PEMBAHASAN Gambaran Tingkat Risiko Gagasan Bunuh Diri Pada Pasien Gangguan Depresif Mayor

BAB 5. PEMBAHASAN

Penelitian “Gambaran Tingkat Risiko Gagasan Bunuh Diri Pada Pasien Gangguan Depresif Mayor” ini merupakan penelitian deskriptif. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat gagasan bunuh diri pada pasien gangguan depresif mayor. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi gagasan bunuh diri pada pasien gangguan depresif mayor berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran tingkat risiko gagasan bunuh diri yang terbanyak adalah skor BSIS tinggi yaitu 45 sampel 72,5. Dari data demografi berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa kelompok umur 40-50 tahun lebih banyak dijumpai sebanyak 35 sampel 57, berdasarkan jenis kelamin yang memiliki paling banyak sampel adalah jenis kelamin perempuan sebanyak 43 sampel 69 , berdasarkan status perkawinan yang memiliki paling banyak sampel dijumpai pada mereka yang tidak kawin sebanyak 41 sampel 66, berdasarkan status pekerjaan yang memiliki paling banyak sampel adalah tidak bekerja sebanyak 38 sampel 61 dan berdasarkan status pendidikan yang memiliki paling banyak sampel adalah pendidikan SMA sebanyak 35 sampel 57 . Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan kelompok umur yang paling banyak adalah skor BSIS Universitas Sumatera Utara tinggi yang terdapat pada kelompok umur 40 – 50 tahun sebanyak 29 sampel 64,5. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada jenis kelamin perempuan sebanyak 33 sampel 73,3 . Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Daniel J. Healy, dkk pada tahun 2006 yang menemukan bahwa jenis kelamin perempuan lebih banyak memiliki gagasan bunuh diri dibandingkan laki – laki. 20 Hal tersebut dapat disebabkan pada umumnya laki – laki lebih cenderung melakukan tindakanpercobaan bunuh diri dibandingkan idegagasan bunuh diri. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan status perkawinan yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada status tidak kawin sebanyak 34 sampel 75,6. 22 Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Daniel J. Healy, dkk pada tahun 2006 yang menemukan status tidak kawin lebih banyak memiliki gagasan bunuh diri yaitu sebanyak 70. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan status pekerjaan yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada status tidak bekerja sebanyak 29 sampel 64,5. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan Daniel J. Healy, dkk pada tahun 2006 yang menemukan status yang tidak bekerja lebih banyak memiliki gagasan bunuh diri yaitu sebanyak 59. 20 20 Hal tersebut mungkin berkaitan dengan masalah pemenuhan kebutuhan Universitas Sumatera Utara yang disebabkan adanya kesulitan ekonomi dikarenakan tidak adanya pekerjaan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan pendidikan yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada pendidikan SMA sebanyak 24 sampel 53,4. 22 Universitas Sumatera Utara

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN