BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sentul Cityadalah kota yang berlokasi 35 km di sebelah selatan kota Jakarta dan memiliki luas kurang lebih 3.000 ha dengan tinggi elevasi 300 - 600
m dpl. Kota ini merupakan bukit yang dikelilingi pegunungan, hutan, dan air terjun. Kota ini dibangun pada tahun 1994 dan hingga saat ini telah menunjukkan
pengembangan kota yang signifikan dengan dibangunnya fasilitas dan bangunan penunjang lainnya. Secara geografis, Sentul Citymemiliki potensi besar untuk
berkembang sebagai kota mandiri . Salah satu konsepnya adalah “City of
Inovation ”, yaitu merupakan konsep yang memberikan unsur baru dan lebih baik
dalam inovasi ke depan Utama, 2009. SentulCitybelum sempurna dalam menerapkan konsep Eco-City.Konsep
Keberlanjutan Eco-City mengandung tigapernyataan utama yaitu, efisiensi sumber daya lahan, bahan, dan energi sehingga perlu program konservasi untuk
keberlanjutan ekologis, ekonomis, dan sosial budaya Arifin, 2011.Sentul City belum sepenuhnya melakukan konservasi sumber daya alam, khususnya
keragaman hayati tanaman. Ruang terbuka hijau RTH di dalam suatu kota mulai terasa tertekan
keberadaannya akibat pembangunan perkotaan. Penggunaan lahan untuk bangunanperumahan semakin tinggi dan masyarakat mulai bergerak ke daerah-
daerah pedesaan luar kota yang daerahnya masih “hijau” Arifin, 2009. Oleh
karena itu, keberadaan RTH dalam melakukan konservasi sumber daya alam menjadi penting karena perannya sebagai penyeimbang iklim mikro dan sebagai
tempat habitat spesies flora dan fauna lokal.Suatu lanskap dengan RTH di dalamnya memberikan nilai positif terhadap aspek ekologi, visual, ekonomi, dan
sosial. Penerapan, pengendalian, dan pemeliharaan RTH di Sentul City mendukung konsep kota Sentul City menuju Eco-City.
1.2 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah menyusun strategi manajemen lanskap untuk konservasi keragaman hayati tanaman secara ex-situ.
1.3 Kerangka Pikir
Sentul City dalam implementasi Eco-City memerlukan aspek ekologi sebagai pertimbangan.Aspek ekologi yang menjadi pertimbangan adalah vegetasi
Jenis tanaman lokal, jenis tanaman introduksi, dan keragaman jenis tanaman, kawasan dilindungi, dan kawasan yang dikembangkan.Evaluasi keragaman zonasi
lanskap, indeks keragaman, dan analisis SWOT dijadikan sebagai pertimbangan dalam menuju pelestarian keragaman hayati tanaman secara ex-situ dan strategi
manajemen lanskap bagi konservasi keragaman hayati tanaman Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka pikir penelitian
Sentul City Menuju Implemenatasi Eco-City
Strategi Manajemen Lanskap bagi Konservasi Keanekaragaman Hayati Tanaman Aspek Ekologi:
1. Vegetasi 2,
Kawasan dilindungi kawasan dikembangkan Pelestarian Keanekaragaman Hayati Tanaman Secara Ex-situ
Evaluasi Keragaman Zonasi Lanskap danIndeks Keragaman Jenis Tanaman
Evaluasi Hasil dari Analisis SWOT
BAB II TINJAUAN PUSTAKA