Budaya Hukum RPJMN 2010-2014

melalui putusan-putus- an pengadilan yang dihasilkan oleh aparat yang profesional dan rnempunyai integritas. Untuk menunjang sistem kinerja Mahkamah Konstitusi sesuai dengan tugas, pokok, dan kewenang- annya telah disusun dan diterapkan peraturan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia MKRI. Peraturan ini berisi ketentuan hukum acara terkait perkara pengujian undang-undang, hukum acara penyelesaian perselisihan hasil pemilihan umum dan perselisihan hasil pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. MKRI juga mengatur hukum acara sengketa kewenangan konstitusional lembaga negara. Adapun, hukum acara yang terkait dengan pembubaran partai politik, hukum acara pemak- zulan impeachment Presiden danlatau Wakil Presiden, serta hukum acara saksi dan ahli, kuasa, serta pendamping dalam beracara di MK, sedang dalam tahap pembahasan draftnya. Upaya pengawasan terhadap pelaksana kekua- saan kehakiran telah ditindaklanjuti oleh Komi- si Yudisial yang memproses 111 laporan termasuk 7 laporan yang berasal dari publikmedia massa diikuti dengan pemanggilan hakim untuk dimintai keterangan., Setelah melalui mekanisme pemeriksaan yang sesuai dengan prosedur, di- hasilkan rekomendasi kepada Mahkamah Agung atas penjatuhan sanksi, tidak profesional dan melanggar prinsip imparsialitas.

3. Budaya Hukum

Budaya hukum yang baik pada dasarnya dapat tercapai apabila pembangunan substansi hukum dan struktur hukum sudah berjalan dengan baik. Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat maka telah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kepedulian Universitas Sumatera Utara masyarakat dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum. 126 Terkait dengan upaya pemberantasan korupsi upaya yang sifatnya represif maupun preventif terus dilakukan. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh lugs kepada masyarakat dan apara- tur negara dengan timbulnya iklim takut korupsi. Bahkan timbul kecenderungan adanya keengganan dari aparatur negara untuk menjadi pengelola proyek serta panitia pencadaan barang dan jasa karena takut terlibat kasus korupsi. Upaya untuk melakukan sosialisasi pencegahan korupsi akan terus dilakukan dengan tujuan meningkatkan pemahaman akan peraturan perundang-undangan yang terkait agar masyarakat menjadi lebih paham apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Upaya ini juga bertujuan menggugah aparatur negara untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Terkait dengan upaya pencegahan korupsi telah dilakukan pencatatan terhadap laporan harta kekayaan penyelenggara negara LHKPN yang dari tahun ke tahun kesadaran untuk mencatatkan harta kekayaannya dari pejabat semakin meningkat. Pada 2007 dari 86.468 jumlah wajib lapor LHKPN yang telah menyerahkan laporan sejumlah 76.455 atau 88,42 persen dibandingkan tahun 2006 yang hanya mencapai 56,11 persen. Sementara itu tahun 2008 target pelaksanaan LHKPN mencakup 25.000 pejabat negara. Adanya peningkatan tersebut antara lain disebabkan karena banyaknya sosialisasi mangenai pencegahan korupsi yang dilakukan baik pada instansi yudikatif maupun eksekutif baik pusat maupun daerah. 126 Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi Jakarta: Buana Ilmu Populer, 2007 hlm. 53 Universitas Sumatera Utara

2. RPJMN 2010-2014

127 Sasaran pembangunan bidang hukum dan aparatur adalah terwujudnya peningkatan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik yang mencerminkan supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia dan didukung oleh aparatur negara yang bersih, berwibawa, bertanggung jawab serta profesional, yang ditandai oleh hal-hal berikut: 128 1. Meningkatnya kepastian hukum melalui tertib peraturan perundang- undangan dengan indikator berkurangnya jumlah peraturan perundang-undangan yang bermasalah, meningkatnya kualitas peraturan perundang-undangan sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan aspirasi masyarakat, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan. 2. meningkatnya kinerja Jembaga di bidang hukum yang bersih dan berwibawa, yang ditandai dengan diterapkannya sistem peradilan, pelayanan dan bantuan hukum yang sederhana, cepat, transparan, dan akuntabel. 3. terwujudnya pemenuhan, perlindungan, pemajuan dan penegakan HAM, melalui pemberdayaan Panitia RAN HAM Nasional pada seluruh KementerianLembaga, Panitia RAN HAM Daerah pada seluruh provinsikabupatenkota, dan kualitas regulasi yang berperspektif HAM, terbentuk dan terlaksananya pedoman dan mekanisme pemajuan HAM, 127 Peraturan Presiden N0. 5 Tahun 2010 Tentang RPJMN 2010-2014 128 Peraturan Presiden No.5 Tahun 2010 Tentang Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN Tahun 2010-2014. Buku II Memperkuat Sinergi Antar Bidang Pembangunan Bab VIII Hukum dan Aparatur Universitas Sumatera Utara jumlah penanganan perkara-perkara HAM, termasuk perlindungan dan bantuan hukum bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan 4. terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, yang ditandai oleh hal- hal berikut: a. Meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi b. Terlaksananya Rencana Aksi Daerah RAD Pemberantasan korupsi di provinsi KabupatenKota c. Meningkatnya opini BPK atas laporan keuangan kementerianLembaga LKK dengan status Wajar Tanpa Pengecualian WTP 129 5. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada penduduk dan masyarakat, 6. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan