaitu prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dengan dengan rata-rata prestasi belajar mahasiswa PKAB = 3,0405 dan rata-rata prestasi belajar mahasiswa SNMPTN = 3,32 ( = 3,32 > = 3,0405). (4) Terdapat hubungan positif yang erat dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN, dengan koefisien korelasi sebesar (r = 0,701 >r = 0,312). (5) Terdapat hubungan positif yang erat dan signifikan antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN, dengan koefisien korelasi sebesar (r = 0,600 >r = 0,312).


(2)

(3)

A COMPARISON AND CORRELATION OF STUDENTS’ MOTIVATION, ACTIVITY, AND ACHIEVEMENT BETWEEN STUDENTS ACCEPTED THROUGH JALUR PKAB AND SNMPTN AT THE GEOGRAPHY EDUCATION

STUDY PROGRAM SOCIAL EDUCATION DEPARTMENT SCHOOL OF EDUCATION AND PEDAGOGY

UNIVERSITY OF LAMPUNG ACADEMIC YEAR OF 2008 AND 2009

By:

Eri Puspita

The objective of this research is to investigate the comparison and correlation of students’ motivation, activity, and achievement between students accepted through Jalur PKAB and SNMPTN at the Geography Education Study Program, Social Education Department, School of Education and Pedagogy, University of Lampung at the Academic year of 2008 and 2009. A comparative study and correlational is used as the methodology. The population of this research is 107 students of Geography Education Study Program at the academic year of 2008 and 2009 accepted through PKAB and SNMPTN. The 40 students are taken as the sample by using proportional random sampling technique. The data is collected by using questionnaire, documentation and observation. Students’t-test is used to analyze hypothesis 1, 2, and 3, while product moment correlation is used in analyzing hypothesis 4 and 5.

The result of this research shows that (1) there is significant difference in motivation between students accepted through PKAB and SNMPTN. Students accepted through SNMPTN (X2)

have higher motivation than those accepted through PKAB (X1), with 2= 107.95 and 1=

100.3. (2) There is significant difference in activity between students accepted through PKAB and SNMPTN. Students accepted through SNMPTN (X2) have higher activity than those

accepted through PKAB (X1), with 2 = 97.55 and 1 = 92.55. (3) There is significant

difference in achievement between students accepted through PKAB and SNMPTN. Students accepted through SNMPTN (X2) have higher motivation than those accepted through PKAB

(X1), with 2 = 3.32 and 1 = 3.0405. (4) There is a positive and significant relationship

between students’ motivation and students’ achievement with the coefficient of correlation as follows: = 0.701 > = 0.312. (5) There is a positive and significant relationship between students’ activity and students’ achievement with the coefficient of correlation as follows: = 0.600 > = 0.312.


(4)

JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

Oleh

Eri Puspita

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(5)

JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

( Skripsi )

Oleh

Eri Puspita

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(6)

Penulis dilahirkan di Way Empulau Ulu Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat pada tanggal 31 Oktober 1988. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, putri dari Bapak Edy Riswan BA dan Ibu Dewi Yati.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah SD Negeri 2 Way Empulau Ulu Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat diselesaikan pada tahun 2001. MTs Negeri 1 Liwa Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat diselesaikan pada tahun 2004. SMA Negeri 1 Liwa Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat diselesaikan pada tahun 2007.

Tahun 2007, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB). Pada tanggal 11 sampai 18 Juni 2010, Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terpadu di Propinsi Jawa Timur, Bali dan D.I. Yogyakarta. Pada tanggal 31 Januari sampai 05 April 2011, Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 7 Bandar Lampung.


(7)

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni mat-Ku), maka sesungguhnya azab- Ku

sangat pedih (Q.S. Ibrahim : 7)

Gunakan kekuatan hati dan pikiranmu, dan belajarlah dari apa yang kamu lihat dan rasakan. Jadikan kegagalan dan kekurangan itu sebagai senjata untuk terus maju dan lebih

baik, Hadapi Hayati dan Nikmati. (Penulis)

Keberhasilanku adalah kebahagiaan orang tuaku (Penulis)


(8)

(9)

1. Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Bambang Sumitro, M.S

Sekretaris : Dedy Miswar, S. Si. M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing: Drs. Fachri Thaib, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(10)

1. Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Bambang Sumitro, M.S

Sekretaris : Dedy Miswar, S. Si. M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing: Drs. Fachri Thaib, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(11)

Kupersembahkan Skripsi ini kepada :

Ayah

dan

Ibuku

tercinta yang telah tulus dan ikhlas membesarkan dan mendidikku dengan limpahan cinta dan kasih sayang, selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil, serta do a tulus dari setiap sujudmu yang selalu menanti keberhasilanku.

Adik-adikku tersayang Lianti Isnani dan Irvan Putra Dinata yang selalu berbagi keceriaan denganku. Semoga kelak dan seterusnya kita bisa membahagiakan orang tua dan semua orang yang ada disekitar kita.

Keluarga besarku yang senantiasa memberi semangat dan do a demi kesuksesanku.

Para pendidikku yang dengan sabar telah membimbingku


(12)

DITERIMA MELALUI JALUR PKAB DAN SNMPTN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009 Nama Mahasiswa :

Eri Puspita

Nomor Pokok Mahasiswa : 0713034002

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Prof. Dr. Bambang Sumitro, M.S NIP. 19410613 196705 1 001

Dedy Miswar, S. Si. M.Pd NIP. 19741108 200501 1 003

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

Drs. Iskandar Syah, M.H. NIP. 19571011 198703 1 001

Drs. Rosana, M.Si.


(13)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu kesatuan proses terpadu dalam menghasikan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan adanya pendidikan seseorang diharapkan dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan paling tinggi setelah menempuh jenjang pendidikan sebelumnya yaitu jenjang pendidikan menengah baik SMA, SMK, atau sederajat. Pada jenjang pendidikan paling tinggi ini, mahasiswa diharapkan mampu menyusun program-program yang sesuai dengan perkembangan ilmu pngetahuan dan teknologi.

Seleksi masuk perguruan tinggi dapat ditempuh dengan dua jalur yaitu jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan Akademik (PMKA) dan jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Kebijakan tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 1984 dengan istilah lain yaitu Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK). Kemudian pada tahun 1989/1990 jalur PMDK ditiadakan, dan hanya melaksanakan tes tertulis saja. Pada tahun 1991 diberlakukan kembali sistem penerimaan mahasiswa baru dengan jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan Akademik (PMKA) merupakan pembaharuan sistem Penelusuran Minat Dan


(14)

Kemampuan (PMDK). Pada tahun akademik 1998/1999 istilah tersebut berubah lagi menjadi Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB).

Kemudian pada tahun 2008/2009 penerimaan mahasiswa baru di Universitas Lampung dilaksanakan melalui empat jalur, yaitu (1) Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB) 20%, (2) Penjaringan Bibit Unggul Daerah (PBUD) 5%, (3) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 45%, dan (4) Seleksi Ujian Masuk Lokal Unila ( UML-Unila) untuk Reguler Mandiri dan Diploma 30%. (Panduan Umum Universitas Lampung, 2010:31)

Pada tahun ajaran 2011/2012 Universitas Lampung bekerjasama dengan harian Radar Lampung memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa kurang mampu secara ekonomi namun memiliki prestasi akademik yang baik dan motivasi belajar yang tinggi. Universitas Lampung akan menerima calon mahasiswa baru melalui jalur PMPAP (Penerimaan Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan) atau UPP (Universitas Lampung Peduli Pendidikan). UPP adalah jalur penerimaan mahasiswa Unila yang baru tahun ini diadakan Unila. Jalur ini menerima 300 calon mahasiswa tidak mampu yang tersebar diseluruh kabupaten/kota se-Lampung. Mereka yang diterima melalui jalur ini dibebaskan biaya pendidikan (SPP) selama delapan semester atau empat tahun (standar waktu akademik Strata (S1).

Jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB) adalah cara penerimaan mahasiswa baru Unila tanpa melalui ujian tulis. Jalur ini dimaksudkan untuk menjaring lulusan SLTA yang berada diseluruh Indonesia (termasuk di daerah terpencil), yang berkemampuan akademik dan bakat baik, di sekolahnya


(15)

masing-masing. Prosedurnya adalah dengan mengundang sejumlah SLTA untuk mendaftarkan siswa kelas tiganya. Kemudian, dilakukan penilaian terhadap nilai rapor, dari semester 1 sampai dengan semester 5, serta prestasi dibidang seni dan olahraga. (Panduan Umum Universitas Lampung, 2010:31)

Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah cara penerimaan mahasiswa baru Unila mengikuti sistem seleksi ujian tulis yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia. Calon mahasiswa yang diprioritaskan adalah lulusan SLTA tahun ini dan dua tahun sebelumnya, karena banyak sekali peserta yang turut dalam ujian masuk perguruan tinggi negeri, maka calon mahasiswa harus mampu bersaing dan berusaha untuk memperoleh hasil tes yang lebih baik dari peserta lain, sehingga dapat dipilih sebagai mahasiswa baru yang memiliki kemampuan akademik untuk berprestasi dan menyelesaikan program pendidikan di perguruan tinggi negeri sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. (Panduan Umum Universitas Lampung, 2010:31)

Seleksi masuk perguruan tinggi berlaku untuk semua perguruan tinggi negeri, seleksi ini diselenggarakan disetiap perguruan tinggi negeri secara serentak dan berlangsung satu kali setiap tahun, yaitu sekitar bulan Mei atau Juni. (Panduan Belajar ke Perguruan Tinggi, 1996:25).

Universitas Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia mempunyai tugas untuk menghasilkan tenaga-tenaga akademik yang profesional. Untuk itu kualitas input perlu diperhatikan untuk menghasilkan output yang diharapkan. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan seleksi terhadap tiap-tiap


(16)

input dan melakukan penilaian terhadap prestasi akademik tiap-tiap outputnya. Untuk memastikan karakteristik dan keunikan siswa yang masuk, diperlukan evaluasi terhadap masukan. (Dimyati, Mujiono, 1999:26).

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung merupakan salah satu fakultas yang ada di Universitas Lampung yang berfungsi mencetak tenaga kependidikan yang profesional, khususnya dalam hal ini mencetak tenaga sebagai calon guru.

Kegiatan belajar mengajar di jenjang perguruan tinggi berbeda dengan jenjang pendidikan menengah. Untuk melihat tingkat keberhasilan belajar di perguruan tinggi juga berbeda dengan pendidikan sebelumnya. Pada perguruan tinggi hasil belajar dapat dilihat melalui Indeks Prestasi Komulatif (IPK). Untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka setiap mahasiswa harus dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dengan menumbuhkan sikap disiplin, kemandirian dalam belajar, memiliki aktivitas dan motivasi belajar yang kuat dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh tenaga pengajar atau dosen.

Tercapainya suatu prestasi belajar yang baik, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar individu. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Roestiyah (1994:2), sebagai berikut:

1. Faktor intern ialah faktor yang timbul dalam diri anak itu sendiri, seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, kebiasaan, minat, aktivitas dan sebagainya. Faktor ini berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu. 2. Faktor ekstern ialah faktor yang datang dari luar diri si anak, seperti


(17)

Selanjutnya Slameto (2005:54) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

1. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu:

a. Faktor jasmaniah, meliputi: a) Faktor kesehatan

b) Faktor cacat tubuh b. Faktor psikologis, meliputi:

Intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan. c. Faktor kelelahan, meliputi:

Kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

2. Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu, yaitu: a. Faktor keluarga

b. Faktor sekolah c. Faktor masyarakat

Telah dijelaskan diatas bahwa banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, baik yang berasal dari dalam individu maupun dari luar individu diantaranya motivasi belajar dan aktivitas belajar.

Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. Mahasiswa yang memiliki keinginan yang kuat untuk memahami dan menguasai materi pelajaran yang disampaikan akan menimbulkan dorongan belajar yang kuat sehingga mahasiswa akan belajar aktif. Dorongan belajar inilah yang disebut motivasi belajar. Motivasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dirasa lebih kuat jika dibandingkan dengan motivasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB), hal ini dikarenakan mereka harus melewati ujian tertulis terlebih dahulu sedangkan mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB hanya dilihat dari nilai rapor. Jadi mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN lebih


(18)

memiliki semangat yang tinggi untuk belajar sehingga akan berhubungan dengan prestasi belajar. Dengan adanya motivasi belajar yang rendah maka akan membuat prestasi belajar juga akan rendah dan sebaliknya apabila memiliki motivasi belajar yang tinggi maka prestasi belajar juga akan tinggi.

Faktor lain yang mungkin ada kaitannya dengan prestasi belajar adalah aktivitas belajar. Dalam proses belajar mengajar diperlukan aktivitas belajar yang optimal dari mahasiswa. Diharapkan dengan aktivitas belajar yang baik, akan menjadikan prestasi belajar yang baik pula dari mahasiswa tersebut. Oleh karena itu tenaga pengajar harus kreatif dalam mengajar agar dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik (2004:171) yang mengatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Aktivitas belajar mahsiswa pada pendidikan Geografi khusunya angkatan 2008 dan 2009 dirasakan masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan mahasiswa pada saat perkuliahan sedang berlangsung, seperti banyak mahasiswa yang kurang memperhatiakn penjelasan dosen dan kurang berkonsentrasi dalam belajar. Aktivitas belajar dapat berupa memperhatikan, mencatat, mengerjakan tugas, menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat atau bertanya, membaca, membuat rangkuman dan diskusi.

Selama duduk dibangku kuliah, apabila mahasiswa kurang disiplin dan mandiri maka mahasiswa akan tertinggal dengan mahasiswa lain. Karena pada jenjang pendidikan tinggi ini mahasiswa tidak lagi dibimbing penuh oleh tenaga pengajar melainkan tenaga pengajar hanya memberikan materi kuliah saja, selebihnya


(19)

mahasiswa di tuntut kemandiriannya untuk mencari materi sendiri. Untuk itu mahasiswa dituntut melakukan aktivitas belajar secara aktif, baik belajar di kampus, belajar di rumah, belajar kelompok, mengikuti bimbingan dan lain sebagainya. Mahasiswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik apabila mahasiswa dapat ikut secara aktif dalam kegiatan belajar termasuk didalamnya aktif hadir, aktif mengerjakan tugas, maupun aktif untuk mengikuti segala kegiatan belajar yang diadakan. Hal ini bertujuan untuk dapat memahami beberapa pengetahuan yang diajarkan oleh tenaga pengajar atau dosen. Semakin tinggi aktivitas belajar yang dilakukan mahasiswa maka akan semakin mudah diperoleh prestasi belajar yang baik.

Dalam pencapaian Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang merupakan cerminan dari motivasi belajar dan aktivitas belajar, menunjukkan tingkat yang berbeda-beda untuk masing-masing mahasiswa. Hal yang demikian ini sebagaimana terjadi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009 yang tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.Indeks Prestasi Komulatif (IPK) Mahasiswa Angkatan 2008 dan 2009 Yang Diterima Melalui Jalur PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung.

Jalur Masuk PTN Angkatan Mahasisw a

Indeks Prestasi Komulatif (IPK) < 2,76

(Rendah)

2,76–3,00

(Sedang)

> 3,00

(Tinggi) Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

PKAB

2008 3 11,54 2 7,61 4 15,38 9 34,61 2009 1 3,84 5 19,23 11 42,30 17 65,38 Jumlah 4 15,38 7 26,92 15 57,69 26 100

SNMPT N

2008 1 1,23 11 13,58 22 27,16 34 41,97 2009 5 6,17 8 9,87 34 41,97 47 58,02 Jumlah 6 7,40 19 23,45 56 69,13 81 100 Sumber : BAAK Unila dan Perhitungan Penulis Tahun 2011


(20)

Dari data di atas terlihat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN. Dari Tabel tersebut dapat diketahui bahwa mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB terdiri dari IPK yang berbeda-beda, diantaranya IPK < 2,78 (rendah) sebanyak 4 orang atau 15, 38 % dari 26 orang, sedangkan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN ada sebanyak 6 orang atau 7, 40 % dari 81 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB memiliki lebih banyak IPK rendah yaitu 15, 38 % dari 26 orang jika dibandingkan dengan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN.

Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 2,76-3,00 (sedang) untuk mahaiswa yang diterima melalui jalur PKAB terdapat sebanyak 7 orang atau 26,92 % dari 26 orang, sedangkan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN terdapat sebanyak 19 orang atau 23,45 % dari 81 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB memiliki lebih banyak IPK sedang yaitu 26,92 % dari 26 orang jika dibandingkan dengan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN.

Indeks Prestasi Komulatif (IPK) > 3,00 (tinggi) untuk mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB terdapat sebanyak 15 orang atau 57,69 % dari 26 orang, sedangkan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN terdapat sebanyak 56 orang atau 69,13 % dari 81 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB memiliki lebih sedikit IPK tinggi yaitu 57,69 % dari 26 orang jika dibandingkan dengan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN.


(21)

Berdasarkan Tabel tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB lebih rendah jika dibandingkan dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN.

Tabel 2. Nilai Rata-rata Mahasiswa Angkatan 2008 dan 2009 Yang Diterima Melalui Jalur PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung.

No Jalur Masuk PTN 2008 2009 Jumlah Mahasiswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Jumlah Mahasiswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata 1 PKAB 9 3,45 2,26 2,92 17 3,51 2,22 3,12

2 SNMPTN 34 3,65 2,04 3,16 47 3,73 2,05 3,15

Sumber : BAAK Unila dan Perhitungan Penulis Tahun 2011

Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara prestasi belajar Mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dengan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN.

Perbedaan prestasi belajar mahasiswa tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor dari dalam mahasiswa maupun faktor dari luar mahasiswa. Keberhasilan belajar mahasiswa dalam memperoleh pendidikan dituntut oleh banyak faktor diantaranya adalah motivasi dan aktivitas belajar yang dimiliki oleh setiap individu. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Perbandingan Dan Hubungan Motivasi, Aktivitas dan Prestasi Belajar Antara Mahasiswa Yang Diterima Melalui Jalur PKAB Dan SNMPTN Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 Dan 2009”.


(22)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Motivasi belajar mahasiswa rendah

2. Aktivitas belajar mahasiswa yang tidak teratur 3. Minat belajar kurang

4. Fasilitas belajar mahasiswa yang minim 5. Cara belajar mahasiswa yang tidak teratur 6. Waktu belajar mahasiswa yang sedikit 7. Prestasi belajar mahasiswa rendah

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan sebagai berikut:

1. Perbedaan motivasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN.

2. Perbedaan aktivitas belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN

3. Perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN.

4. Hubungan motivasi dengan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN.

5. Hubungan aktivitas dengan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN.


(23)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah perbedaan motivasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 Dan 2009?

2. Bagaimanakah perbedaan aktivitas belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 Dan 2009?

3. Bagaimanakah perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009?

4. Bagaimanakah hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009?

5. Bagaimanakah hubungan aktivitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009?


(24)

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan:

1. Perbedaan motivasi belajar, aktivitas belajar dan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 Dan 2009.

2. Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009.

3. Hubungan aktivitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009.

F. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini yaitu:

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada Progran Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung.

2. Memberikan informasi mengenai data motivasi belajar, aktivitas belajar dan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009.


(25)

G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah motivasi belajar, aktivitas belajar dan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN. 2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009.

3. Tempat Penelitian

Tempat dilakukannya penelitian ini adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Geografi.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2011. 5. Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah pendidikan Geografi. Geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan muka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara manusia dengan lingkungan dalam konteks keruangan dan kewilayahan (Suamaatmadja 2001:11).

Jadi pendidikan geografi adalah usaha yang disengaja dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk membantu anak dalam usaha mencapai pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan muka bumi serta interaksi antara manusia dengan lingkungan dalam konterks keruangan dan kewilayahan.


(26)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Cara Penerimaan Mahasiswa Baru di Universitas Lampung

Calon mahasiswa pada perguruan tinggi harus melalui tahap seleksi. Setiap calon harus memenuhi ketentuan yang dimiliki tiap-tiap perguruan tinggi. Ketentuan-ketentuan tersebut diantaranya:

a. Persyaratan Umum

1. Lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Lulusan Madrasah Aliyah (MA), dibuktikan dengan salinan/copy ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) SMU/MA yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenamg (kanwil).

2. Berkelakuan baik, dibuktikan dengan keterangan berkelakuan baik dari kepolisian setempat.

3. Berbadan sehat, dibuktikan dengan keterangan dari dokter pemerintah. 4. Bagi warga negara Indonesia keturuanan asing harus dapat menunjukkan

surat bukti kewarganegaraan Republik Indonesia dari departemen kehakiman/pengadilan negeri setempat.

5. Bagi warga negara asing harus mendapat izin dari derektorat jendral pendidikan tinggi departeman pendidikan dan kebudayaan.

6. Memenuhi semua kewajiban administrasi dan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(27)

b. Persyaratan Khusus

1. Penetapan ijazah/STTB SMU sejurusan.

2. Penetapan tahun perolehan ijazah/STTB SMU/MA yaitu : tahun sekarang (TS), TS-1 dan TS-2;

3. Penetapan batas Nilai Ebtanas Murni (NEM) atau nilai rata-rata ijazah/STTB, yaitu 6,50;

4. Besarnya uang pendaftaran, uang ujian masuk/seleksi, sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), iuran kemahasiswaan, cara pembayaran dan sebagainya yang berbeda antara perguruan tinggi yang satu dengan perguruan tinggi yang lainnya.

Kansil, Melangkah ke perguruan tinggi (1997:99)

Ujian masuk diadakan mengingat adanya ketidak seimbangan antara jumlah lulusan SLTA yang ingin melanjutkan studi keperguruan tinggi dengan kemampuan atau daya tampung perguruan tinggi yang ada, baik negeri maupun swasta dan kedinasan.

Seleksi ini mempunyai manfaat yang besar baik bagi perguruan tinggi maupun bagi para calon mahasiswa. Bagi perguruan tinggi, seleksi berarti dapat memilih calon-calon mahasiswa yang secara akademik mempunyai kemampuan yang cukup tinggi, sehingga diharapkan dapat menyelesaikan studi dengan baik tepat pada waktunya.


(28)

Bagi mahasiswa calon seleksi ini berarti suatu harapan bahwa ia akan dapat menyelesaikan studi dengan baik tepat pada waktunya, sehingga tidak membuang kesempatan kerja serta dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Seleksi penerimaan mahasiswa baru ini dapat di tempuh melalui beberapa jalur, diantaranya penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB) serta jalur ujian tulis. Melalui jalur PKAB menerima 20% dari tempat yang tersedia, sedangkan 80% dari tempat tersebut diperuntukan bagi mahasiswa yang melalui jalur masuk lainnya.

Ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan secara serentak disemua perguruan tinggi negeri dan berlangsung satu kali setiap tahunnya, yaitu pada sekitar bulan Mei dan Juni. Peserta ujian tertulis seleksi penerimaan mahasiswa baru yang diberi prioritas hanyalah lulusan SLTA tahun ini, setahun yang lalu dan dua tahun yang lalu.

2. Penerimaan Mahasiswa Menurut Jalur Masuk 2.1 Penerimaan Mahasiswa Melalui Jalur Masuk PKAB

PKAB adalah kependekan dari Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat. Jalur PKAB adalah cara penerimaan mahasiswa baru Unila tanpa melalui ujian tulis. Jalur ini dimaksudkan untuk menjaring lulusan SLTA yang berada diseluruh Indonesia termasuk didaerah terpencil, yang berkemampuan akademik dan mempunyai bakat yang baik disekolah masing-masing.

Tiap-tiap perguruan tinggi negeri memiliki tatacara sendiri dalam melakukan seleksi tersebut. Hal ini sesuai dengan peraturan yang dirumuskan dalam UU No.


(29)

20 tahun 2003 Pasal 24 ayat 1 yang berbunyi ”Dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta otonomi keilmuan” (Sisdiknas, 2005:12)

Tujuan dari PKAB itu sendiri adalah untuk memilih calon mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik dan pemerataan kesempatan belajar. Hal tersebut sesuai dengan tujuan seleksi yaitu:

1. Memilih calon mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Universitas/institut negeri yang sesuai dengan batas yang telah ditetapkan.

2. Mengupayakan penerimaan mahasiswa diseluruh sistem pendidikan yang mencerminkan azas pemerataan kesempatan belajar secara sosial maupun kelompok geografis.

(Depdikbud, 1987:1)

Prosedurnya adalah dengan mengundang sejumlah SLTA untuk mendaftarkan siswa kelas tiga. Kemudian, dilakukan penilaian terhadap nilai rapor, dari semester pertaman sampai dengan semester ke lima, serta prestasi dibidang seni dan olahraga. Siswa yang lulus seleksi diumumkan dan registrasinya dilakukan pada saat dan setelah SNMPTN dilaksanakan.

Jalur penerimaan tanpa ujian tertulis ini atau calon mahasiswa PKAB dituntut memiliki prestasi yang tinggi atau derajat keberhasilan selama tiga tahun duduk dibangku SMA/MA. Calon mahasiswa PKAB harus diusulkan oleh kepala


(30)

SMA/MA sejak kelas satu. Penyaluran pilihan progran studi didasarkan pada program pilihan A1, A2, A3, dan A4.

Mahasiswa yang diterima melalui Jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB) memiliki yang lebih karena telah dianggap mempunyai kemampuan serta pemahaman awal yang baik sejak dibangku SMA, selain anggapan bahwa mereka memiliki kesiapan belajar yang baik.

2.2 Penerimaan Mahasiswa Melalui Jalur SNMPTN

Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah cara penerimaan mahasiswa baru Universitas Lampung mengikuti sistem ujian tertulis yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia. Dari 45 perguruan tinggi negeri di Indonesia dibagi menjadi 3 regional, yaitu regional I, regional II dan regional III. Universitas Lampung termasuk dalam regional I.

Seleksi dengan sistem SNMPTN bertujuan untuk:

a. Memilih calon mahasiswa baru dengan mengupayakan penerimaan yang mencerminkan azas pemerataan kesempatan belajar secara strata sosial maupun geografis.

b. Menjaring dan menyaring calon mahasiswa baru yang mempunyai kemampuan akademik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi sesuai dengan batas waktu yang di tentukan.


(31)

Tes yang digunakan pada ujian seleksi penerimaan mahaiswa baru adalah tes obyektif yang sudah merupakan tes standar dan mempunyai validitas prediksi yang tinggi. Seperti pernyataan yang di kemukakan dibawah ini:

Tes masuk perguruan tinggi adalah sebuah tes yang diperkirakan mampu meramalkan keberhasilan peserta tes dalam mengikuti kuliah dimasa yang akan datang. Calon yang tersaing berdasarkan hasil tes diharapkan mencerminkan tinggi rendahnya kemampuan kuliah. Suharsimi Arikunto (1987:66).

Suharsimi juga mengatakan komponen atau kelengkapan yang harus ada dalam tes yang baik adalah:

a. Buku tes, yaitu lembaran atau buku yang memuat butir-butir soal yang harus dikerjakan siswa.

b. Lembar jawaban tes, yaitu lembaran yang disediakan oleh penilaian bagi teste untuk mengerjakan tes.

c. Kunci jawaban tes berisi jawaban yang dikehendaki. Ide kunci jawaban ini adalah:

1. Pemeriksaan tes dapat dilakukan oleh orang lain. 2. Pemeriksaannya betul.

3. Dilakukan dengan mudah.

4. Sedikit mungkin masuknya unsur subjektif. Suharsimi Arikunto (1987:79)

Dengan demikian calon mahasiswa yang di terima di perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN telah dinyatakan lulus dalam menempuh ujian tertulis. Ini berarti mahasiswa dianggap memiliki kemampuan yang memadai dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi negeri.


(32)

3. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses atau suatu rangkaian aktivitas yang menuju kepada perubahan-perubahan yang fungsional, sebagaimana pendapat Slameto (2003:5) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sedangkan menurut pendapat Oemar Hamalik (1983:21) pengertian belajar adalah:

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dengan pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan dalam sikap kebiasaan-kebiasaan, keterampilan-keterampilan, kesanggupan menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional, dan pertumbuhan jasmaniah.

Kemudian menurut Sardiman (2008:20) belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, kemampuan pada seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu berkat pengalaman dan latihan serta interaksi dengan lingkungannya.

4. Faktor-faktor Belajar

Dalam proses belajar ada beberapa yang mempengaruhinya. Slameto (2003:54) mengemukakan bahwa:


(33)

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

A. Faktor Intern

1. Faktor Jasmaniah a. Faktor Kesehatan b. Cacat tubuh 2. Faktor Psikologis

a. Intelegensi b. Perhatian c. Minat d. Bakat e. Motif f. Kematangan g. Kesiapan 3. Faktor Kelelahan B. Faktor Ekstern

1. Faktor Keluarga

a. Cara orang tua didik

b. Relasi antar anggota keluarga c. Suasana rumah

d. Keadaan ekonomi keluarga e. Pengertian orang tua f. Latar belakang kebudayaan 2. Fator Sekolah

a. Metode mengajar b. Kurikulum

c. Relasi guru dengan siswa d. Relasi siswa dengan siswa e. Disiplin sekolah

f. Alat pengajaran g. Waktu sekolah

h. Standar pelajaran di atas ukuran i. Keadaan gedung

j. Metode belajar k. Tugas rumah 3. Faktor Masyarakat

a. Kegiatan siswa dalam masyarakat b. Mass media

c. Teman bergaul

d. Bentuk kehidupan masyarakat

Kemudian Winkel (1984:2) mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu sebagai berikut:


(34)

1. Faktor Intern, meliputi cara belajar, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi belajar, sikap, minat, kondisi psikis dan keadaan kultur.

2. Faktor Ekstern, meliputi:

a. Faktor yang berupa proses belajar di sekolah, seperti disiplin belajar, fasilitas dan efektifitas guru.

b. Faktor sosial ekonomi, interaksi guru dan murid.

c. Faktor keadaan politik, seperti keadaan ekonomi, keadaan waktu dan iklim temapat tinggal.

Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat diketahui bahwa banyak faktor yang mempengaruhi belajar, diantaranya adalah faktor intern yaitu motivasi belajar dan aktivitas belajar.

5. Motivasi Belajar

Di dalam belajar perlu adanya motivasi, karena motivasi itu membuat seseorang menjadi bersemangat dan akan berusaha untuk mencapai apa yang dibutuhkan. Tanpa motivasi dalam belajar maka hasil yang diperoleh tidak akan memuaskan. Dalam kehidupan manusia ada faktor penting yang berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya seseorang dalam mencapai tujuan hidup. Faktor tersebut adalah dorongan atau semangat untuk melalukan sesuatu yang di sebut dengan motivasi.

Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2008:73). Berawal dari kata motif tersebut maka motivasi dapat diartikan sebagai penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, misalnya kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat mendesak. Sehingga motivasi dapat dikatakan sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarah perilaku seorang individu, termasuk perilaku belajar.


(35)

Motivasi muncul dari dalam diri individu dan juga dipengaruhi oleh unsur luar individu. Adanya motivasi dapat pula disebabkan karena adanya suatu kebutuhan-kebutuhan tertentu yang hendak dicapai. Seseorang menjadi terdorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Maslow (dalam Slameto, 2003:171) yang mengemukakan bahwa Maslow percaya jika tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu, kebutuhan-kebutuhan ini yang memotivasi tingkah laku seseorang.

Kemudian menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2007:73) bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa motivasi adalah suatu keinginan yang terdapat pada seseorang sehingga mendorong tingkah lakunya untuk melakukan suatu tindakan atau kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Sehingga dapat dijelaskan pula bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak yang ada di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang memberikan arah pada kegiatan belajar, guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang baik merupakan penggerak dalam melaksanakan kegiatan dan merupakan filter dalam saringan perbuatan-perbuatan yang tidak mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan. Untuk melakukan kegiatan belajar setiap mahasiswa memerlukan motivasi agar hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam proses belajar mahasiswa memiliki motivasi kuat, maka akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar dan


(36)

dapat mencapai prestasi yang baik pula. Namun, apabila mahasiswa tidak memiliki motivasi, kecuali karena paksaan maka mereka akan gagal walaupun mereka memiliki intelegensi yang cukup tinggi. Karena prestasi belajar akan optimal apabila ada motivasi belajar yang tepat.

Sardiman dalam bukunya interaksi dan motivasi belajar mengajar, bahwa motivasi belajar merupakan faktor fsikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Pendapat tersebut menuujukkan bahwa motivasi belajar berguna untuk menumbuhkan gairah dalam belajar. Kegiatan belajar akan efektif jika terdapat suatu motif yang menyenangkan tanpa rasa takut dan paksaan jelas akan menghasilkan hasil belajar yang baik.

Motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1. Motivasi Belajar Intrinsik

Motivasi belajar intrinsik merupakan motivasi yang memang telah ada dari dalam diri individu. Dengan motivasi belajar ini seseorang akan belajar dengan senang tanpa ada pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan definisi motivasi yang dikemukakan oleh Sardiman (2008:88) moivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Dorongan atau keinginan yang berasal dari diri seseorang tanpa ada pengaruh lingkungan yang menyebabkan seseorang belajar merupakan motivasi belajar intrinsik. Indikator motivasi belajar intrinsik yaitu:


(37)

a. Keinginan untuk maju dalam meningkatkan pengetahuan b. Dorongan untuk memperoleh keterampilan

c. Ketekunan dalam menghadapi tugas d. Rasa senang untuk belajar

e. Keuletan dalam menghadapi masalah f. Kebutuhan untuk keperluan cita-cita

Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yng tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar.

2. Motivasi Belajar Ekstrinsik

Seseorang dengan motivasi belajar ekstrinsik akan terangsang untuk belajar ketika dari lingkungan membuat dirinya untuk belajar. Seseorang yang memiliki motivasi ekstrinsik ini akan semangat belajar ketika dirinya merasa malu jika mendapatkan nilai rendah atau karena imbalan yang dijanjikan jika rajin belajar.

Dengan motivasi belajar ekstrinsik ini seseorang hanya akan bersemangat belajar ketika ada sesuatu dari lingkungannya yang membuat dirinya untuk belajar. Menurut Sardiman (2008:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.


(38)

Berbeda dengan motivasi belajar intrinsik yang timbul karena keinginan seseorang sendiri, motivasi belajar ekstrinsik adalah keinginan berhasil dari seseorang karena pengaruh lingkungan. Indikator motivasi belajar ekstrinsik yaitu:

a. Hukuman

b. Penghargaan/pujian c. Fasilitas dan sarana d. Dorongan orang tua e. Dorongan dari guru

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi intrinsik dan ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, mahasiswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Maka, tenaga pengajar atau dosen harus berhati-hati dalam memberikan dan menumbuhkan motivasi bagi perkembangan belajar mahasiswa.

Ada beberapa bentuk dan cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan pembelajaran di kampus:

1. Memberi angka 2. Hadiah

3. Saingan/kompetisi 4. Ego-involment 5. Memberi ulangan 6. Mengetahui hasil 7. Pujian

8. Hukuman

9. Hasrat untuk belajar 10. Minat

11. Tujuan yang diakui. (Sardiman, 2008:92)

Untuk mengetahui kuat tidaknya motivasi perlu mengetahui ciri-ciri dari ada tidaknya motivasi itu, ciri-cirinya sebagai berikut:


(39)

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)

2. Ulet menghadapi kesulitan (tdak lekas putus asa)

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Lebih senang bekerja sendiri

5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begiti saja sehingga kurang kreatif)

6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) 7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu

8. Senang mencari dan memcahkan masalah soal-soal. (Sardiman, 2008:83)

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri tersebut diatas berarti ia memiliki motivasi yang kuat dalam kegiatan belajar sehingga akan berhasil dengan baik. Jika mahasiswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan masalah dan hambatan-hambatan secara mandiri dengan membangkitkan motivasi dari dalam dirinya berarti keinginan pada mahasiswa tidak terpaksa melainkan inisiatif sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut, jelaslah bahwa motivasi akan mempengaruhi mahasiswa dalam proses belajar. Dengan motivasi mahasiswa akan lebih mudah dalam mencapai tujuan belajar yaitu mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik. Selain itu mahasiswa perlu mengetahui akan fungsi motivasi belajar, hal ini bertujuan agar mahasiswa lebih mudah menentukan arah kegiatan belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Bimo Walgito (1987:125) mengatakan: “bila anak memiliki motivasi belajar yang kuat untuk belajar ia kan berusaha agar sapat belajar dengan sebaik-baiknya”. Selanjutnya Sardiman (2008:85) mengemukakan fungsi motivasi adalah sebagai berikut:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang menggerakkan energi.


(40)

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menysisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

6. Aktivitas Belajar

Dalam belajar diperlukan aktivitas karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya mengapa aktivitas belajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Karena pembelajaran yang efektif adalah pembelajara yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri.

Menurut The Liang Gie (1984:6) aktivitas belajar adalah: ”Segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya sedikit banyak permanen”.

Sehubungan dengan hal ini, Piaget (dalam Sardiman, 2008:100) menerangkan bahwa seseorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Oleh karena itu agar anak berpikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri.

Dengan demikian, jelas bahwa aktivitas itu dalam arti luas, baik yang bersifat fisik/jasmani maupun mental/rohani. Selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar siswa dibantu dengan sumber belajar yaitu tenaga pengajar, siswa dan alat-alat belajar. Beberapa contoh aktivitas belajar dalam beberapa situasi menurut Wasty Soemanto (1998:107-113), antara alain:

1. Mendengarkan 2. Memandang


(41)

3. Meraba, mencium, dan mencicipi/mencacap 4. Menulis atau mencatat

5. Membaca

6. Membuat ikhtisar atau ringkasan, dan menggaris bawahi 7. Mengamati tabel-tabelk, diagram-diagram dan bagan-bagan 8. Menyusun paper atau kertas kerja

9. Mengingat 10. Berpikir

11. Latihan atau praktek

Setiap aktivitas akan memberikan kesan-kesan yang berguna bagi proses belajar mengajar. Dengan mendengar mahasiswa dapat berinteraksi dengan lingkungan sehingga dirinya dapat berkembang, dengan aktivitas meraba, menciu, ataupun dicecap merupakan situasi yang memeberi kesempatan bagi seseorang untuk belajar dan masih banyak lagi aktivitas0aktivitas yang dilakukan oleh mahsiswa. Jika aktivitas belajar tersebut dilakukan secara berkesinambungan dan bertahap serta dilakukan dengan adanya tujuan yang positif maka akan menimbulkan aktivitas belajar yang optimal.

Kemudian menurut Sardiman (2008:100), aktivitas siswa yang dilakukan antara lain:

1. Aktivitas memperhatikan penjelasan guru 2. Aktivitas mencatat/membuat rangkuman 3. Aktivitas mengerjakan tugas-tugas

4. Aktivitas menjawab pertanyaan dan mengajukan pendapat atau bertanya 5. Aktivitas membaca buku pelajaran

6. Aktivitas mendiskusikan materi pelajaran

7. Prestasi Belajar

Keberhasilan mahasiswa dalam proses belajar mengajar tak terlepas dari usaha mahasiswa itu sendiri dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Tingkat keberhasilan tersebut digambarkan dalam prestasi tang di dapat peserta didik.


(42)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:787) Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang telah dicapai dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Biasanya hasil tersebut ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru tau dosen.

Menurut Tulus Tu’u (2004:75) Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan. Dengan terperinci dijelaskan rumusan prestasi sebagai berikut :

1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah.

2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemehaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

3. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa atau ujian yang ditempuh.

Menurut Winkel (1984:171) bahwa: ”Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan dari suatu usaha yang dicapai dan diukur, sedangkan kegiatan belajar merupakan suatu proses pada mental yang mengarah pada penguasaan materi dan kecakapan (Skill). Membentuk tingkah laku progresif dan adaftif”.

Pengertian dari Purwanto (1996:20) Prestasi belajar merupakan hasil yang telah diberikan guru kepada murid-muridnya atau dosen kepada mahasiswanya dalam jangka waktu tertentu.


(43)

Berdasarkau uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dapat di lihat dari angaka atau nialai yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran hal tersebut sebagai pengukur keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar itu sendiri.

Pengertian prestasi belajar menurut Tulus Tu’u (2004:75) adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka nialai yang diberikan oleh guru. Menurut Abdurahman (1999:23) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan belajar. Tinggi rendahnya suatu prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang dikemukakan oleh Sumaadi Suryabrata (1998:167) yaitu sebagai berikut :

1. Faktor luar yang terdiri dari lingkungan dan instrumental. Lingkungan terdiri dari alam dan sosial. Instrumental terdiri dari kurikilum, program, sarana dan fasilitas, serta guru (tenaga pengajar).

2. Faktor dalam terdiri dari fisiologi dan psikologi. Fisiologi terdiri dari kondisi fisik secara umum dan kondisi panca indra. Psikologi terdiri dari kecerdasan siswa, minat, motivasi serta kemampuan awal.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai seorang siswa atau mahasiswa yang diperoleh dari proses pembelajaran pada waktu tertentu, dan dipengaruhi olah faktor-faktor baik yang berasal dari dalam maupun luar individu. Seperti yang diungkapkan oleh Muhamad Ali (1997:9) faktor-faktor yang dapat menghubungkan prestasi belajar adalah :

1. Faktor ekstern yaitu keluarga, lingkungan sekitar, teman bergaul, kampus, guru dan sebagainya.


(44)

2. Faktor intern yaitu bakat, minat, intelegensi, latar belakang ilmu pengetahuan sebelumnya, kebiasaan belajar dan sebagainya.

Hal ini memperkuat pendapat Roestiyah, Nk (1999:20) ”bahwa dalam mengajar guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki anak ataupun pengalamannya”. Dengan demikian anak akan dapat memperoleh hubungan antara pengajaran yang telah dimilikinya dan pelajaran yang akan diterimanya sehingga hal ini akan lebih memperlancar guru dalam mengajar dan membantu siswa untuk memperhatikan pelajaran lebih baik.

8. Prestasi Belajar Mahasiswa

Kegiatan dan keberhasilan mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala, yang selanjutnya akan dinyatakan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP). Ini merupakan hasil perhitungan yang didasarkan pada ketentuan:

1. Bobot (SKS) per mata kuliah dikalikan dngan angka mutu. 2. Semua hasil perkalian dijumlahkan,

3. Indeks Prestasi (IP) adalah jumlah hasil perkalian antara SKS per mata kuliah dan angka mutu dibagi dengan seluruh SKS yang diambil dalam semester itu.

(Peraturan Akademik Unila, 2007:19)

Nilai akhir tiap mata kuliah di hitung berdasarkan hasil ujian tengah semeter dan ujian akhir semester. Nilai ujian tengah semester maupun ujian akhir semester didasarkan pada hasil penilaian lain yang meliputi frekuensi kehadiran dan aktivitas selama kuliah berlangsung.


(45)

Untuk menyelesaikan seluruh progaram pendidikan diperguruan tinggi, bervagai bentuk ujian akan dikenakan pada setiap mahasiswa, yaitu ujian tertulis, ujian lisan, ujian dalam bentuk seminar, ujian dalam bentuk pemberian tugas dan ujian dalam bentuk praktek.

Pengertian Indeks Prestasi menurut Ngamin Purwanto (1997:104) adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan nilai yang menggambarkan mutu prestasi belajar mahasiswa selama satu program semester atau lebih maupun untuk satu program lengkap satu jenjang.

Menurut Abu Ahmadi (1999:21) pengertian Indeks Prestasi adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha belajar dan perwujudan prestasi tersebut dapat dilihat pada nilai yang diperoleh setiap mengikuti tes.

Dengan demikian pengertian Indeks Prestasi adalah sustu nilai yang menunjukkan prestasi seseorang dalam belajar selama satu program semester ataupun satu jenjang program lengkap satu semester.

Tabel 3. Konversi Nilai Akhir Ke Huruf Mutu Dan Angka Mutu Berdasarkan Penafsiran Pola Acuan Patokan (PAP).

Nilai Akhir (0-10) Huruf Mutu (HM) Angka Mutu (AM) Status Lebih dari 7,5

6,6-7,5 5,5-6,5 5,0-5,4 Kurang dari 5,0

A B C D E 4 3 2 1 0 Lulus Lulus Lulus Lulus Tidak lulus Sumber: Panduan Umum Unila (2007:36)

Semakain tinggi Indeks Prestasi yang diperoleh oleh semester yang lalu maka makin besar pula jumlah beban belajar yang boleh diambil mahasiswa pada


(46)

semester berikutnya, begitu pula sebaliknya. Jadi Indeks Prestasi yang dicapai tiap semester berguna untuk menyatakan keberhasilan dan berguna untuk menentukan beban kredit yang ditempu atau dapat di ambil pada semester berikutnya seperti yang dikemukakan dalam buku Panduan Umum Unila.

Tabel 4 . Hubungan Antara IP Semester Lalu dan Kisaran Beban Studi Semester Berikutnya.

IP Semester Lalu Kisaran Beban Studi Semester Berikut

3,0 atau lebih 2,50-2,99 2.00-2,49 1,50-1,99 1,49 atau kurang

21* - 24** SKS 18* - 21** SKS 15* - 18** SKS 12* - 15** SKS

- 12** SKS * Dapat kurang dari jumlah SKS tersebut

** Tidak boleh lebih dari jumlah SKS tersbut Sumber : Panduan Umum Unila (2007: 33)

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang mengambil pokok permasalahan hampir sama dengan penelitian ini dirujukan kesempurnaan dan kelengkapan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rahmawati (2006) mengkaji suatu perbandingan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SPMB pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Unila angkatan 2002-2005 yang hasilnya menyatakan bahwa prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB lebih tinggi jika dibandingkan dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur SPMB.

2. Anita Rahmawati (2009) mengkaji suatu perbandingan sarana belajar dirumah anatara mahasiswa jalur PKAB dan SPMB pada mahsiswa


(47)

Pendidikan Geografi FKIP Unila angkatan 2005-2007 yang hasilnya menyatakan bahwa prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB lebih tinggi jika dibandingkan dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur SPMB.

C. Kerangka Pikir

Keberadaan perguruan tinggi mempunyai dampak positif untuk melakukan tugas-tugas perkembangan secara pribadi sebagai relevansi dari penerus pembangunan. Keberhasilan mahasiswa memasuki perguruan tinggi merupakan suatu kebanggaan sendiri apalagi mereka telah berusaha keras, sebelum mereka melalukan tes tertulis (SNMPTN) maupun mereka yang diterima melalui jalur PKAB, tentu mereka telah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Setiap mahasiswa ingin selalu mendapatkan prestasi belajar yang baik. Karena prestasi belajar merupakan tolak ukur keberhasilan mahasiswa menumpuh pendidikan di perguruan tinggi. Untuk mencapai prestasi belajar yang baik , dibutuhkan motivasi belajar serta aktivitas belajar yang optimal. Apabila seseorang memiliki motivasi belajar dan aktivitas belajar yang baik maka akan mempunyai prestasi belajar yang baik pula. Motivasi belajar dan aktivitas belajar berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa karena motivasi belajar dan aktivitas belajar memiliki peranan yang penting untuk meningkatkan prestasi belajar.

Untuk memperjelas uraian diatas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:


(48)

Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Pikir Perbandingan Dan Hubungan Motivasi, Aktivitas dan Prestasi Belajar Antara Mahasiswa Yang Diterima Melalui Jalur PKAB Dan SNMPTN Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 Dan 2009

D. Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:64) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Ada perbedaan motivasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui

jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009, yaitu motivasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB.

2. Ada perbedaan aktivitas belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009, yaitu aktivitas belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB.

Mahasiswa

PKAB dan

SNMPTN

Motivasi Belajar

dan Aktivitas

Belajar


(49)

3. Ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009, yaitu prestasii belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB.

4. Ada hubungan positif yang erat dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009 Berarti ada kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa, semakin baik prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009.

5. Ada hubungan positif yang erat dan signifikan antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009 Berarti ada kecenderungan semakin tinggi aktivitas belajar mahasiswa, semakin baik prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009.


(50)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode komparatif dan korelasional. Metode komparatif yaitu metode yang bersifat membandimgkan (Sedarmayanti,M & Syarifudin Hidayat, 2002:25). Metode komparatif menurut Aswarni Sudjud dalam Suharsimi Arikunto (2006:249) adalah penelitian yang dapat menemukan persamaan dan perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide kritikan terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau prosedur kerja, sedangkan menurut Vandalen dalam Suharsimi Arikunto (2006:249) penelitian komparatif adalah penelitian yang ingin membandingkan dua atau tiga kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Menurut Sumadi Suryabrata (2003:97) penelitian komparatif adalah penelitian yang bertujuan menyelesaikan antara satu kelompok atau lebih kelompok dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok. Menurut Rachmat Kriyantono (2007:61) penelitian komparatif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat komparasi (membandingkan) antara variabel satu dengan variabel lainnya yang sejenis.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan antara satu kelompok atau lebih


(51)

Sumber: Pendidikan Geografi FKIP Unila Tahun 2011

kelompok. Dalam hal ini yang akan dibandingkan dalam penelitian ini adalah mahasiswa jalur PKAB dan mahasiswa jakur SNMPTN.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:4) penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variable atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada.

Tujuan digunakan metode korelasional ini adalah untuk mengetahui sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor berdasarkan koefisien korelasi.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:230) populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009 yang berjumlah 107 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 5. Jumlah Seluruh Mahasiswa Yang Diterima Melalui Jalur PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009

No Angkatan PKAB SNMPTN Jumlah

1 2008 9 34 43

2 2009 17 47 64


(52)

Sumber: Pendidikan Geografi FKIP Unila Tahun 2011 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2008:118)

Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara Proporsional Random Sampling, yaitu diacak untuk setiap kelas agar populasi disetiap kelas mendapat kesempatan yang sama dalam pengambilan sampel, populasi tersebut diacak dengan cara diundi untuk penarikan calon responden sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Adapun cara pengundiannya yaitu semua nama-nama calon responden diambil dari daftar absensi yang pada populasi dimasukkan dalam gelas pengundian untuk diundi dengan cara diambil satu-satu hingga nantinya berjumlah 20 orang tiap kelas. Karena peluangnya harus sama setelah salah satu nama diambil atau diundi, maka nama tersebut harus dimasukkan kembali kedalam gelas pengundian. Kemudian apabila nama yang telah menjadi sampel keluar lagi maka nama tersebut harus dimasukkan kembali kedalam gelas pengundian untuk diundi sampai keluar nama yang lain. Dalam penelitian ini akan diambil sampel sebesar 40 orang, 20 orang sampel di ambil dari mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan 20 orang lainnya di ambil dari mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN. Untuk lebih jelasnya bias dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 6. Jumlah Sampel Mahasiswa Yang Diterima Melalui Jalur PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009

No Angkatan PKAB SNMPTN Jumlah

1 2008 3 8 11

2 2009 17 12 29


(53)

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, variabel bebas dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar mahasiswa PKAB dan SNMPTN (X1), aktivitas belajar mahasiswa PKAB dan SNMPTN (X2).

2. Variabel terikat(Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa (Y).

D. Definisi Operasional Variabel 1. Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan dorongan yang mempengaruhi perubahan tingkah laku secara relatif dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar mahasiswa tersebut dapat berupa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik yang berhubungan dengan prestasi belajar. Indikator motivasi belajar siswa dalam bentuk intrinsik adalah:

a. Keinginan untuk maju dalam meningkatkan pengetahuan b. Dorongan untuk memperoleh keterampilan

c. Ketekunan dalam menghadapi tugas d. Rasa senang untuk belajar


(54)

e. Keuletan dalam menghadapi masalah f. Kebutuhan untuk keperluan cita-cita

Indikator motivasi belajar dalam bentuk ekstrinsik adalah: a. Hukuman

b. Penghargaan/pujian c. Fasilitas dan sarana d. Dorongan orang tua e. Dorongan dari guru

Variabel motivasi belajar ini diukur dengan menggunkan skor yang diperoleh dari hasil kuesioner pilihan jamak. Skor atau nilai yang diberikan untuk setiap soal adalah skor 4 untuk jawaban selalu, skor 3 untuk jawaban sering, skor 2 untuk jawaban kadang-kadang dan skor 1 untuk jawaban tidak pernah.

2. Aktivitas Belajar

Definisi operasional variabel aktivitas belajar mahasiswa dalam penelitian ini adalah semua kegiatan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dalam proses belajar mahasiswa di kelas. Adapun indikator aktivitas belajar mahasiswa di kelas yaitu:

1. Aktivitas memperhatikan penjelasan guru 2. Aktivitas mencatat/membuat rangkuman 3. Aktivitas mengerjakan tugas-tugas

4. Aktivitas menjawab pertanyaan dan mengajukan pendapat atau bertanya 5. Aktivitas membaca buku pelajaran

6. Aktivitas mendiskusikan materi pelajaran Sardiman (2008:100)


(55)

Variabel aktivitas belajar ini diukur dengan menggunkan skor yang diperoleh dari hasil kuesioner pilihan jamak. Langkah selanjutnya menggolongkan aktivitas menurut kategori sebagai berikut:

1. Pertanyaan yang bersifat positif, yaitu:

a. Untuk mahasiswa dengan kriteria sangat aktif diberi skor 4 b. Untuk mahasiswa dengan kriteria aktif diberi skor 3 c. Untuk mahasiswa dengan kriteria cukup aktif diberi skor 2 d. Untuk mahasiswa dengan kriteria tidak aktif diberi skor 1 2. Pertanyaan yang bersifat negatif, yaitu:

a. Untuk mahasiswa dengan kriteria sangat aktif diberi skor 1 b. Untuk mahasiswa dengan kriteria aktif diberi skor 2

c. Untuk mahasiswa dengan kriteria cukup aktif diberi skor 3 d. Untuk mahasiswa dengan kriteria tidak aktif diberi skor 4

3. Prestasi Belajar

Data tentang prestasi belajar mahasiswa diperoleh melalui dokumentasi dari Siakad Online Universitas Lampung. Data tersebut berupa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yaitu hasil kumulatif evaluasi secara kualitatif yang dihitung dengan membagi total nilai angka dengan nilai kredit yang telah diperoleh.

Kriteria penilaian Indeks Prestasi belajar yang dimaksud ialah memberikan nilai pertimbangan tentang sesuatu yang akan diukur atau dinilai. Kriteria pengukuran Indeks Prestasi dalam penelitian ini digolongkan menjadi tiga, yaitu:


(56)

a. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) < 2,76 adalah rendah

b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) antara 2,76–3, 00 adalah sedang c. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) antara > 3,00 adalah tinggi

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ingin ia ketahui (Suharsimi Arikunto 2006:151). Jenis kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, artinya jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data primer dan kuesioner diberikan untuk mendapatkan data motivasi dan aktivitas belajar mahasiswa.

Kuesioner ini dibuat oleh peneliti dengan jumlah 80 pertanyaan mengenai motivasi belajar dan aktivitas belajar, yang terdiri dari motivasi belajar intrinsik sebanyak 24 pertanyaan dan motivasi ekstrinsik sebanyak 16 pertanyaan, dan aktivitas belajar sebanyak 40 soal.

Setelah peneliti ujicobakan pada 20 mei 2011 kepada 20 orang yang bukan sampel, yang terdiri dari 10 orang berasal dari mahasiswa PKAB dan 10 orang berasal dari mahasiswa SNMPTN pada Program Studi Pendidikan geografi Angkatan 2008 dan 2009. Secara teknisnya pelaksanaan ujicoba kuesioner ini dilakukan selama 1 hari dan pelaksanaannya berada di kampus pada Program studi Pendidikan Geografi FKIP Unila. Kuesioner diberikan secara perorangan oleh peneliti agar dapat diamati langsung dan di isi oleh


(57)

responden, kuesioner ini tidak dibawa pulang dan responden ini langsung dapat mengisi kuesioner di tempat responden berada, dan juga dalam menjawab kuesioner tersebut responden langsung dapat memilih alternatif jawaban dengan 4 pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih oleh responden.

Pada awalnya kuesioner terdiri dari 80 pertanyaan yang terdiri dari 40 soal variabel motivasi belajar dan 40 soal lainnya variabel aktivitas belajar, setelah dilakukan ujicoba kuesioner dan dilakukan perhitungan uji validitas dan uji reliabilitas ternyata masih banyak soal yang tidak valid maka dilakukan revisi soal. Pada ujicoba tersebut diperoleh 54 soal valid yang terdiri dari 26 soal variabel motivasi belajar dan 28 soal variabel aktivitas belajar sedangkan yang tidak valid 26 soal yang terdiri dari 14 soal variabel motivasi belajar dan 12 soal variabel aktivitas belajar. Setelah dilakukan revisi soal dan dilakukan ujicoba kembali maka diperoleh 66 soal yang valid atau dapat dilanjutkan, yang terdiri dari motivasi belajar 34 pertanyaan dan aktiviatas belajar sebanyak 32 pertanyaan.

2. Teknik Dokumentasi

Menurut pendapat Suharsimi Arikunto (2006:231) teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya.

Dalam hal ini data tentang prestasi belajar mahasiswa diperoleh melalui dokumentasi dari Siakad Online Universitas Lampung. Data tersebut berupa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yaitu hasil kumulatif evaluasi secara


(58)

kualitatif yang dihitung dengan membagi total nilai angka dengan nilai kredit yang telah diperoleh.

3. Teknik Observasi

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilaksanakan di Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung.

F. Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kendala atau kesahihan suatu alat ukur.Alat ukur yang kurang valid berarti emiliki validitas yang rendah. (Suharsimi Arikunto, 2006:236).

Untuk mengukur suatu instrumen digunakan rumusKorelasi Product Moment yaitu sebagai berikut:

r

xy =

} ) ( . }{ ) ( . { ) )( ( . 2 2 2

2

           Keterangan:

r

xy : Koefisen korelasi Product Moment

n : Jumlah sampel : Variabel bebas : Variable terikat


(59)

Adapun kriteria pengujiannya adalah apabila > dengan taraf signifikan 0,05 maka instrumen tersebut valid, sebaliknya jika < maka instrumen tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Untuk Uji reliabilitas digunakan rumus Alpha, adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

               

2

2 11 1 1 t b k k r σ σ Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

K : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

σ : Jumlah varians butir

2

t

σ : Varians total (Suharsimi Arikunto, 2006:196)

Kriteria pengujian apabila rh<rt dengan taraf signifikan 0,05 maka kuesioner

sebagai instrumen memenuhi syarat reliabel dan sebaliknya.

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji kolmograv Smirnov. Dalam uji Kolmograv Smirnov diasumsikan bahwa distribusi variabel yang sedang diuji mempunyai sebaran yang kontiyu. Syarat hipotesis yang digunakan yaitu :

Ho : sampel berdistribusi normal Ha : sampel tidak berdistribusi normal


(60)

Rumus yang digunakan : D = max I Fo (Xi)Sn(Xi) I; I = 1,2,3... Dimana :

Fo(Xi) = Fungsi distribusi frekuensi komulatif relatif dari distribusi teoritis dalam kondidi Ho.

Sn(Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif dari pengamatan sebanyak n.

Kriteria pengujiannya yaitu dengan cara membandingkan nilai D terhadap nila D pada Tabel Kolmograv Smirnov dengan taraf nyata α maka aturan pengambilan keputusan dalam uji coba ini adalah jika Dhitung ≤ Dtabel maka

terima Ho, tolak Ho untuk harga lainnya. Selain itu, keputusan ini juga dapat dilihat berdasarkan nilai signifikan (Asymp. Sig). Jika nilai signifikan (Asymp.Sig) < α (0,05) maka tolak Ho yang berarti distribusi sampel tidak normal, sebaliknya terima Ho jika nilai signifikan (Asymp.Sig) > α (0,05).

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dua varians digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang homogeny atau tidak.

Ho = Varians sampel berasal dari populasi yang tidak homogen H1= Varians smpel berasal dari populasi yang homogen

3. Uji Linieritas

Linieritas artinya asumsi adanya hubungan dalam bentuk garis lurus antara variabel. Uji linieritas data ini digunakan untuk menguji apakah pola hubungan antara dua variabel atau lebih yang sedang diujikan ini memiliki pola hubungan linier atau tidak. Jika tidak memiliki hubungan linier maka hasil penelitian dengan menggunakan analisis korelasi dan korelasi ganda


(61)

akan tidak berguna. Jika nilai signifikan linierity pada kolom anova lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut linier.

4. Pengujian Hipotesis

Analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah dengan menggunakan Uji T Untuk Dua sampel Bebas (Independent Sampel T Test). Uji independent Sampel T Test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Rumus perhitunganIndependent Sampel T Testadalah sebagai berikut:

=

( ) ( )

( + )

Dimana t adalah t hitung, kemudian t tabel dicari pada tabel distribusi t dengan α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2. Setelah diperoleh besar t hitung dan t tabel maka dilakukan pengujian dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho diterima jika–t tabel≤ t hitung ≤ t tabel

Ho ditolak jika–t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau probabilitas: Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 (Duwi Priyatno, 2010:32)

Ho diterima apabila > Ho ditolak apabila <


(1)

4. Pengujian Hipotesis ... 49

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Daerah Penelitian ... 52

1. Lokasi Penelitian... 52

2. Sejarah singkat Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung... 56

3. Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung ... 58

4. Keadaan Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung... 59

5. Keadaan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung ... 61

6. Keadaan Sarana Akademik Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung... 64

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 67

1. Keadaan Responden Berdasarkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK)... 67

2. Keadaan Responden Berdasarkan Motivasi Belajar ... 68

3. Keadaan Responden Berdasarkan Aktivitas Belajar ... 70

C. Pengujian Hipotesis Dan Pembahasan ... 75

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 88

B. Saran... 89 DAFTAR PUSTAKA


(2)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) Mahasiswa Angkatan 2008 dan

2009 Yang Diterima Melalui Jalur PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP

Universitas Lampung ... 7 Tabel 2. Nilai Rata-rata Mahasiswa Angkatan 2008 dan 2009 Yang Di

terima Melalui Jalur PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas

Lampung. ... 8 Tabel 3. Konversi Nilai Akhir Ke Huruf Mutu Dan Angka Mutu

Berdasar-kan Penafsiran Pola Acuan PatoBerdasar-kan (PAP) ... 34 Tabel 4. Hubungan Antara IP Semester Lalu dan Kisaran Beban Studi

Semester Berikutnya. ... 35 Tabel 5. Jumlah Seluruh Mahasiswa Yang Diterima Melalui Jalur PKAB dan

SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009

Tabel 6. Jumlah Sampel Mahasiswa Yang Diterima Melalui Jalur PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009

Tabel 7. Interpretasi Nilai r ... 55 Tabel 8. Nama-Nama Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan

Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung... 58 Tabel 9. Nama-Nama Dosen di Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Tahun 2011. ... 60 Tabel 10. Jumlah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Tahun


(3)

Tabel 11. Jumlah Lulusan Program Studi Pendidikan Geografi Tahun

Pembelajaran 2011/2012 ... 63

Tabel 12. Fasilitas Ruang Kuliah Program Studi Pendidikan Geografi Tahun 2011 ... 65

Tabel 13. Fasilitas Laboratorium Pembelajaran Geografi Program Studi Pendidikan Geografi tahun 2011... 65

Tabel 14. Fasilitas ruang Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Tahun 2011 ... 66

Tabel 15. Kategori Prestasi Belajar (IPK) Mahasiswa PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidi-kan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009... 67

Tabel 16. Tabel Motivasi Belajar Mahasiswa PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009. ... 69

Tabel 17. Kategori Motivasi Belajar Mahasiswa PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009... 69

Tabel 18. Tabel Aktivitas Belajar Mahaiswa PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009... 70

Tabel 19. Kategori Aktivitas Belajar Mahaiswa PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009... 71

Tabel 20. Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar ... 72

Tabel 21. Uji Normalitas Variabel Aktivitas Belajar... 72

Tabel 22. Uji Normalitas Variabel Prestasi Belajar ... 73

Tabel 23. Uji Homogenitas ... 74

Tabel 24. Uji Linieritas ... 74

Tabel 25. Interpretasi Nilai r ... 82


(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Pikir Perbandingan dan Hubungan

Motivasi, Aktivitas dan Prestasi Belajar Antara Mahasiswa Yang Diterima Melalui Jalur PKAB Dan SNMPTN Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS

FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 Dan 2009 ... 36 Gambar 2. Peta Administratif Kota Bandar Lampung Tahun 2011 ... 53 Gambar 3. Peta Administratif Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung

Tahun 2011 ... 54 Gambar 4. Denah Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajar ... 91

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian... 93

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Uji Validitas Dan Reliabilitas Butir Kuesioner Pada Variabel Motivasi Belajar Mahasiswa ... 99

Lampiran 4. Hasil Perhitungan Uji Validitas Dan Reliabilitas Butir Kuesioner Pada Variabel Motivasi Belajar Mahasiswa...102

Lampiran 5. Tabel Sebaran Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Belajar Mahasiswa PKA ...105

Lampiran 6. Tabel sebaran jawaban responden pada variabel motivasi belajar mahasiswa SNMPTN...106

Lampiran 7. Tabel Sebaran Jawaban Responden Pada Variabel Aktivitas Belajar Mahasiswa PKAB ...107

Lampiran 8. Tabel Sebaran Jawaban Responden Pada Variabel Aktivitas Belajar Mahasiswa SNMPTN...108

Lampiran 9. Prestasi Belajar Responden Penelitian ...109

Lampiran 10. Uji Normalitas ...110

Lampiran 11. Uji Linieritas...111

Lampiran 12. Uji Homogenitas...112

Lampiran 13. T-Test Motivasi Belajar...113

Lampiran 14. T-Test Aktivitas Belajar ...114


(6)

Lampiran 16. Perhitungan Korelasi ...116

Lampiran 17. Perhitungan Korelasi ...118

Lampiran 18. Tabel Distribusi Nilai t ...119


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SIKAP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TENTANG PROFESI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fkip Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan Tahun 2009 Ditinjau Dari Latar Belakang Kelua

0 2 14

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fkip Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan Tahun 2009 Ditinjau Dari Latar Belakang Kelua

0 1 14

PENDAHULUAN PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP-UMS ANGKATAN 2008/2009.

0 1 10

PENDAHULUAN PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI MINAT DAN MOTIVASI MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2009.

0 0 12

PERBANDINGAN LATAR BELAKANG DAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA YANG DITERIMA MELALUI JALUR PMDK, SNMPTN DAN SPMBM (Studi Kasus : Mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Andalas).

0 0 7

Hubungan antara lingkungan belajar mahasiswa, motivasi belajar, dan disiplin belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa angkatan 2009, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universi

0 0 144

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 145

(ABSTRAK) PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN 2008/2009.

0 1 2

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN 2008/2009.

1 5 117