Berdasarkan kurva di atas terlihat bahwa pada tingkat bunga yang lebih tinggi, masyarakat akan lebih terdorong untuk mengurangi pengeluaran atau konsumsi guna
menambah tabungan. Seluru tabungan ini membentuk suplai atau penawaran, sedangkan dilain pihak dalam periode yang sama ada masyarakat yang membutuhkan
dana dalam bentuk kredit guna memnuhi kebutuhan atau digunakan untuk investasi dalam suatu bidang usaha. Dari kondisi ini maka akan terbentuk permintaan dari
loanable funds.
2.1.4 Pengertian Pasar Uang
Beberapa pengertian mengenai pasar uang dikemukakan oleh beberapa tokoh antara lain, menurut Fabozzi 1999:6 pasar keuangan adalah pasar tempat asset-aset
keuangan diperdagangkan dimana dalam sebagian besar perekonomian, aset-aset keuangan diciptakan dan kemudian diperdagangkan dalam berbagai pasar keuangan.
Menurut Boediono 1994:1 pasar uang adalah proses transaksi hak untuk menggunakan uang untuk dibelanjakan barang dan jasa untuk jangka waktu
tertentu. Dimana dalam proses transaksi tersebut terjadi pinjam-meminjam dana, yang selanjutnya akan menimbulkan hutang-piutang.
Menurut Niswatin 2007:147 pasar uang adalah suatu kelompok pasar, dimana instrumen kredit jangka pendek yang umumnya berkualitas tinggi
diperjualbelikan. Jangka waktu instrumen pasar uang biasanya jatuh tempo dalam waktu 1 tahun atau kurang. Disimpulkan bahwa pasar uang adalah suatu kelompok
pasar yang memiliki transaksi berupa jual-beli aset-aset keuangan dan instrumen kredit dalam jangka pendek.
2.1.5 Instrumen Pasar Uang
Instrumen pasar uang merupakan surat-surat berharga yang diperjual belikan di pasar uang yang diterbitkan oleh badan-badan usaha swasta maupun negara
ataupun lembaga-lembaga pemerintah. Penerbitan surat –surat ini terjadi karena
kondisi bank yang harus menyalurkan kelebihan dana yang dimilikinya atau mencari tambahan dana pada saat bank kekurangan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan
likuiditas hariannya. Berikut jenis-jenis instrumen pasar uang, yaitu : 1.
Sertifikat Bank Indonesia SBI Merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, yang
dilakukan atas unjuk dengan nominal tertentu. Biasa dikaitkan dengan kebijakan operasi pasar terbuka.
2. Surat Berharga Pasar Uang SBPU
Surat berharga yang dikeluarkan oleh bank umum atau lembaga keuangan yang bisa diperjual belikan dengan Bank Indonesia guna memperoleh dana jangka
pendek. 3.
Interbank Call Money
Pinjaman yang terjadi dalam proses kliring, guna menutup kalah kliring bank pinjam dana dari bank lain.
4. Sertifikat Deposito
Surat berharga bentuk ini diterbitkan atas unjuk nominal tertentu, dan jangka waktunya bervariasi sesuai keinginan. Sertifikat deposito dapat diperjual belikan
lembaga keuangan, maupun pihak umum.
5. Banker’s Acceptance
Wesel yang dapat diperjualbelikan di pasar uang dengan periode waktu 30 hari sampai 180 hari. Wesel ini biasa dimanfaatkan untuk perdagangan antar negara
ekspor – impor.
6.
Treasary Bills
Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral untuk jumlah tertentu yang akan dibayarkan pada pemegang sesuai dengan tanggal yang telah
ditetapkan. 7.
Commercial Paper
Instrumen kertas berharga yang dapat dierdagangkan di pasar uang dengan jangka waktu yang tidak lebih dari satu tahun.
8.
Bill of Exchange
Surat perintah tertulis tak bersyarat yang ditujukan kepada pihak lain seseorang untuk membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan pada tanggal tertentu
kepada penarik atau pembawa. 9.
Jakarta Interbank Offered Rate
Jibor Jibor terbentuk dengan melibatkan bank
– bank besar yang mana tingkat bunga akan terbentuk dari pihak antar bank di Jakarta yang mengacu pada kekuatan
atau mekanisme pasar dan akan dijadikan indikator bagi perkembangan bunga deposito dalam penentuan tingkat bunga pinjaman.
2.1.6 Pengertian Lembaga Perbankan