37
dibayarkan langsung kepada tenaga kerja bersangkutan, berdasarkan surat keterangan dokter pemeriksa atau
dokter penasehat Pasal 26 UU No. 3 tahun 1992.
Jaminan kecelakaan kerja pada hakekatnya memberi kompensasi berupa penggantian biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha dalam
menanggung resiko korban kecelakaan kerja bagi pekerjanya, dan yang paling utama adalah membayar ganti rugi atas menurun atau hilangnya
kemampuan bekerja serta kemampuan berpenghasilan pekerja.
2.3.2 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK
“Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik,
mental maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal” Lalu Husni, 2006:146.
Mengenai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK, dalam UU No. 3 Tahun 1992 secara jelas mengatur bahwa perusahaan wajib memberikan
jaminan pemeliharaan kesehatan kepada karyawan dan keluarganya. Jaminan pemeliharaan kesehatan menurut Penjelasan UU No. 3 tahun 1992
adalah berupa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada tenaga kerja, atau suami, atau istri yang sah dan anak yang bersifat menyeluruh dan meliputi
pelayanan peningkatan kesehatan promotif, pencegahan preventif, dan penyembuhan penyakit kuratif, serta pemulihan rehabilitatif.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan adalah salah satu program Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah kesehatan.
Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit, kebutuhan alat bantu peningkatan pengetahuan, dan pengobatan, secara
efektif dan efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program ini akan memperoleh Kartu Pemeliharaan Kesehatan KPK sebagai bukti diri
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Besarnya iuran jaminan kesehatan sesuai Pasal 9 ayat 1 huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 dibedakan menjadi 2 dua,
yaitu : 1
Tenaga kerja yang sudah berkeluarga : 6 x upah tenaga kerja sebulan ;
38
2 Tenaga kerja yang belum berkeluarga : 3 x upah tenaga kerja
sebulan. Jaminan pemeliharaan kesehatan tersebut diberikan kepada:
1 Pekerja;
2 Suami atau istri yang sah dan;
3 Anak sebanyak-banyaknya 3 orang dan usianya di bawah 21 tahun.
Paket jaminan pemeliharaan dasar yang di atur Pasal 16 ayat 2 Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
dan Pasal 35 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, meliputi:
2.3.1.1 Rawat jalan tingkat pertama
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan rawat jalan tingkat pertama Puskesmas.
2.3.1.2 Rawat jalan tingkat lanjutan Pelayanan pada tingkat ini harus dilakukan dengan rujukan pada
pelaksana kesehatan tingkat lanjutan. 2.3.1.3 Rawat inap
Pelaksana pelayanan rawat inap dapat dilakukan dengan memberikan surat rujukan pada rumah sakit yang dipilih dalam waktu tujuh hari,
dengan menggunakan standar biaya yang telah ditetapkan dan ditanggung oleh badan penyelenggara.
2.3.1.4 Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan
Pelaksana pelayanan ini sesuai dengan rumah sakit yang ditunjuk. 2.3.1.5 Penunjang diagnostik
39
Pelayanan penunjang diagnostik dapat dilakukan dengan penggunaan hasil seperti: laboratorium, rontgen, tes darah dan lain sebagainya berupa
resep obat yang diambil pada apotik yang ditunjuk dengan penggunaan obat standar, dan bila harganya melebihi yang ditetapkan maka harus
ditebus biaya tambahannya. 2.3.1.6
Pelayanan khusus Pelayanan ini dapat berupa: penggantian kaca mata, alat bantu
dengar, prothese anggota gerak lainnya. 2.3.1.7 Pelayanan gawat darurat
Pelayanan gawat darurat dilakukan pada rumah sakit terdekat dengan tingkat pelayanan angka 5.
Pengusaha yang telah memberikan jaminan kesehatan yang lebih baik bagi pekerjaburuhnya, maka pengusaha tersebut tidak wajib untuk
mengikuti program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara. Dengan demikian pengusaha tidak boleh
mengurangi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang telah diberikan kepada tenaga kerja Pasal 2 ayat 4 PP No. 14 Tahun 1993.
2.3.3 Koperasi