Peran membentuk fungsi ekologis dan kualitas lingkungan.
I Ketut Ginantra: Konservasi Tumbuhan di Lingkungan Hotel Seminar Nasional Hotel Berwawasan Lingkungan~6
Lampiran 2. Dari jumlah yang langka tersebut, 7 diantaranya adalah jenis yang dilindungi berdasarkan SK Mentan No. 54KptsUm21972 dan PPRI No 7 1999, yaitu sawo kecik
Manilkara kauki, sonokeling Dalbergia latifolia, bungur Lagerstroemia speciosa, dan kemiri Aleuritas moluccana, palem kipas Livistona sp., Buta-buta Exoecaria agallocha,
intaran Azadirachta indica. Keberadaan jenis langka tersebut di lingkungan hotel memiliki nilai konservasi yang tinggi, yaitu merupakan upaya konservasi secara ex-situ atau in-situ. Ex-
situ artinya tanaman didatangkan dari luar kemudian ditanam di dalam lingkungan hotel. In- situ berarti tumbuhan tersebut sudah tumbuh di lingkungan hotel dan dipertahankan sebagai
bagian dari pertamanan hotel. Forest Stewardship Council FSC,1999, menetapkan beberapa kriteria suatu kawasan
dengan nilai konservasi tinggi. Dinyatakan bahwa kawasan dengan nilai konservasi tinggi adalah kawasan yang mengandung keanekaragamankekayaan jenis tinggi, endemisitas suatu
jenis, keaslian indigenus species, kekhasan suatu spesies, kelangkaan suatu jenis tumbuhan dan kekhasan lainnya. Sehubungan dengan lingkungan hotel sebagai suatu habitat buatan,
pelestarian tumbuhan juga baik diarahkan pada tinginya nilai konservasi, misalnya dengan menanam tumbuhan langka yang cocok dengan habitatnya. Beberapa tumbuhan langka yang
ada di Bali seperti, kemlaka Phylanthus emblica, kesambi Scleichera oleosa, kemiri Elaeurites mollucana, trengguli Cassia fistula. Jenis-jenis tersebut banyak tumbuh di
kawasan bukit Badung Selatan. Jenis-jenis tumbuhan tersebut bisa ditanam di lingkungan hotel untuk meningkatkan nilai konservasi.
Konservasi lingkungan termasuk pelestarian tumbuhan memang sudah menjadi trend pariwisata saat ini. Wisatawan memberikan penghargaan yang tinggi pada akomodasi
pariwisata yang ramah lingkungan. Lebih dari 60 wisatawan Inggris mau membayar lebih mahal bagi perjalanan liburan keluar negerinya, jika uang itu dipergunakan untuk konservasi
lingkungan setempat, atau uang tersebut dimanfaatkan bagi kegiatan sosial charity. Sebanyak 64 dari konsumen siap membayar 10-15 ponsterling lebih mahal untuk memilih
operator pariwisata yang mempunyai komitmen terhadap proteksi lingkungan Tearfund 2000, dalam Damanik Weber, 2006.