Struktur Hukum Perbandingan Antara Garis Politik Hukum Menurut GBHN RI 1998 dan RPJPN di Era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

program legislasi daerah prolegda selama kurun waktu 2006-2008, telah dilakukan beberapa kegiatan berupa kajian dan inventarisasi peraturan daerah. Dui kegiatan tersebut sampai dengan 10 Desember 2008, Pemerintah melalui Departemen Dalam Negeri, Departemen Keuangan, dan departe- men teknis terkait telah mengevaluasi sebanyak 11.401 Perda, telah dibatalkan 2.398 Perda, direvisi, diubah, atau dicabut sendiri oleh Pemda yang bersangkutan sebanyak 144 Perda dan Perda tidak bermasalah sebanyak 5.440. Sampai saat ini, terdapat 3.419 Perda yang masih dalam proses evaluasi. Pembatalan Perda tersebut umumnya terkait dengan adanya ketentuan di dalamnya yang tertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan kecenderungan untuk menimbulkan ekonomi biaya tinggi.

2. Struktur Hukum

Pembangunan struktur hukum bertujuan mewujudkan independensi lembaga hukum khususnya lembaga pengadilan. 125 125 Ma’shum Ahmad, Ibid, 72 Hal ini telah dilakukan an- tarn lain dengan telah diberlakukannya sistem ”satu atap dimana kewenangan di bidang keuangan, kepegawaian, administrasi telah diserahkan sepenuhnya menjadi kewenangan Mahkamah Agung dan lembaga pengadilan yang di bawahnya. Namun, independensi tersebut harus diikuti dengan akuntabilitas dari lembaga pengadilan. Independensi tidak berarti babas tidak bisa di- mintakan pertanggungjawaban. Independensi juga berarti bahwa produk yang dihasilkan oleh lembaga pengadilan harus dapat mencerminkan rasa keadilan masyarakat Universitas Sumatera Utara melalui putusan-putus- an pengadilan yang dihasilkan oleh aparat yang profesional dan rnempunyai integritas. Untuk menunjang sistem kinerja Mahkamah Konstitusi sesuai dengan tugas, pokok, dan kewenang- annya telah disusun dan diterapkan peraturan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia MKRI. Peraturan ini berisi ketentuan hukum acara terkait perkara pengujian undang-undang, hukum acara penyelesaian perselisihan hasil pemilihan umum dan perselisihan hasil pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. MKRI juga mengatur hukum acara sengketa kewenangan konstitusional lembaga negara. Adapun, hukum acara yang terkait dengan pembubaran partai politik, hukum acara pemak- zulan impeachment Presiden danlatau Wakil Presiden, serta hukum acara saksi dan ahli, kuasa, serta pendamping dalam beracara di MK, sedang dalam tahap pembahasan draftnya. Upaya pengawasan terhadap pelaksana kekua- saan kehakiran telah ditindaklanjuti oleh Komi- si Yudisial yang memproses 111 laporan termasuk 7 laporan yang berasal dari publikmedia massa diikuti dengan pemanggilan hakim untuk dimintai keterangan., Setelah melalui mekanisme pemeriksaan yang sesuai dengan prosedur, di- hasilkan rekomendasi kepada Mahkamah Agung atas penjatuhan sanksi, tidak profesional dan melanggar prinsip imparsialitas.

3. Budaya Hukum