Volume, Biomassa, Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Pada Areal Rehabilitasi Tanabe Foundation di Hutan Pendidikan Gunung Walat

VOLUME, BIOMASSA, CADANGAN KARBON DAN
SERAPAN CO2 PADA AREAL REHABILITASI
TANABE FOUNDATION
DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT

BAYU PRANAYUDHA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Volume, Biomassa,
Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Pada Areal Rehabilitasi Tanabe Foundation
di Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2013

Bayu Pranayudha
NIM E14070109

ABSTRAK
BAYU PRANAYUDHA. Volume, Biomassa, Cadangan Karbon dan Serapan
CO2 Pada Areal Rehabilitasi Tanabe Foundation di Hutan Pendidikan Gunung
Walat. Dibimbing oleh BUDI PRIHANTO dan TATANG TIRYANA.
Perhitungan biomassa merupakan salah satu langkah penting yang harus
dilakukan dalam kegiatan mitigasi perubahan iklim di sektor kehutanan untuk
pedugaan cadangan karbon. Penelitian ini bertujuan untuk menduga potensi volume,
biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2 pada areal rehabilitasi Tanabe di HPGW
dengan menggunakan metode tanpa stratifikasi dan dengan stratifikasi berdasarkan
jenis vegetasi yang dominan. Pengambilan data dilakukan dengan membuat plot-plot
contoh di lapangan dengan menggunakan simple random sampling dan stratified
random sampling. Stratifikasi dilakukan setelah pengecekan lapang dan ditentukan 5
stratum dominan di blok Tanabe yaitu, stratum agathis, manglid, pinus, puspa dan

mahoni. Hasil pendugaan potensi di HPGW tanpa stratifikasi memberikan hasil
dugaan yang lebih akurat dibandingkan stratifikasi berdasarkan jenis. Potensi volume
pada blok tegakan Tanabe di HPGW tanpa menggunakan stratifikasi memiliki nilai
dugaan total sebesar 2384.97 m3, sedangkan potensi biomassa memiliki nilai dugaan
total sebesar 1958,53 ton, dan potensi cadangan karbon memiliki nilai dugaan total
sebesar 920,51 ton. Potensi serapan CO2 memiliki nilai dugaan total sebesar 3378,28
ton.
Kata kunci : volume, biomassa, cadangan karbon, serapan CO2, stratifikasi

ABSTRACT
BAYU PRANAYUDHA. Volume, Biomass, Carbon Stock, and CO2 Uptake in The Area
of Rehabilitation Tanabe Foundation in Gunung Walat Education Forest. Supervised by
BUDI PRIHANTO dan TATANG TIRYANA.

Calculation of biomass is one of the important steps that must be done in
climate change mitigation in the forestry sector to estimate carbon stocks. This study
aims to estimate the potential volume, biomass, carbon stocks, and CO2 uptake in the
area of rehabilitation Tanabe in GWEF using the method without stratification and
with stratification by the type of dominant vegetation. Data collection was done by
making the sample plots in the field using simple random sampling and stratified

random sampling. Stratification done after ground checking and determined by 5
dominant stratum in block Tanabe such as stratum aghatis, manglid, pine, puspa, and
mahogany. GWEF potential estimation results without stratification providing more
accurate results as compared with stratification by vegetation. Potential volume at
GWEF Tanabe without stratification has a total presumption value 2384.97 m3. The
biomass potential has a total presumption value 1958,53 tons. Carbon stock potensial
has a total presumption value 920,51 tons. CO2 uptake has a total presumption value
3378,28 tons.
Keywords : volume, biomass, carbon stock, CO2 uptake, stratification

VOLUME, BIOMASSA, CADANGAN KARBON DAN
SERAPAN CO2 PADA AREAL REHABILITASI
TANABE FOUNDATION
DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT

BAYU PRANAYUDHA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan

pada
Departemen Manajemen Hutan

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Volume, Biomassa, Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Pada
Areal Rehabilitasi Tanabe Foundation di Hutan Pendidikan
Gunung Walat
Nama
: Bayu Pranayudha
NIM
: E14070109

Disetujui oleh

Ir. Budi Prihanto MS.

Pembimbing I

Dr. Tatang Tiryana, S.Hut, MSc.
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Didik Suhardjito MS.
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan berkah serta rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Volume, Biomassa, Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Pada
Areal Rehabilitasi Tanabe Foundation di Hutan Pendidikan Gunung Walat”.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ir. Budi Prihanto MS. dan
Dr. Tatang Tiryana, S. Hut, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar
sarjana dari Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut
Pertanian Bogor. Skripsi ini menggambarkan pendugaan volume, biomassa,
cadangan karbon dan serapan karbon dioksida (CO2) pada tegakan hutan di blok
Tanabe Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi. Selama penyusunan skripsi
ini banyak hambatan yang dihadapi. Berkat kemurahan-Nya serta bantuan dari
berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan. Dengan segala kerendahan hati,
penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang berkepentingan
dengan karya ini. Akhirnya dengan segala kemampuan dan kekurangan, penulis
berharap semoga karya ini dapat memberi manfaat dan kebaikan bagi semua pihak.

Bogor, Juni 2013

Bayu Pranayudha

DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

i
ii
iii
iv
v

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Manfaat

1
1
1

METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi
Alat dan Bahan

Metode Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Pendugaan Volume
Pendugaan Biomassa
Pendugaan Cadangan Karbon
Pendugaan Serapan CO2 oleh Tumbuhan
Analisis Data

1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
6


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendugaan Tanpa Stratifikasi
Pendugaan Menggunakan Stratifikasi
Potensi Volume Tegakan Blok Tanabe
Potensi Biomassa Tegakan Blok Tanabe
Potensi Cadangan Karbon Blok Tanabe
Potensi Serapan CO2 Blok Tanabe
Perbandingan Hasil Pendugaan

8
8
10
10
12
13
15
16

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan Saran

17

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
1. Luas Blok Tegakan di Areal Tanabe
2. Kerapatan Kayu Berbagai Jenis Pohon di HPGW
3. Nilai-nilai Dugaan Potensi Volume, Biomassa,
Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Tanpa Stratifikasi
4. Komposisi dan kerapatan jenis vegetasi pada tiap stratum
di blok Tanabe HPGW
5. Potensi Volume dengan Stratifikasi Jenis
6. Nilai-nilai Dugaan Potensi Volume
7. Potensi Biomassa dengan Stratifikasi Jenis
8. Nilai-nilai Dugaan Potensi Biomassa Blok Tanabe
9. Potensi Cadangan Karbon dengan Stratifikasi Jenis
10. Nilai-nilai Dugaan Potensi Cadangan Karbon

11. Potensi Serapan CO2 dengan Stratifikasi Jenis
12. Nilai-nilai Dugaan Potensi Serapan CO2 Blok Tanabe
13. Rekapitulasi Penarikan Contoh

3
5
9
10
11
12
12
13
14
15
15
16
16

DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1 Blok Areal Tanabe di Hutan Pendidikan Gunung Walat
dan Peta Sebaran Plot Penelitian

2

DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil Pengukuran Potensi Volume, Biomassa
dan Simpanan Karbon pada Seluruh Plot Pengamatan
2. Foto-Foto Blok Tegakan

20
21

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemanasan global (global warming) merupakan fenomena peningkatan
temperatur rata-rata permukaan bumi (Sudarman 2011). Salah satu penyebab
pemanasan global yaitu semakin banyaknya gas rumah kaca (GRK, greenhouse
gas) yang dilepaskan ke atmosfer bumi, misalnya karbondioksida yang dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar fosil serta deforestasi dan degradasi hutan.
Pemanasan global dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim, yaitu suatu
kondisi yang merupakan hasil dari efek gas rumah kaca yang mengubah iklim
bumi menjadi panas (Turmudzi 2009).
Salah satu sektor yang berperan dalam mitigasi perubahan iklim adalah
sektor kehutanan. Perhitungan biomassa merupakan salah satu langkah penting
yang harus dilakukan dalam suatu kegiatan atau proyek mitigasi perubahan iklim
di sektor kehutanan untuk pendugaan cadangan karbon (Janiatri 2012). Salah satu
hutan Indonesia yang memiliki cadangan karbon adalah Hutan Pendidikan
Gunung Walat (HPGW) yang didominasi oleh tumbuhan berkayu dengan umur
relatif tua dan terdiri dari berbagai jenis vegetasi berbeda.
Sampai saat ini, belum banyak dilakukan penelitian mengenai manfaat
HPGW sebagai penyedia jasa lingkungan dalam penyerapan dan penyimpanan
karbon. Oleh karena itu, untuk mengetahui cadangan karbon yang tersimpan di
HPGW serta potensi serapan CO2–nya, perlu dilakukan pendugaan biomassa di
HPGW. Data dan informasi tentang hal tersebut diperlukan untuk memastikan
keberlanjutan fungsi HPGW sebagai penyedia jasa lingkungan guna mencapai
pengelolaan hutan lestari (sustainable forest management).

Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menduga potensi volume, biomassa,
cadangan karbon dan serapan CO2 pada areal rehabilitasi Tanabe di HPGW
dengan menggunakan metode tanpa stratifikasi dan metode dengan stratifikasi
jenis vegetasi.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai potensi
karbon yang tersimpan dalam tegakan hutan di HPGW, sehingga dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan kebijakan perencanaan, pengelolaan, dan perlindungan
hutan guna mencapai pengelolaan hutan lestari.

2

METODE
Waktu dan Lokasi
Penelitian dilakukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW),
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
September 2012.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian adalah pita ukur, tambang
plastik, kalkulator, Haga Hypsometer, kompas, GPS (Global Positioning System),
Software Global Mapper, Citra Ikonos HPGW, kamera dan komputer. Bahan yang
digunakan adalah tegakan di blok Tanabe, tally sheet, peta rancangan sampling
HPGW, buku panduan pengenalan jenis tumbuhan.

Metode Penelitian
Pengumpulan data
Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian ini adalah
pembuatan rancangan sampling untuk inventarisasi tegakan di blok Tanabe
HPGW. Pengambilan data dilakukan dengan membuat plot-plot contoh di
lapangan dengan teknik stratified random sampling menggunakan software Arc
GIS 9, kemudian dilakukan interpretasi pada citra ikonos Google Earth untuk
membuat stratifikasi tegakan berdasarkan jenis dominan. Setelah dilakukan
pengecekan lapangan (ground check) dan stratifikasi berdasarkan jenis vegetasi
yang dominan, ditentukan 5 stratum yang berada di areal Tanabe, yaitu stratum
Agathis, Manglid, Pinus, Puspa dan Mahoni. Letak masing-masing stratum
tersebut dapat dilihat di Gambar 1.

Puspa

Gambar 1 Blok Areal Tanabe di Hutan Pendidikan Gunung Walat dan Peta
Sebaran Plot Penelitian

3

Luasan tiap stratum tegakan diukur menggunakan analisis citra. Tabel 1
menyajikan luas masing-masing stratum dan jumlah plot contoh di dalam areal
Tanabe yang telah distratifikasi berdasarkan jenis vegetasi dominan.
Tabel 1 Luas Blok Tegakan di Areal Tanabe
Stratifikasi
Agathis
Manglid
Pinus
Puspa
Mahoni
Total

Luas (ha)
0.63
1.13
2.18
5.07
1.05
10.05

Jumlah plot
3
4
3
5
4
19

Plot contoh yang digunakan sebanyak 19 plot yang terdiri dari 3 plot pada
stratum Agathis, 4 plot pada stratum Mahoni, 3 plot pada stratum Pinus, 5 Plot
pada stratum Puspa dan 4 plot pada stratum Mahoni. Jumlah plot sebanyak 19
ditentukan berdasarkan luas areal total Tanabe. Pada umumnya intensitas
sampling yang digunakan dalam inventarisasi di indonesia adalah 0,5%, 1%, 5%,
hingga 10%. Semakin tinggi intensitas sampling maka semakin tinggi ketelitian
hasil pendugaan yang diperoleh. Luas total areal Tanabe sebesar 10,05 hektar,
sehingga dengan menggunakan 19 plot contoh tersebut telah mencapai intensitas
sampling sebesar 7,5%.
Plot contoh yang digunakan berbentuk lingkaran karena mudah dibuat dan
mudah menentukan pohon batas. Sutaraharja (1999) menyatakan bahwa ukuran
satuan contoh untuk bentuk plot lingkaran dan persegi panjang dinyatakan dalam
luasan tertentu dalam satuan hektar, misalnya 0,02 ha, 0,04 ha, dan 0,10 ha. Pada
penelitian ini, plot contoh yang digunakan adalah plot lingkaran dengan jari-jari
11,28 m yang mewakili luasan 0,04 ha. Rancangan peta penelitian dapat dilihat
pada Gambar 1.
Pemilihan titik pengukuran di lapangan ditentukan berdasarkan peta areal
kerja HPGW dengan menggunakan metode stratified random sampling.
Koordinat titik pusat plot di lapangan ditentukan dengan menggunakan alat GPS
(Global Positioning System) sesuai dengan rancangan sampling yang telah dibuat
pada peta kerja menggunakan software ArcGIS.
Pengolahan Data
Pendugaan volume
Volume vegetasi (pohon, tiang, dan pancang) ditentukan berdasarkan data
diameter (dbh) dan tinggi total dengan menggunakan rumus silindir terkoreksi:
Vt = ¼ . π . d 2 . t . f ………….……….....................….(1)
Keterangan : Vt
π
d
t
f

= volume silinder terkoreksi (m3)
= phi (3,14)
= diameter (cm)
= tinggi total (m)
= faktor/angka bentuk pohon

4
Pendugaan biomassa
Biomassa yang diduga dalam penelitian ini merupakan biomassa di atas
permukaan tanah (above ground biomass) dari lima tegakan yang terdapat di areal
Tanabe. Biomassa dihitung berdasarkan data volume pohon, kerapatan kayu, dan
faktor perluasan biomassa dengan rumus sebagai berikut (Ketterings et al. 2001):
W = Vt . Wd . BEF ...........................................................(2)
Keterangan : W
Vt
Wd

= biomassa (kg)
= volume silinder terkoreksi (m3)
= kerapatan kayu (kg/cm3)

BEF = biomass expansion factor
Persamaan tersebut menggunakan variabel diameter dan kerapatan kayu
masing-masing jenis untuk meminimalkan kesalahan pendugaan. Tabel 2
menyajikan nilai-nilai kerapatan kayu dari jenis-jenis pohon yang ada di HPGW.

Pendugaan cadangan karbón
Karbon merupakan komponen penyusun biomassa tanaman, kandungannya
berkisar sekitar 45-50% dari biomassa tanaman. Berdasarkan IPCC (2006), fraksi
karbon dari biomassa hutan adalah 0,47. Oleh karena itu potensi cadangan karbon
(ton C/ha) dalam hutan dapat diduga dengan persamaan berikut ini:
C = W . 0,47 .....................................................................(3)

Keterangan : C
= karbon
W
= biomassa (kg/pohon)
0,47 = fraksi karbon

Pendugaan serapan CO2 oleh tumbuhan
Untuk menduga serapan CO2 oleh tumbuhan digunakan rumus berikut ini
(Mirbach 2000):
Serapan CO2 = C x 3,67 ..................................................(4)
Keterangan :
CO2 = karbon dioksida
C = cadangan karbon

5
Tabel 2 Kerapatan kayu dari berbagai jenis pohon di HPGW
No.
1

Nama Lokal

Nama Botani

Agathis

Agathis lorantifolia (Lambert) Rich.

Wood
Density
(Kg/m^3)
480

Sumber
Martawijaya A. et al.1989

2

Akasia

Acacia mangium (Willd.) Pedley

610

Oey Djoen Seng.1951 in Soewarsono.1990

3

Anggerit

Neonauclea schlechteri

790

Anonim. 1981.

4

Angsana

Pterocarpus indicus ( Willd.)

650

Martawijaya A. et al.1992
Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.

5

Bacang

Mangifera foetida (Lour.)

600

6

Ficus fistulosa
Lagerstroemia indica

470

Anonim. 1981.

7

Beunying
Bungur

690

Martawijaya A. et al.1989

8

Ki Cemek

Lindera bibracteata (Blume) Boerl.

450

9

Cempedak

Artocarpus integer (Thunb.) Merr

700

10

Ceuri

Garcinia parvifolia (Miquel) Miquel.

670

11

Darauncal

Undifined

570

Brown (data from reyes et al. 1992)

12

Duren

Durio zibethinus (Murray)

570

Martawijaya A. et al.1989

13

Gmelina

Gmelina arborea (Roxb.)

480

14

Huru Batu
Huru
Payung

Litsea chinensis(C.B. Rob)

700

Actinodaphne glabra (Bl)

650

Agroforestry tree Database, ICRAF
Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.
Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.

Bellucia axinanthera (Triana)

580

18

Jamolok
Jengkol
Utan

Archidendron ellipticum (Blume) I.C. Nielsen

430

Prosea
Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.

19

Kapulaga

Amomum compactum

570

Brown (data from reyes et al. 1992)

20

Kayu Afrika

Maesopsis eminii ( Engler)

420

21

Ki Endog

Aporosa sphaeridophora (Merr.)

650

22

Ki Huru

Macaranga rhizinoides(Blume) Muell Arg

390

23

Ki Sampang

Melicope latifolia(DC.) T.G. Hartley

570

Oey Djoen Seng.1951 in Soewarsono.1990
Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.
Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.
Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.
Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.

15
16

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.
Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.
Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.

24

Ki Sireum

Eugenia cymosa (Miq.) Merr. & Perry

950

25

Ki Anjing

Undifined

570

Brown (data from reyes et al. 1992)

26

Ki Bangbara

Undifined

570
570

Brown (data from reyes et al. 1992)
Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono
1990.

27

Ki Teja

Cinnamomum iners (Reinw. ex Blume)

28

Kopo

Syzygium pycnanthum Merrill & Perry

730

Anonim. 1981.

29

Kupalanak

Undifined

570

Brown (data from reyes et al. 1992)

31

Mahoni

Swietenia macrophylla (King)

610

Martawijaya A. et al.1989

32

Manglid

Magnolia glauca (Blume)

460

Prosea

33

Mara

Undifined

570

Brown (data from reyes et al. 1992)

34

Petai

Parkia javanica (DC.) Merr.

420

Oey Djoen Seng.1951 in Soewarsono.1990

35

Pinus

Pinus merkusii (Jungh. & de Vriese.)

550

Martawijaya A. et al.1989

36

Puspa

Schima wallichii (DC.) Korth.

710

Martawijaya A. et al.1992

37

Rambutan

Nephelium lappaceum (L.)

910

Anonim. 1981.

38

Rasamala

Altingia excelsa (Noronhae.)

810

Martawijaya A. et al.1989

39

Salam

Syzygium polyanthum

570

Brown (data from reyes et al. 1992)

40

Sasah

Symplocos fasciculata (Zoll.)

380

Anonim. 1981.

41

Sempur

Dillenia aurea (Smith.)

760

Oey Djoen Seng.1951 in Soewarsono.1990

42

Sengon

Paraserianthes falcataria (L.) I. C. Nielsen

330

Martawijaya A. et al.1992

43

Teureup

Artocarpus elasticus (Reinw. Ex Blume)

44
Tiwulanu
Undifined
Sumber://www.worldagroforestry.org/sea/products/afdbases/wd/index.htm

440

Oey Djoen Seng.1951 in Soewarsono.1990

570

Brown (data from reyes et al. 1992)

6

Analisis Data
Pendugaan potensi volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2
pada penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode pendugaan tanpa
stratifikasi dan metode pendugaan dengan stratifikasi. Metode pendugaan tanpa
stratifikasi menggunakan systematic sampling with random start. Pendugaan
parameter dilakukan dengan rumus simple random sampling (SRS) (Shiver &
Borders 1996) sebagai berikut :
a.Penduga nilai tengah/rata-rata populasi ( y ) :

 n 
y =  ∑ yi  n ………........................................................................... (5)
 i =1 
b.Ragam rata-rata contoh :

S y2  N − n 
S y2 
n
2
S =
⇒ Sy =
1 −  dimana ;



n  N 
n  N
2
y

 n


y

 ∑ yi 
i =1
 i =1 
ragam contoh S y2 =
n −1
n

2
i

2

n
.....................................................(6)

c.Selang kepercayaan (1-α).100% bagi nilai tengah/rata-rata populasi

(

)

Yˆ = y ± tα 2 ( n−1) .S y ..................................................................................(7)
Penduga total populasi (Ŷ )
Yˆ = N . y ....................................................................................................(8)
d.Ragam dugaan bagi total populasi
SY2ˆ = N 2 .S y2 ...............................................................................................(9)
e.Selang kepercayaan (1-α).100% bagi total populasi :
Y = Yˆ ± tα ( n −1) .SYˆ .............................................................................. (10)
2
atau dapat dihitung dari selang kepercayaan bagi rata-rata

)

(

(

)

Yˆ = N .  y ± tα ( n −1) .S y  .......................................................................(11)
2


f.Kesalahan penarikan contoh (sampling error, SE)

SE =



2(

n −1)

.S y

x100% ..........................................................................(12)
y
Keterangan:
yi= nilai pada plot contoh ke-i
S y2 = ragam contoh
n = ukuran contoh
N = ukuran populasi

7

Selain pendugaan tanpa stratifikasi, juga dilakukan pendugaan dengan
stratifikasi berdasarkan jenis vegetasi yang dominan (Tabel 1) untuk mengurangi
keragaman sehingga diharapkan dapat memberikan nilai dugaan yang lebih akurat
Nilai-nilai dugaan bagi rata-rata per hektar dan total potensi biomassa dan
karbon dihitung berdasarkan potensi pada setiap stratum serta keseluruhan
populasi tegakan HPGW dengan menggunakan metode stratified random
sampling. Menurut Tiryana (2005) rumus-rumus yang digunakan dalam metode
pendugaan biomassa dan karbon dengan metode stratified random sampling
tersebut adalah sebagai berikut:
1.Pendugaan pada setiap stratum
a.Rata-rata potensi pada stratum ke-h:
nh

yh =

∑y
i =1

nh

h ,i

.......................................................................................(13)

b.Ragam rata-rata potensi pada stratum ke-h:

S y2h 
nh 
S =
1 −
 ...........................................................................(14)
nh  N h 
2
yh

2
  nh

2 
y −   ∑ yh ,i  nh 

  i =1

i =1


 ............................... (15)
dimana : S y2h =
nh − 1
nh

2
h ,i

c.Total dugaan untuk stratum ke-h :
Yˆh = N h . yh ................................................................................(16)
d. Ragam Total dugaan untuk stratum ke-h :
SY2ˆ = ( N h ) .S y2h ..................................................................(17)
2

h

2.Pendugaan pada keseluruhan populasi tegakan:
a.Rata-rata potensi pada populasi:
L

yst = ∑
h −1

Nh
yh .......…………………………………….....................(18)
N

b.Ragam rata-rata potensi pada populasi:

S

2

N 
= ∑  h  S y2h ............................................................................(19)
h −1  N 
L

2
yst

8

c.Ragam rata-rata populasi :
L

S

2
yst

=∑
h =1

2

( )S
Nh
N

2
yh

.....................................................................................(20)

d.Ragam total dugaan populasi :

SY2ˆ = N 2 .S y2st .............................................................................................(21)
st

e.Taksiran selang bagi rata-rata potensi pada populasi:
y st ±  t α , n − L . S
)
 ( 2

2
y st

 .............................................................................(22)



f.Total potensi pada populasi:

Yˆst = N . y st …………………………….……...................................... ..(23)
g.Ragam bagi total potensi pada populasi:

SY2ˆ = N 2 .S y2h ..........................................................................................(24)
st

h.Taksiran selang kepercayaan (1- α ). 100 % bagi total potensi pada populasi:
y st ±  t α , n − L . S
)
 ( 2

2
y st

 ………………..…………………………...…....(25)



Atau dapat dihitung dengan SK rata-rata :

N .  y s t ±  t α , n − L . S
)
 ( 2


2
y st

  ……………………………………..….…(26)



i.Kesalahan penarikan contoh (sampling error)

SE =



(

2

,n − L

)

. S y2st

yst

.100% ……………..……………..…………...…..(27)

Keterangan:
yh,i = nilai potensi pada stratum ke-h dan plot contoh ke-i
2
= ragam contoh pada stratum ke-h
S yh
nh = ukuran contoh pada stratum ke-h
Nh = ukuran stratum ke-h
N = ukuran populasi
L = jumlah stratum

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendugaan Tanpa Stratifikasi
Pendugaan potensi volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2
dari berbagai jenis tegakan yang ada di blok Tanabe dengan metode tanpa
stratifikasi dilakukan berdasarkan data hasil pengukuran pada 19 plot contoh.
Hasil pendugaan tersebut disajikan pada Tabel 3.

9

Tabel 3

Nilai-nilai dugaan potensi volume, biomassa, cadangan karbon dan
serapan CO2 tanpa stratifikasi
Volume

Biomassa

Karbon

Serapan CO2

Jumlah data

19 plot

19 plot

19 plot

19 plot

Ukuran stratum

251 plot

251 plot

251 plot

251 plot

Luas total
Kisaran nilai

10,05 ha
23,37 –
575,35 m3/ha

10,05 ha
22,65414,51 ton/ha

10,05 ha
10,65 –
194,82 ton/ha

10,05 ha
39,07 –
714,99 ton/ha

Kesalahan baku

161,13 m3

122,61 ton

57,63 ton

211,5 ton

27,04 ton/ha

12,71 ton/ha

46,65 ton/ha

Statistik

3

Kesalahan baku rata-rata 35,54 m /ha
Penduga rata –rata
a. Batas atas
b. Rata-rata
c. Batas bawah

312,12 m3/ha

251,82 ton/ha

118,35 ton/ha

434,36 ton/ha

3

195,00 ton/ha

91,65 ton/ha

336,35 ton/ha

3

162,78 m /ha

138,18 ton/ha

64,95 ton/ha

238,34 ton/ha

3134,94 m3

2529,23 ton

1188,74 ton

4362,67 ton

3

1958,53 ton

920,51 ton

3378,28 ton

3

237,45 m /ha

Penduga total
a. Batas atas
b. Total

2384,97 m

c. Batas bawah

1635,00 m

1387,84 ton

652,28 ton

2393,88 ton

Koefisien variasi

62,88%

67,86%

67,86%

67,86%

Sampling error

31,45%

29,14%

29,14%

29,14%

Dari Tabel 3 terlihat bahwa volume per hektar dari tegakan blok Tanabe
memiliki nilai dugaan antara 162.78 – 312,12 m3/ha dengan rata-rata sebesar
237,45 m3/ha. Sedangkan total potensi volume untuk seluruh tegakan (luas 10,05
ha.) diduga sebesar 2384,97 m3. Kesalahan penarikan contoh pada pendugaan
potensi volume yaitu sebesar 31,45%. Potensi biomassa tegakan yang diukur
adalah yang terdapat di atas permukaan tanah tidak termasuk biomassa serasah
dan tumbuhan bawah. Potensi biomassa tegakan yang dihitung dengan pendekatan
berat jenis memiliki nilai dugaan antara 138,18 – 251,82 ton/ha dengan rata-rata
195 ton/ha. Total potensi biomassa tegakan (luas 10,05 ha) diduga sebesar
1958,53 ton. Kesalahan penarikan contoh pada pendugaan potensi biomassa yaitu
sebesar 31,45%. Adapun potensi cadangan karbon yang dihitung berdasarkan
potensi biomassa tegakan memiliki nilai dugaan antara 64,95 – 118,35 ton/ha
dengan rata-rata 91,65 ton/ha. Secara keseluruhan nilai cadangan karbon di
tegakan blok Tanabe (luas 10,05ha) sebesar 920,51 ton/ha. Kesalahan penarikan
contoh pada pendugaan cadangan karbon sebesar 29,14%. Serapan CO2 yang
dihitung berdasarkan nilai potensi cadangan karbon memiliki nilai dugaan sebesar
238,34 - 434,36 ton/ha dengan rata-rata 336,35 ton/ha. Secara keseluruhan dapat
dikatakan bahwa potensi serapan CO2 di tegakan blok Tanabe yaitu sebesar
3378,28 ton. Kesalahan penarikan contoh pada pendugaan serapan CO2 sebesar
29,14%.
Kesalahan penarikan contoh pada pendugaan potensi volume, biomassa,
cadangan karbon dan serapan CO2 seluruhnya lebih besar dari 10%. Hal ini
disebabkan karena keragaman jenis tegakan yang cukup tinggi di blok Tanabe dan
sedikitnya plot contoh yang diambil.

10

Pendugaan Menggunakan Stratifikasi
Potensi volume tegakan
Stratifikasi yang digunakan untuk menduga potensi volume tegakan yaitu
berdasarkan jenis vegetasi yang dominan. Adapun komposisi jenis vegetasi yang
terdapat pada stratum Agathis, Manglid, Mahoni, Pinus, dan Puspa disajikan pada
Tabel 4.
Tabel 4 Komposisi dan kerapatan jenis vegetasi pada tiap stratum di blok Tanabe
HPGW
Jenis Vegetasi
Acacia mangium (Willd.) Pedley

Agathis
(pohon/ha)
4,76

Manglid
(pohon/ha)

Pinus
(pohon/ha)

4,42

1,18
85,71

Altingia excelsa (Noronhae.)

2,65
0,20
19,05

24,78

12,84

Archidendron ellipticum (Blume) I.C. Nielsen

0,99
0,20

Artocarpus elasticus (Reinw. Ex Blume)
Artocarpus integer (Thunb.) Merr

0,92
3,17

Bellucia axinanthera (Triana)

34,92

61,06

20,64

Cinnamomum iners (Reinw. ex Blume)

12,70

14,16

0,92

Dillenia aurea (Smith.)

1,59

0,88

1,38

Durio zibethinus (Murray)

11,05
0,20

0,88

Eugenia cymosa (Miq.) Merr. & Perry

0,88

4,54

Gmelina arborea (Roxb.)

1,77

0,39

Lagerstroemia indica

15,04

Ficus fistulosa ( Reinw. Ex Blume)

3,17

Garcinia parvifolia (Miquel) Miquel.

Lindera bibracteata (Blume) Boerl.

0,20

3,67

Macaranga rhizinoides(Blume) Muell Arg

0,88
1,59

Magnolia glauca (Blume)

0,79

2,65

2,29

53,98

0,92

0,88

4,13

Mangifera foetida (Lour.)
Melicope latifolia(DC.) T.G. Hartley

0,20
1,59

Neonauclea schlechteri

4,42
1,77
6,35

Pterocarpus indicus ( Willd.)
Schima wallichii (DC.) Korth.

0,20

0,95

1,59

Parkia javanica (DC.) Merr.
Pinus merkusii (Jungh. & de Vriese.)

0,39

0,88

Nephelium lappaceum (L.)
Paraserianthes falcataria (L.) I. C. Nielsen

3,81

3,17

Litsea chinensis(C.B. Rob)
Maesopsis eminii ( Engler)

1,90
27,62

Amomum sp.
Aporosa sphaeridophora (Merr.)

Mahoni
(pohon/ha)

1,18

Actinodaphne glabra (Bl)
Agathis lorantifolia (Lambert) Rich.

Puspa
(pohon/ha)

3,54

0,20
13,30

2,37

11,93

38,26

11,50
60,32

21,24

Swietenia macrophylla (King)

83,81
44,76

Symplocos fasciculata (Zoll.)

7,96

3,21

0,79

0,95

Syzygium polyanthum
Syzygium pycnanthum Merrill & Perry
Unknown
Total

0,79
4,76

1,77

1,83

1,97

0,95

244,44

238,05

79,82

66,07

164,76

11

Berdasarkan hasil stratifikasi tersebut, areal dengan jenis vegetasi sama
dijadikan sebagai satu stratum sehingga dihasilkan lima (5) stratum yang
kemudian diduga potensi volume pada masing-masing stratum (jenis vegetasi).
Hasil pendugaan potensi volume tegakan pada tiap stratum tersebut disajikan pada
Tabel 5.
Tabel 5 Potensi volume berdasarkan stratifikasi jenis
Stratum

Statistik
Agathis

Manglid

Pinus

Puspa

Mahoni

3
16
0,63
62,69 –
364,64
152,93

Kisaran nilai (m )
3
Kesalahan baku (m /ha)
Kesalahan baku rata-rata
3
(m /ha)
79,43

4
28
1,13
52,85 –
446,00
161,84

3
54
2,18
312,00 –
575,35
131,97

5
127
5,07
23,37 –
332,70
139,97

4
26
1,05
61,81 –
317,63
125,36

74,95

74,06

61,35

57,69

Penduga rata -rata
3
a. Batas atas (m /ha)
3
b. Rata-rata (m /ha)
3
b. Batas bawah (m /ha)

541,35
199,58
-142,20

484,98
246,49
8,00

767,46
448,77
130,08

318,20
147,90
-22,40

393,85
210,28
27,95

Penduga total
3
a. Batas atas (m )

340,51

640,69

1669,22

1612,30

412,36

125,53
-89,45
79%

277,55
9,01
66%

976,21
282,93
29%

749,39
-113,52
95%

220,16
27,95
60%

Jumlah data (plot)
Ukuran stratum (plot)
Luas total (ha)
3

3

b. Total (m )
3
c. Batas bawah (m )
Koefisien variasi (%)

Potensi volume tegakan agathis memiliki rata-rata sebesar 199,58 m3/ha
dengan total potensi volume seluruh tegakan (luas efektif 0,63 ha) diduga sebesar
123,53 m3. Potensi volume tegakan manglid memiliki rata-rata 246,49 m3/ha
dengan total potensi volume seluruh tegakan (luas efektif 1,13 ha) diduga sebesar
277,55 m3. Potensi volume tegakan pinus memiliki rata-rata 448,77 m3/ha dengan
total potensi volume seluruh tegakan (luas efektif 2,18 ha) diduga sebesar 976,21
m3.
Potensi volume tegakan puspa memiliki rata-rata 147,90 m3/ha dengan total
potensi volume seluruh tegakan (luas efektif 5,07 ha) diduga sebesar 1333,53 m3.
Potensi volume tegakan mahoni memiliki rata-rata 210,28 m3/ha dengan total
potensi volume seluruh tegakan (luas efektif 1,049 ha) diduga sebesar 882,32 m3.
Tegakan puspa memiliki dugaan total volume terbesar (749,39 m3) dibandingkan
dengan tegakan lainnya, walaupun potensi volume rata-rata per hektar tegakan
puspa memiliki nilai terendah (147,90 m3/ha). Tetapi tegakan puspa memiliki
luasan yang terluas (5,07 ha) dibandingkan dengan tegakan lainnya, yaitu 50%
dari seluruh luasan blok Tanabe. Tegakan agathis memiliki dugaan total potensi
volume terendah yaitu sebesar dan 125,53 m3
Pada Tabel 6 disajikan nilai-nilai dugaan potensi volume blok Tanabe di
HPGW dengan stratifikasi jenis dan tanpa stratifikasi. Nilai-nilai dugaan potensi
volume tegakan di blok Tanabe dengan stratifikasi memiliki nilai dugaan yang

12

berbeda baik nilai rata-rata(m3/ha), ragam rata-rata(m3/ha), kesalahan baku ratarata(m3/ha), total tegakan(m3), maupun kesalahan penarikan contohnya (%)
dibandingkan dengan nilai-nilai dugaan potensi tanpa stratifikasi.
Tabel 6 Nilai-nilai dugaan potensi volume blok Tanabe
Statistik
Rata-rata (m3/ha)
Ragam rata-rata (m3/ha)
Kesalahan baku rata-rata (m3/ha)
Selang kepercayaan 95% bagi rata-rata (m3/ha)
Total tegakan (m3)
Kesalahan penarikan contoh (%)

Potensi volume
tanpa stratifikasi
237,45
1263,06
161,13
162,78-312,12
2384,97
31,45

Potensi volume
strata vegetasi
233,84
1346,53
36,70
155,13-312,55
2348,71
33,70

Pada stratifikasi jenis, potensi volume per hektar memiliki nilai dugaan
antara 155,13 sampai 312,55 m3/ha dengan rata-rata 233,84 m3/ha, dan total
potensi volume untuk seluruh tegakan yang ada di Tanabe (luas efektif 10,05 ha)
diduga sebesar 2348,71 m3. Sedangkan tanpa stratifikasi diduga memiliki nilai
dugaan antara 162,78 sampai 312,12 m3/ha dengan rata-rata 237,45 m3/ha, dan
total potensi volume di blok Tanabe sebesar 2384,97 m3.

Potensi biomassa tegakan blok Tanabe
Nilai potensi biomassa pada stratum pinus berkisar antara 225,39 – 414,51
ton. Rincian potensi biomassa di atas permukaan tanah dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Potensi biomassa berdasarkan stratifikasi jenis
Stratum

Statistik
Agathis

Manglid

Pinus

Puspa

Mahoni

Jumlah data (plot)

3

4

3

5

4

Ukuran stratum (plot)

16

28

54

127

26

Luas total (ha)

0,63
54,70 –
297,40
123,63

1,13
36,86 –
224,68
117,00

2,18
225,39 –
414,51
94,69

5,07
22,65 –
299,35
128,94

1,05
55,85 –
308,89
123,68

64,21

54,18

53,14

56,51

56,92

438,70

359,72

551,43

295,22

383,23

Kisaran nilai (ton)
Kesalahan baku (ton/ha)
Kesalahan baku rata-rata
(ton/ha)
Penduga rata -rata
a. Batas atas (ton/ha)
b. Rata-rata (ton/ha)

162,42

187,30

322,78

138,33

202,11

c. Batas bawah (ton/ha)

-113,87

14,89

94,12

-18,55

20,99

275,95

473,43

1199,37

1495,87

401,24

Penduga total
a. Batas atas (ton)
b. Total (ton)

102,16

210,90

702,04

700,94

211,61

c. Batas bawah (ton)

-71,62

16,77

204,71

-94,00

21,98

Koefisien variasi (%)

76%

63%

29%

93%

61%

13

Dari Tabel 7 diketahui bahwa potensi biomassa stratum tegakan agathis
memiliki rata-rata sebesar 162,42 ton/ha dengan total potensi biomassa seluruh
tegakan (luas efektif 0,63 ha) diduga sebesar 102,16 ton/ha. Potensi biomassa
stratum tegakan manglid memiliki rata-rata 187,30 ton/ha dengan total potensi
biomassa seluruh tegakan (luas efektif 1,13 ha) diduga sebesar 210,90 ton/ha.
Potensi biomassa tegakan pinus memiliki rata-rata 322,78 ton/ha dengan total
potensi biomassa seluruh tegakan (luas efektif 2,18 ha) diduga sebesar 702,14
ton/ha. Potensi biomassa tegakan puspa memiliki rata-rata 138,33 ton/ha dengan
total potensi biomassa seluruh tegakan (luas efektif 5,07 ha) diduga sebesar
700,94 ton/ha. Potensi biomassa tegakan mahoni memiliki rata-rata 202,11 ton/ha
dengan total potensi biomassa seluruh tegakan (luas efektif 1,049 ha) diduga
sebesar 211,61 ton/ha. Rata-rata tertinggi biomassa tegakan terdapat pada strata
stratum pinus sebesar 322,78 ton/ha dan rata-rata terendah terdapat pada stratum
puspa sebesar 138,33 ton/ha, dan stratum pinus memiliki penduga total tertinggi
sebesar 702,94 ton/ha.
Pada Tabel 8 disajikan nilai-nilai dugaan potensi biomassa blok Tanabe
tanpa dan dengan stratifikasi. Nilai-nilai dugaan potensi biomassa di blok Tanabe
dengan stratifikasi memiliki nilai dugaan yang berbeda baik nilai rata-rata(ton/ha),
ragam rata-rata(ton/ha), kesalahan baku rata-rata(ton/ha), total tegakan(ton),
maupun kesalahan penarikan contohnya (%) dibandingkan dengan nilai-nilai
dugaan potensi tanpa stratifikasi. Pada stratifikasi jenis, potensi biomassa per
hektar memiliki nilai dugaan antara 122,96 sampai 260,88 ton/ha dengan rata-rata
191,92 ton/ha. Sedangakan total potensi volume untuk seluruh tegakan yang ada
di Tanabe (luas efektif 10,05 ha) diduga sebesar 1927,65 ton. Sedangkan tanpa
stratifikasi diduga memiliki nilai dugaan antara 138,18 sampai 251,82 ton/ha
dengan rata-rata 192 ton/ha. Secara keseluruhan total potensi biomassa di blok
Tanabe sebesar 1958,53 ton.
Tabel 8 Nilai-nilai dugaan potensi biomassa tanabe
Statistik
Rata-rata (ton/ha)
Ragam rata-rata (ton/ha)
Kesalahan baku rata-rata (ton/ha)
Selang kepercayaan 95% bagi rata-rata (ton/ha)
Total tegakan (ton)
Kesalahan penarikan contoh (%)

Potensi biomassa
tanpa stratifikasi
195,00
731,39
27,04
138,18-251,82
1958,53
29,14

Potensi biomassa
strata vegetasi
191,92
1033,54
32,15
122,96-260,88
1927,65
35,9

Potensi cadangan karbon blok Tanabe
Total Potensi cadangan karbon pada stratum pinus adalah 323,96 ton. Untuk
rincian potensi cadangan karbon pada blok Tanabe disajikan pada Tabel 9.

14

Tabel 9 Potensi cadangan karbon berdasarkan stratifikasi jenis
Stratum

Statistik
Jumlah data (plot)

Agathis

Manglid

Pinus

Puspa

Mahoni

3

4

3

5

4

Ukuran stratum (plot)

16

28

54

127

26

Luas total (ha)

0,629
25,71139,78

1,126
17,33 –
148,89

2,175
105,93 –
194,82

5,067
10,65 –
140,69

1,047
26,25 –
145,18

58,10

54,99

44,50

60,60

58,13

30,18

25,47

24,98

26,56

26,76

a. Batas atas (ton/ha)

206,19

169,07

259,17

138,75

180,12

b. Rata-rata (ton/ha)

76,34

88,03

151,70

65,02

94,99

c. Batas bawah (ton/ha)

-53,52

7,00

44,24

-8,72

9,87

a. Batas atas (ton)

129,69

222,51

563,70

703,06

188,58

b. Total (ton)

48,02

99,12

323,96

329,44

99,46

c. Batas bawah (ton)

-33,66

7,88

96,21

44,18

10,33

Koefisien variasi (%)

76%

63%

29%

93%

61%

Kisaran nilai (ton)
Kesalahan Baku (ton/ha)
Kesalahan Baku rata-rata
(ton/ha)
Penduga rata –rata

Penduga total

Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa potensi cadangan karbon stratum tegakan
agathis memiliki rata-rata sebesar 76,34 ton/ha dengan total potensi cadangan
karbon seluruh tegakan (luas efektif 0,63 ha) diduga sebesar 48,02 ton/ha. Potensi
cadangan karbon stratum tegakan Manglid memiliki rata-rata 88,03 ton/ha dengan
total potensi cadangan karbon seluruh tegakan (luas efektif 1,13 ha) diduga
sebesar 99,12 ton/ha. Potensi cadangan karbon tegakan pinus memiliki rata-rata
151,70 ton/ha dengan total potensi cadangan karbon seluruh tegakan (luas efektif
2,18 ha) diduga sebesar 329,44 ton/ha. Potensi cadangan karbon tegakan puspa
memiliki rata-rata 65,02 ton/ha dengan total potensi cadangan karbon seluruh
tegakan (luas efektif 5,07 ha) diduga sebesar 329,44 ton/ha. Potensi cadangan
karbon tegakan mahoni memiliki rata-rata 94,99 ton/ha dengan total potensi
cadangan karbon seluruh tegakan (luas efektif 10,05 ha) diduga sebesar 99,56
ton/ha.
Dari Tabel 10 dapat dilihat perbandingan nilai-nilai dugaan potensi
cadangan karbon blok Tanabe di HPGW dengan stratifikasi jenis dan tanpa
stratifikasi. Pada stratifikasi jenis, potensi cadangan karbon per hektar memiliki
nilai dugaan antara 57,79 sampai 122,61 ton/ha dengan rata-rata 90,2 ton/ha.
Sedangakan total potensi cadangan karbon untuk seluruh tegakan yang ada di
Tanabe (luas efektif 10,05 ha) diduga sebesar 906 ton. Sedangkan tanpa
stratifikasi diduga memiliki nilai dugaan antara 64,94 sampai 118,35 ton/ha
dengan rata-rata 91,65 ton/ha. Secara keseluruhan total potensi cadangan karbon
di blok Tanabe sebesar 920,51 ton.

15

Tabel 10 Nilai nilai dugaan potensi cadangan karbon
Statistik
Rata-rata (ton/ha)
Ragam rata-rata (ton/ha)
Kesalahan baku rata-rata (ton/ha)
Selang Kepercayaan 95% bagi rata-rata (ton/ha)
Total tegakan (ton)
Kesalahan penarikan contoh (%)

Potensi karbon
tanpa startifikasi
91,65
161,56
12,71
64,94-118,35
920,51
29,14

Potensi karbon
strata vegetasi
90,2
228,31
15,11
57,79-122,61
906
35,9

Potensi serapan CO2 di blok Tanabe
Biomassa tumbuhan bertambah karena tumbuhan menyerap CO2 dari
udara dan unsur-unsur hara untuk menyusun komponen-komponen tumbuhan
melalui proses fotosintesis. Potensi serapan CO2 pada blok Tanabe disajikan pada
Tabel 11.
Tabel 11 Potensi Serapan CO2 berdasarkan stratifikasi jenis
Stratum

Statistik
Agathis

Manglid

Pinus

Puspa

Mahoni

Jumlah Data (plot)

3

4

3

5

4

Ukuran Stratum (plot)

16

28

54

127

26

Luas Total (ha)

0,629

1,126

2,175

5,067

1,047

Kesalahan Baku (ton)
Kesalahan Baku Rata-Rata
(ton/ha)

213,24

201,81

163,33

222,41

213,34

110,75

93,46

91,66

97,48

98,18

a. Batas Atas (ton/ha)

756,72

620,47

951,17

509,22

661,03

b. Rata-rata (ton/ha)

280,16

323,08

556,76

238,61

348,62

c. Batas Bawah (ton/ha)

196,41

25,69

162,35

-32,00

36,21

a. Batas Atas (ton)

475,98

816,62

2068,79

2580,23

692,10

b. Total (ton)

176,22

363,79

1210,95

1209,04

365,01

c. Batas Bawah (ton)

-123,54

28,92

353,10

162,14

37,91

Koefisien Variasi (%)

76%

63%

29%

93%

61%

Penduga Rata -rata

Penduga Total

Dari Tabel 12 dapat dilihat perbandingan nilai-nilai dugaan potensi
cadangan karbon blok Tanabe di HPGW dengan stratifikasi jenis dan tanpa
stratifikasi. Pada stratifikasi jenis, potensi serapan CO2 per hektar memiliki nilai
dugaan antara 212,10 sampai 449,99 ton/ha dengan rata-rata 331,04 ton/ha.
Sedangakan total potensi serapan CO2 untuk seluruh tegakan yang ada di Tanabe
(luas efektif 10,05 ha) diduga sebesar 3325,01 ton. Sedangkan tanpa stratifikasi
diduga memiliki nilai dugaan antara 238,34 sampai 434,36 ton/ha dengan rata-rata
336,35 ton/ha. Secara keseluruhan total potensi serapan CO2 di blok Tanabe
sebesar 3378,28 ton.

16

Tabel 12 Nilai-nilai dugaan serapan CO2 di blok Tanabe
Potensi serapan CO2
tanpa startifikasi
Rata-rata (ton/ha)
336,35
Ragam rata-rata (ton/ha)
2175,08
Kesalahan baku rata-rata (ton/ha)
46,65
Selang Kepercayaan 95% bagi rata-rata (ton/ha) 238,34-434,36
Total tegakan (ton)
3378,28
Kesalahan penarikan contoh (%)
29,14
Statistik

Potensi serapan CO2
strata vegetasi
331,04
3075,05
55,45
212,10-449,99
3325,01
35,9

Perbandingan Hasil Pendugaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan penarikan contoh dari
metode pendugaan dengan stratifikasi lebih besar dibandingkan tanpa stratifikasi
(Tabel 13). Hal ini disebabkan kondisi areal Tanabe tidak homogen yang dicirikan
oleh tingginya nilai koefisien variasi (CV) karena adanya variasi jenis pada
masing-masing stratum (Tabel 4), kecuali pada tegakan pinus yang relatif
homogen. Oleh karena itu, pendugaan menggunakan stratifikasi jenis tidak efektif
dalam areal rehabililtasi Tanabe
Tabel 13 Rekapitulasi kesalahan penarikan contoh
Metode
Tanpa stratifikasi
Menggunakan stratifikasi

SE Volume
(%)
31,45
33,7

SE Biomassa SE Cadangan Karbon SE serapan CO2
(%)
(%)
(%)
29,14
29,14
29,14
35,9
35,9
35,9

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian, metode pendugaan volume,
biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2 dengan menggunakan metode tanpa
stratifikasi dan menggunakan stratifikasi terdapat perbedaan, metode tanpa
stratifikasi lebih efektif dibandingkan dengan pendugaan menggunakan stratifikasi
jenis untuk areal rehabilitasi Tanabe, karena kondisi tegakan pada tiap stratum di
areal rehabilitasi Tanabe umumnya cenderung heterogen di buktikan dengan
besarnya nilai koefisien variasi pada masing-masing stratum dan nilai sampling
error. Sampling error pada metode dengan stratifikasi jenis lebih besar
dibandingkan tanpa stratifikasi.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan metode
stratifikasi tegakan yang lebih efektif selain berdasarkan jenis vegetasi, sehingga
pendugaan volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2 menjadi lebih
teliti dan akurat.

17

DAFTAR PUSTAKA
Brown S.1997. Estimating biomass and biomass change of tropical forest: A
primer. FAO Forestry Paper. -134
Gusmailina. 1995. Pengukuran Kadar CO2 udara di Dalam Beberapa Jenis Hutan
Tanaman di Cikole dan Ciwidey, Jawa Barat. [tesis]. Program Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor.
Herdiansyah Y.2004 Perbandingan Efisiensi Metode Tree Sampling dengan
Metode Konvensional dalam Pendugaan Potensi Tegakan Agathis (Agathis
loranthifolia) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi [skripsi]. Bogor :
Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
[IPPC] Intergovernmental Panel on Climate Change. 2006. IPCC guidelines for
national greenhouse gas inventories, Eds. : Simon E, Leandro B, Kyoto M,
Todd N, Kiyoto T. Agriculture, Forestry and Other Land Use. Volume 4.
Janiatri T. 2012. Pendugaan Kandungan Biomassa diatas Permukaaan Pada
Tegakan Jati Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2 Resolusi 10 Meter (Kasus
KPH Kebonharjo, Perum Perhutani Unit1 JawaTengah). [skripsi]. Fakultas
Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Ketterings QM, et al. 2001 Reducing Uncertanty in the Use of Allometric
Biomass Equation for Predicting Above Ground Tree Biomass in Mixed
Secondary Forests. Forest Ecology and Management 120: 199-209.
Kusmana C., Sabiham, S., Abe, K dan Watanabe,H. 1992. An estimation of above
ground tree biomass of mangrove forest in east Sumatra, Indonesia.
Mirbach VM. 2000. Carbon Budget Accounting at the Forest Management Unit
Level : an Overview of Issues and Method. http://www.modelforest.net.
[Februari 2013]
Onrizal. 2004. Model Penduga Biomassa dan Karbon Tegakan Hutan Kerangas di
Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat [tesis]. Sekolah
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan, Republik
Indonesia dalam kerjasama ITTO. (2011) Prosedur Operasi Standar (SOP)
untuk Pengukuran Stok Karbon di Kawasan Konservasi.
Selviana V. 2012. Pendugaan Potensi Volume, Biomassa, dan Cadangan Karbon
di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa Barat. Bogor. Institut
Pertanian Bogor, Fakultas Kehutanan.
Shiver BD, Border BE. 1996. Sampling Technique for Forest Resource Inventory.
New York: John Wiley & Sons, 356p.
Sudarman ST. 2011. Pemanasan Global Solusi dan Peluang Bisnis. PT Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta.
Sutarahardja S. 1999. Metode Sampling Dalam Inventarisasi Hutan. Laboratorium
Inventarisasi Hutan Departemen Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan IPB.
Bogor.
Tiryana T. 2005. Pengembangan Metode Pendugaan Sebaran Potensi Biomassa
dan Karbon pada Hutan Tanaman Mangium (Acacia mangium Willd.). Bogor;
Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

18

Turmudzi MF. 2009. Pemanasan Global dan Lubang Ozon : Bencana Masa Depan.
Media Wacana : Yogyakarta.
Tresnawan H. Rosalina, U. 2002. “Pendugaan Biomassa Di Atas Tanah di
Ekosistem Hutan Primer dan Hutan Bekas Tebangan”. Jurnal Manajemen
Hutan Tropika. VIII, (1), 15-29.
Xiao GZ. 2003. Current Methodologies for Assesing Carbon Budget in China’s.
dalam: Booth TH, editor. Carbon accounting in forest. Proceeding of an
International Workshop on Facilitating International Carbon Accounting in
Forest” Helad At CSRIO Forestry and Forest Products, Canberra, 24 February
2003. Australia. Hal 31-41

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil pengukuran potensi volume, biomassa dan simpanan karbon pada seluruh plot pengamatan
Plot
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Koordinat
X
700084
700039
700074
699941
699941
699988
699939
700024
699997
699913
699909
699856
699916
700005
700005
699831
699875
699788
699794

Koordinat
Y
9236061
9236065
9236008
9236065
9236065
9236028
9235997
9236004
9235914
9235951
9235818
9235799
9235716
9235763
9235707
9235687
9235674
9235702
9235667

Strata

No Plot

Volume (m3)

Agathis
Agathis
Agathis
Manglid
Manglid
Manglid
Manglid
Pinus
Pinus
Pinus
Puspa
Puspa
Puspa
Puspa
Puspa
Mahoni
Mahoni
Mahoni
Mahoni
Total
Rata-Rata

AG-1
AG-2
AG-3
MG-1
MG-2
MG-3
MG-4
PI-1
PI-2
PI-3
PU-1
PU-2
PU-3
PU-4
PU-5
MH-1
MH-2
MH-3
MH-4

171,39
62,69
364,64
268,59
218,53
446,00
52,85
458,95
575,35
312,00
23,37
61,65
332,70
58,59
263,18
151,04
310,62
317,63
61,81
4511,59
237,45

Biomassa
(Ton)
135,16
54,70
297,40
224,68
170,88
316,79
36,86
328,43
414,51
225,39
22,65
59,83
299,35
53,72
256,12
143,37
300,33
308,89
55,85
3704,91
195,00

Karbon (Ton)
63,53
25,71
139,78
105,60
80,31
148,89
17,33
154,36
194,82
105,93
10,65
28,12
140,69
25,25
120,37
67,38
141,16
145,18
26,25
1741,31
91,65

Serapan CO2
(Ton)
233,14
94,35
512,99
387,56
294,75
546,43
63,59
566,51
714,99
388,77
39,07
103,20
516,35
92,67
441,78
247,30
518,04
532,81
96,34
6390,61
336,35