Faktor Penghambat Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan jaminan

117 pelaksanaan JKK dan JPK serikat pekerja menjadi mitra baik pengusahamanajemen maupun pekerja. 4.2.2.1.1.4 Keberhasilan Koperasi Karyawan Kendali Harta PT. Coca-Cola Botling Indonesia Central Java dalam pelaksanaan JKK dan JPK dikarenakan dasar finansial yang sangat memadai untuk menjamin terlaksananya program tersebut. 4.2.2.1.1 Faktor Eksternal 1 Adanya dasar hukum yang mengatur tentang pelaksanaan JKK dan JPK menjadi pedoman pelaksanaan program tersebut agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga hak-hak pekerja dapat terlindungi. 2 Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang disediakan oleh PT. Jamsostek Persero Cabang Ungaran di harapkan mampu mendukung agar dalam pelaksanaan JKK dan JPK dapat terlaksana dengan baik.

4.2.2.2 Faktor Penghambat

Menurut hasil wawancara penulis dengan beberapa pihak yang terkait dalam pelaksanaan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan pemeliharaan kesehatan di Koperasi Karyawan Kendali Harta PT. Coca- Cola Botling Indonesia Central Java, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan JKK dan JPK tidak lepas juga dari berbagai faktor penghambat, yaitu: 118 4.2.2.2.1 Faktor Intenal, 1 Kurangnya sosialisasi dari Koperasi Karyawan Kendali Harta PT. Coca-Cola Botling Indonesia Central Java tentang adanya fasilitas dari perusahaan dalam hal perlindungan kerja untuk keselamatan diri pekerja dalam bekerja. 2 Adanya diskriminasi dalam pemberian obat sesuai standar yang ditetapkan PT. Jamsostek Persero Cabang Ungaran terhadap pekerja Outsourcing yang hanya mendapatkan obat generik sedangkan Staf mendapatkan obat yang kualitasnya lebih baik. 3 Kurang ketelitian dari pihak pekerja dalam melengkapi persyaratan pengajuan klaim sebelum diserahkan ke PT. Jamsostek Persero Cabang Ungaran sehingga memekan waktu lama dalam proses pencairannya. 4.2.2.2.2 Faktor Eksternal, 4.2.2.2.2.1 Kurang maksimalnya tempat pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh PT. Jamsostek. 4.2.2.2.2.2 Pekerja atau perusahaan harus menanggung biaya JKK maupun JPK sendiri terlebih dahulu sebelum mendapatkan penggantian dari pihak PT. Jamsostek saat mengajukan klaim. 4.2.2.2.2.3 Jumlah penggantian uang JKK dan JPK yang relatif sedikit tidak sesuai dengan iuran yang perusahaan bayarkan tiap bualannya pada PT. Jamsostek. 4.2.2.2.2.4 Kurang optimalnya kinerja PT. Jamsostek dapat dilihat dari beberapa segi pelayanan yaitu: 119 1 Kurangnya sosialisasi PT. Jamsostek Persero Cabang Ungaran dalam memberikan sosialisasi tentang segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan JKK dan JPK sehingga menyebabkan pekerja enggan menggunakan haknya sebagai peserta Jamsostek. 2 Kurangnya sosialisasi antara PT. Jamsostek Persero Cabang Ungaran dengan tempat-tempat yang ditunjuk sebagai tempat penyelenggara pelayanan kesehatan sehingga seringkali dalam pemberian pelayanannya disamaratakan antara JKK dan JPK. 3 Keterbatasan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Jamsostek. 4 Pengajuan klaim yang memakan waktu cukup lama dan berbelit- belit yang menyebabkan pencairan dana dan pengambilan uang jaminan milik pekerja tidak dapat segera dinikmati. 5 Standar pelayanan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan pemeliharaan kesehatan paket dasar yang diberikan oleh PT Jamsostek dari yang diharapkan oleh pekerja atau tidak sesuai dengan kesejahteraan pekerja.

4.2.3 Upaya penyelesaian yang dilakukan Koperasi Karyawan Kendali Harta