KonservasiPelestarian Tumbuhan KONSERVASI TUMBUHAN DI LINGKUNGAN HOTEL.

I Ketut Ginantra: Konservasi Tumbuhan di Lingkungan Hotel Seminar Nasional Hotel Berwawasan Lingkungan~2 Perkembangan pembangunan diberbagai sektor termasuk sektor pariwisata memberikan dampak terhadap lingkungan, baik lingkungan geofisik-kimia, lingkungan hidup maupun sosial budaya masyarakat disekitarnya. Hal ini menuntut manusia untuk senantiasa bertindak arif terhadap lingkungan agar tidak menimbulkan dampak yang negatif atau merusak. Dalam menunjang program untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam hayati diperlukan usaha-usaha konservasi baik secara in-situ maupun ek-situ terhadap flora dan fauna, utamanya terhadap jenis-jenis yang telah dilindungi maupun yang sedang mengalami penurunann populasi. Usaha konservasi flora tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah tapi juga masyarakat luas, lembaga non pemerintah, institusi swasta termasuk didalamnya adalah pengusaha dibidang pariwisata.

II. KonservasiPelestarian Tumbuhan

Berdasarkan PPRI No 7. thn. 1999, bahwa konservasi tumbuhan merupakan upaya pengelolaan secara bijaksana dengan tetap mempertahankan kualitas dan nilai keanekaragamannya, sebagai berikut:  menghindarkan dari kepunahan;  menjaga kemurnian keanekaragaman genetik dan jenis tumbuhan;  memelihara stabilitas dan kemantapan ekosistem, agar bisa dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia secara berkesinambungan. Kelestarian sumberdaya alam termasuk tumbuhan di dalamnya merupakan bagian dari ide dasar dari pembangunan berkelanjutan termasuk pembangunan di sektor pariwisata. Pembangunan sumberdaya atraksi, aksestability, amenitas pariwisata bertujuan untuk memberikan keuntungan optimal terhadap stakeholder dan nilai kepuasan bagi wisatawan dalam jangka panjang. Untuk tujuan tersebut, ekologi merupakan salah satu dimensi disamping dimensi ekonomi dan sosial-budaya dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan. Salah satu aspek penting dalam dimensi ekologi adalah tentang peningkatan kesadaran lingkungan dengan kebutuhan konservasi Damanik Weber, 2006. Mengapa kita harus mengkonservasi biodiversitas termasuk tumbuhan?. Para ahli telah merangkum beberapa alasan tentang pentingnya konservasi tumbuhan biodiversitas sumber : http:www.irwantoshut.com Alasan ekologi . Semakin besar habitat dan spesies hilang maka semakin besar pula kerusakan system ekologis yang ada. Beberapa dampak yang terjadi akibat kehilangan spesiesrusaknya ekosistem adalah meningkatnya emisi CO 2 atau emisi gas rumah kaca di atmosfir, yang memicu terjadinya global warming. I Ketut Ginantra: Konservasi Tumbuhan di Lingkungan Hotel Seminar Nasional Hotel Berwawasan Lingkungan~3 Alasan ekonomi. Kehilangan keanekaragaman hayati, berarati akan menyebabkan hilangnya spesies yang bernilai ekonomi dan social sebelum manusia dapat memanfaatkannya. Keanekaragaman spesies yang ada di hutan hujan tropis besar potensinya dalam menghasilkan bahan kimia dan obat-obatan untuk kesejahteraan. Alasan etis. Jika hutan dan keanekaragamannya hilang, maka mata pencaharian dan tradisi masyarakat lokal yang bergantung pada habitat tersebut. Pola hidup dan dalam kasus ekstrem, kehidupan masyarakat, mungkin akan terancam. Tentu, penghancuran habitat atau ekosistem berarti akan menghilangkan tradisi dan mata pencaharian masyarakat local. Alasan estetis. Manusia secara alamiah akan lebih menyenangi bahwa area bervegetasi dengan ekosistemnya yang seimbang akan lebih menarik daripada yang gersang, gundul atau terbakar, atau hanya berupa beton yang luas. Keberadaan manusia terkait dengan dunia alami. Perbedaan jenis tumbuhan dan hewan yang ada memberikan keindahan bagi alam dengan cara. Sebagian besar manusia dapat menikmati kehidupan alam untuk rekreasi seperti hiking, menikmati pemandangan, camping, dll. Konservasi Keanekaragaman hayati secara umum dilakukan dengan dua cara, yaitu konservasi in-situ berarti konservasi dalam habitat alaminya dan konservasi ex-situ dilakukan di luar habitat alaminya. Konservasi ex-situ dilakukan jika habitat alami tidak mampu lagi mendukung kehidupan jenis tumbuhan atau hewan yang telah langkaatau terancam. Hadi, 2010; Santosa, 2008.

III. Status Kelangkaan Tumbuhan dan Perlindungan Kekayaan Tumbuhan.