e. Partisipasi
Partisipasi secara harfiah berarti keikutsertaan atau keterlibatan, sehingga partisipasi belajar merupakan keikutsertaan atau keterlibatan siswa
dalam serangkaian kegiatan belajar mengajar. Partisipasi ini ditunjukkan dengan peran aktif siswa dalam pembelajaran baik secara jasmaniah maupun
secara mental, pikiran, emosi dan perasaan. Slameto 2003:187
2.4. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar Arsyad 2005:3. Gerlach dan Ely dalam Arsyad
2005:3 menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi sehingga siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sedangkan menurut Gagne dalam Sadiman, dkk, 2005:3 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Ciri-ciri umum yang terkandung dalam media menurut Arsyad 2005:6-7
yaitu: 1.
Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai perangkat keras hardware, yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar,
atau diraba dengan panca indera.
2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai
perangkat lunak software yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4. Media pendidikan memiliki pangertian alat bantu pada proses belajar baik di
dalam maupun di luar kelas. 5.
Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal misalnya: radio, televisi,
kelompok besar dan kelompok kecil misalnya: film, slide, video, OHP, atau perorangan misalnya: modul, komputer, radio tapekaset, video recorder.
7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan
dengan penerapan suatu ilmu. Lebih lanjut Gerlach Ely dalam Arsyad 2005:12, mengemukakan tiga
ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang
efisien melakukannya yaitu: 1.
Ciri Fiksatif Fixative Property Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi,
video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu
ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2. Ciri manipulatif Manipulative Property
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat
disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
3. Ciri distributif Distributive Property
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Informasi dapat direkam dalam format
media apa saja, ia dapat diproduksi beberapa kalipun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di
suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.
Salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan oleh guru. Arsyad 2005:15 menjelaskan bahwa penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa, membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Sementara itu Kemp dan Dayton dalam Arsyad 2005:22 mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan
media sebagai cara utama pengajaran langsung sebagai berikut: 1.
Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. 2.
Pengajaran bisa lebih menarik. 3.
Pembelajaran menjadi lebih aktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan
balik dan penguatan. 4.
Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan
pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
5. Kualitas hasil belajar siswa dapat ditingkatkan jika media pengajaran dapat
mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik dan jelas.
6. Pembelajaran dapat diberikan di mana dan kapan saja diinginkan atau
diperlukan terutama jika media pengajarannya dirancang untuk penggunaan secara individu.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses
belajar dapat ditingkatkan. 8.
Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif. Arsyad 2002:26-27 juga mengemukakan beberapa manfaat praktis dari
penggunaan media pengajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2.
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu, antara lain: 1
Obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio,
atau model. 2
Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, atau gambar.
3 Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam
puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide. 4
Obyek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara kongkret melalui film, gambar, slide, atau visualisasi
komputer. 5
Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat divisualisasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
6 Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses
yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti
time-lapse untuk film, video, slide, atau visualisasi komputer.
4. Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
2.5. Pembelajaran Berbasis Komputer