Tabel 18 Penilaian dan standardisasi aspek biologi dengan fungsi nilai unit penangkapan pelagis di Kabupaten Bangka Selatan.
No Alat tangkap
Biologi W1
UP2 W2
UP3 W3
UP4 1
Jaring kembung 96
2 9
2 3
2 2
Pancing 84
3 8
1 4
1 3
Jaring millenium 24
4 15
3 3
2 4
Bagan tancap 210
1 13
4 2
3 5
Bagan perahu 210
1 13
4 2
3 Hasil standardisasi
No Alat tangkap
Biologi Total
rata- rata
Urutan VW1
VW2 VW3
1 Jaring kembung
0,39 0,86
0,50 1,74
0,58 3
2 Pancing
0,32 1,00
1,00 2,32
0,77 1
3 Jaring millenium
0,00 0,00
0,50 0,50
0,17 2
4 Bagan tancap
1,00 0,29
0,00 1,29
0,43 5
5 Bagan perahu
1,00 0,29
0,00 1,29
0,43 4
Keterangan : Wl
= Jumlah trip tahun W2
= Komposisi hasil tangkapan jumlah jenis W3
= Ukuran ikan yang tertangkap skor UP
= Urutan prioritas VWl = Jumlah trip yang distandardisasi dengan fungsi nilai
VW2 = Komposisi hasil tangkapan yang distandardisasi dengan fungsi nilai VW3 = Ukuran ikan yang tertangkap yang distandardisasi dengan fungsi nilai
5.4.2 Penilaian aspek teknis unit penangkapan ikan pelagis
Penilaian aspek teknis terhadap kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Bangka Selatan, didekati dengan empat parameter yaitu metode pengoperasian
unit penangkapan, daya jangkau, selektivitas dan penggunaan teknologi. Penilaian parameter metode penangkapan didasarkan pada tingkat
kemudahan pengoperasian unit penangkapan. Jadi unit penangkapan mudah dioperasikan maka nilai prioritas pengembangan unit penangkapan semakin baik
jika dibandingkan dengan alat tangkap lainnya. Unit penangkapan yang memiliki tingkat kemudahan pengoperasian terbaik adalah pancing kemudian bagan tancap,
selanjutnya jaring kembung dan bagan perahu serta terakhir jaring millenium. Dengan demikian dari sisi metode operasi unit penangkapan pancing lebih
diprioritaskan dibandingkan alat tangkap lainnya.
Kriteria ke-2 adalah daya jangkau unit penangkapan. Pada kriteria ini, nilai prioritas suatu alat tangkap ditentukan berdasarkan kemampuan jelajah
dalam kegiatan penangkapan, jika semakin jauh daya jelajah unit penangkapan ikan maka prioritasnya semakin tinggi, karena peluang untuk mendapatkan daerah
penangkapan yang laih baik semakin tinggi. Berdasarkan hasil wawancara dan perhitungan maka urutan daya jangkau unit penangkapan terbaik hingga terendah
adalah jaring millenium, kemudian jaring kembung, pancing bagan perahu dan terakhir adalah bagan tancap.
Kriteria ke-3 adalah selektivitas alat penangkapan, jika suatu alat tangkap memiliki tingkat selektivitas tinggi maka prioritas alat tangkap tersebut lebih
diunggulkan secara teknik bila dibandingkan dengan alat tangkap lainnya. Berdasarkan kriteria tersebut, maka pancing merupakan alat tangkap yang paling
selektif dan ramah lingkungan bila dibandingkan dengan unit penangkapan lainnya.
Kriteria terakhir dari aspek teknis adalah tingkat penggunaan teknologi. Nelayan Bangka pada umumnya telah menggunakan teknologi yang cukup baik
dalam kegiatan penangkapan. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara beberapa teknologi yang digunakan adalah penggunaan kapal motor, lampu
dengan pembangkit listrik yang berasal dari genset. Penilaian terhadap kriteria penggunaan teknologi didasarkan pada tingkat penggunaan teknologi, jika unit
penangkapan menggunakan teknologi lebih maju maka prioritas unit penangkapan lebih diunggulkan secara teknis bila dibandingkan dengan unit penangkapan
lainnya. Berdasarkan hasil perbandingan terhadap lima macam unit penangkapan, maka unit penangkapan yang diprioritaskan berdasarkan tingkat penggunaan
teknologi adalah jaring millenium, kemudian bagan perahu dan jaring kembung, serta unit penangkapan yang memiliki tingkat penggunakan terendah adalah
bagan tancap dan pancing. Secara umum bila dibandingkan berdasarkan semua kriteria teknis
pengoperasian unit penangkapan ikan pelagis di Kabupaten Bangka Selatan, maka urutan alat tangkap yang terbaik hingga terendah dari sisi teknis adalah pancing,
jaring millenium, jaring kembung, bagan perahu dan bagan tancap. Secara rinci
pengurutan prioritas unit penangkapan berdasarkan kriteria teknis disajikan pada Tabel 19.
Tabel 19 Penilaian dan standarisasi aspek teknik dengan fungsi nilai unit
penangkapan ikan di Kabupaten Bangka Selatan.
No Alat tangkap
Teknis X1
UP1 X2
UP2 X3
UP3 X4
UP4 1
Jaring kembung
3 3
15 2
3 2
3 2
2 Pancing
5 1
10 3
4 1
2 3
3 Jaring
millenium 2
4 30
1 2
3 4
1 4
Bagan tancap 4
2 3
5 2
3 2
3 5
Bagan perahu 3
3 8
4 2
3 3
2 Hasil standardisasi
No Alat tangkap
Teknis Total
rata- rata
Urutan VX1 VX2 VX3 VX4
1 Jaring
Kembung 0,33
0,44 0,50
0,50 1,78
0,44 3
2 Pancing
1,00 0,26
1,00 0,00
2,26 0,56
1 3
Jaring Milenium
0,00 1,00
0,00 1,00
2,00 0,50
2 4
Bagan tancap 0,67
0,00 0,00
0,00 0,67
0,17 5
5 Bagan Perahu
0,33 0,19
0,00 0,50
1,02 0,25
4
Keterangan : X1
= Metode pengoperasian alat tangkap skor X2
= Daya jangkau unit penangkapan mil X3
= Selektivitas skor X4
= Penggunaan teknologi skor UP
= Urutan prioritas VX1 = Metode pengoperasian alat tangkap yang distandardisasi dengan
fungsi nilai VX2 = Daya jangkau unit penangkapan yang distandardisasi dengan fungsi
nilai VX3 = Selektifitas yang distandardisasi dengan fungsi nilai
VX4 = Penggunaan teknologi yang distandardisasi dengan fungsi nilai
5.4.3 Penilaian aspek ekonomi unit penangkapan ikan