lintasan-lintasan lurus ke berbagai arah dari sumber dan secara tiba-tiba dibelokkan oleh pembiasan atau dibalikkan oleh pemantulan ke lintasan-lintasan
tertentu mengikuti hukum-hukum yang telah diketahui Assidiq 2008:325.
2.6.1. Pemantulan
Apabila cahaya menimpa sebuah permukaan maka cahaya tersebut akan dipantulkan dan sisanya diserap oleh benda. Jika benda tersebut transparan seperti
kaca atau air, maka sebagian cahaya diteruskan. Pemantulan terjadi pada bidang batas antara dua medium yang berbeda. Benda-benda yang sangat mengkilat
seperti cermin berlapis perak dapat memantulkan sebagian besar cahaya, sedangkan untuk benda hitam dapat menyerap sebagian besar cahaya. Pemantulan
dibedakan menjadi dua yaitu. a.
Pemantulan teratur Pemantulan teratur terjadi apabila permukaan bidang pantul berupa
permukaan yang rata. Contohnya adalah pemantulan pada cermin, pemantulan pada permukaan air yang tenang, dan lain-lain.
b. Pemantulan baur
Pemantulan baur terjadi apabila permukaan bidang pantul berupa permukaan yang kasar. Contohnya adalah pemantulan pada permukaan kertas,
pemantulan pada permukaan tembok, dan lain-lain. Permukaan kertas secara makroskopik terlihat rata,tetapi secara mikroskopik permukaannya berupa
permukaan kasar sehingga pemantulan yang terjadi merupakan pemantulan baur.
a b
Gambar 2.1 a pemantulan teratur dan b pemantulan baur
2.6.2. Hukum snellius tentang pemantulan
Bunyi hukum snellius tentang pemantulan adalah sebagai berikut. a.
Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. b.
Sudut datang θ
i
sama dengan sudut pantul θ
r
.
Gambar 2.2 Ilustrasi hukum pemantulan cahaya
2.6.3. Cermin
Cermin adalah benda mengkilat yang dapat memantulkan cahaya. Jenis- jenis cermin antara lain.
a. Cermin datar
Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya merupakan bidang datar.
b. Cermin lengkung
Cermin lengkung adalah cermin yang bidang pantulnya merupakan bidang lengkung. Cermin lengkung dibedakan menjadi dua, yaitu cermin cekung
yang permukaan lengkungnya berada di bagian dalam dan cemin cembung yang permukaan lengkungnya berada dibagian luar.
2.6.4. Pembentukan Bayangan oleh CerminDatar
Bayangan yang terbentuk oleh cermin datar memiliki sifat maya, tegak, sama besar dan memiliki jarak ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
Gambar 2.3 Pembentukan bayangan oleh cermin datar Perhatikan gambar di atas, bayangan muncul dibelakang cermin sehingga
disebut bayangan maya dengan jarak yang sama seperti jarak benda. Tinggi bayangan yang terbentuk juga sama dengan tinggi bendanya.
2.6.5. Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung