59
Gambar 22  Peta penggenanagn CAPD dan tambak sekitarnya skenario kenaikan muka laut setinggi 25cm
60
Gambar 23  Peta penggenanagn CAPD dan tambak sekitarnya  skenario kenaikan muka laut setinggi 50cm
61 Gambar 24  Peta penggenanagn CAPD dan tambak sekitarnya  skenario kenaikan muka laut setinggi 25, 50 dan 100cm
62
5.2.1 Nilai Manfaat 1. Nilai Manfaat Langsung
Direct Use Value b.
Produksi Perikanan Budidaya dan Tangkap
Komoditas  perikanan  yang  dibudidayakan  pada  di  lokasi  penelitian  pada umumnya  adalah  ikan  bandeng  Chanos  chanos  dan  sebagian  kecil  0,1
petambak  membudiayakan  rumput.    Panen  bandeng  dilakukan  dua  sampai  tiga kali dalam setahun sedangkan untuk rumput laut dipanen lima kali dalam setahun,
sehingga  pendapatan  harian  petambak  didapatkan  dari  hasil  tangkapan  alami berupa windu Penaeus monodon, udang putih P.merguienis; udang jari Acetes
indicus dan kepiting bakau Scylla cerata.
Budidaya Ikan Bandeng
Budidaya  bandeng  di  Kelurahan  Sawah  Luhur  sudah  banyak  dilakukan sejak  tahuan  1970-an.    Seiring  dengan  menjamurnya  tambak  udang  pada  akhir
tahun  1980-an,  banyak  tambak-tambak  di  Kelurahan  Sawah  Luhur  beralih membudidayakan  udang  windu  baik  dengan  pola  tradisional  tanpa  input  pakan
buatan dan kincir air maupun pola intensif yang dikelola oleh suatu industri besar dengan  input  pakan  buatan  dan  menggunakan  kincir.    Namun  demikian
merebaknya penyakit udang white spot membuat tambak-tambak udang tersebut merugi  hingga  mulai  tahun  2000-an  banyak  petambak  dan  pemilik  tambak
memutuskan  untuk  beralih  kembali  membudidayakan  bandeng  dengan  sistem tradisional.
Masyarakat  Kelurahan  Sawah  Luhur  berasumsi  budidaya  bandeng  jauh lebih aman dibandingkan dengan udang dari sisi finansial, karena  bandeng lebih
toleran  terhadap  perubahan  lingkungan  dan  biaya  operasional  jauh  lebih  kecil karena  bandeng  dapat  dibudidayakan  tanpa  input  pakan  dan  harga  bibit  ikan
bandeng nener dua kali lipat lebih murah dari pada bibit udang benur.    Dalam satu  siklus  produksi,  panen  dilakukan  dua  hingga  tiga  kali.  Panen  secara  parsial
atau sedikit-sedikit tersebut dikenal dengan istilah “oyos”.  Panen Oyos dilakukan
agar  petambak  segera  mendapat  pendapatan  guna  memenuhi  kebutuhan  harian. Jumlah ikan bandeng  yang diambil saat panen oyos berkisar 25 dari ikan  yang
63
dibudidayakan  sedangkan  75  lainnya  akan  terus  dirawat  hingga  mencapai ukuran empat ekor bandeng dalam 1kg atau dikenal dengan istilah size 4.
Perikanan Tangkap
Penangkapan  udang  alam  dilakukan  dengan  menggunakan  bubu  yang dipasang pada pintu air tambak.  Metode ini sangat mengandalkan pasang surut air
laut.    Bubu  dipasang  ketika  air  pasang  dengan  posisi  mulut  bubu  menghadap  ke arah dalam tambak.  Ketika air surut aliran air akan keluar masuk kedalam bubu
meninggalkan tambak.  Dalam satu bulan, efektif udang alam dapat dipanen untuk dijual  hanya  selama  empat  belas  malam.    Jenis  udang  yang  didapat  dari  bubu
meliputi  Udang  windu  Penaeus  monodon,  udang  putih  P.merguienis,  udang jari Acetes indicus, dan jenis kepiting bakau Scylla cerata.
Rumput Laut
Rumput  laut  di  Kelurahan  Sawah  Luhur  mulai  dibudidayakan  di  beberapa tambak  pada  tahun  2007.    Panen  rumput  laut  per  hektar  dapat  mencapai  2  ton,
dipanen  sebulan  sekali  dan  dalam  setahun  rata-rata  dapat  dilakukan  lima  kali pemanenan.  Rumput  laut  yang  dipanen  dijual  kepada  pedagang  pengumpul  di
Kelurahan  Kemayungan  yang  berjarak  sekitar  5km.    Budidaya  bandeng  dan rumput  laut  dalam  satu  petak  tambak  memberikan  dampak  yang  saling
menguntungkan  karena  bandeng  akan  membersihkan  rumput  laut  dari  alga-alga yang menempel dengan cara memakannya sedangkan rumput laut pada siang hari
dapat  berfotosintesis  dan  menghasilkan  oksigen  terlarut  di  air  yang  sangat bermanfaat bagi kehidupan bandeng dan fauna akuatik lainnya.
Pada  perhitungan  valuasi  ekonomi,  nilai  budidaya  rumput  laut  tidak dimasukkan  ke  dalam  perhitungan,  karena  secara  general  tidak  secara  signifikan
berpengaruh  terhadap  sebagian  besar  pendapatan  petambak  di  Kelurahan  Sawah Luhur  karena  baru  sekitar  1  saja  dari  total  petambak  yang  membudidayakan
rumput  laut.    Padahal  bila  dilihat  dari  pendapatan  yang  dihasilkan  cukup  besar yaitu pendapatan kotor dapat mencapai Rp 17.500.000tahunhektar atau berkisar
Rp 1.450.000 bulanhektar..
64
Tabel 9  Biaya Produksi dan Pendapatan Kotor Budidaya Perikanan dan Perikanan Tangkap di CAPD dan Tambak sekitarnya
Pendapatan Kotor
Panen kghapanen
Frekuensi panen
pertahun kali
HargaRp Pendapatan
kotor Rp tahunhektar
Budidaya bandeng 270
2,6 11.000
7.722.000 Kepiting bakau Scylla cerata
1 168
30.000 5.040.000
Udang windu Penaeus monodon, 0,5
168 55.000
4.620.000 Udang jari Acetes indicus  udang putih
2 168
21.500 7.224.000
Pendapatan Kotor  budidaya bandeng  perikanan tangkap 24.606.000
Biaya Produksi budidaya bandeng
Biaya Rp ha siklus Biaya Rp ha
tahun variable costs
Upah kerja : [Gross income-modal]3  2,6 Pekerja mendapat upah 13 dari keuntungan yang
didapat [7.722.000-4.594.500]3
= 1.042.500 400.961
1.042.500 Agro input benih ikan, pupuk, pakan
1.246.500 3.246.500
Perlengkapan 46.000
96.000 fixed costs
Sewa tambak 384.615
1.000.000 PBB
20.000 52.000
Pondok 76.923
200.000
Total Biaya Produksi Budidaya Bandeng biaya operasional tangkapan alami
3.997.538 11.265.000
Pendapatan bersih per tahun Rpha 13.341.000
c. Nilai Tegakan Kayu Mangrove
Perkiraan  nilai  tegakan  mangrove  diperoleh  dari  transfer  nilai  dari pemanfaatan  tegakan  kayu  sebagai  kayu  bakar.    Tidak  digunakannya  sebagai
bahan  bangunan  karena  pasti  membutuhkan  volume  yang  besar  sehingga  tidak bisa  dilakukan  mengingat  ketatnya  penjaagaan  Cagar  Alam  jika  untuk
pemanfaatan  dalam  skala  besar.    Walaupun  demikian  tetap  saja  pencurian  kayu baik hanya berupa kayu kering maupun penebangan ranting vegetasi  yang masih
hidup  sering  dilakukan  di  dalam  kawasan  terutama  oleh  ibu-ibu  dengan  alasan untuk dijadikan kayu bakar.   Polisi jagawana sulit untuk melarang dengan kasar
karena  alasan  rasa  iba,  namun  hal  tersebut  dapat  disiasati  bahwa  tidak  boleh menebang namun bisa mengambil dahan-dahan kayu pohon yang sudah mati dan
kering.
65
Kepadatan  rata-rata  mangrove  di  dalam  kawasan  CAPD  dihitung  dengan menggunakan  transek  dengan  ukuran  20x20m,  sehingga  didapatkan  jumlah
mangrove  adalah  430  individu  per  hektar.    Penampang  melintang  rata-rata  dari mangrove  yang  ada  di  semua  transek  pengamatan  adalah  231,12cm2  dengan
ketinggian rata-rata dari pohon adalah 881,73cm.  Volume kayu dihitung dengan cara  mengalikan  luas  penampang  melintang  rata-rata  dengan  tinggi  rata-rata,
dikalikan kepadatan pohon per hektar.
Didapatkan  nilai  volume  kayu  87,  63m
3
untuk  setiap  hektar  mangrove. Hasil interpretasi citra didapatkan bahwa luas mangrove di Cagar Alam Pulau Dua
28,6  hektar,  sehingga  total  potensi  volume  kayu  yang  dapat  diusahakan  adalah sebanyak  2.506  m
3
.    Untuk  mendapatkan  kekonsistenan  dalam  penghitungan digunakan  satuan  waktu  selama  satu  tahun.    Jika  diasumsikan  kayu  mangrove
baru dapat dipanen setelah sepuluh tahun, maka nilai total volume kayu per hektar dibagi    sepuluh  tahun.    Harga  kayu  bakar  rata-rata  di  Kelurahan  Sawah  Luhur
adalah  Rp.25.000m
3
.    Mangrove  digunakan  untuk  tujuan  subsisten  dan  tidak dijual  secara  komersial  sehingga  upah  bayangan  untuk  mengumpulkan  kayu
bakau tidak termasuk dalam penghitungan.
Total Nilai Ekonomi Manfaat Langsung Direct Use Value
Valuasi ekonomi produk perikanan budidaya dan tangkapan alami bandeng mencakup  baik  variabel  dan  biaya  tetap  sebagaimana  disajikan  pada  Tabel  8.
Biaya variabel dalam penelitian ini mencakup biaya tenaga agro input yaitu bibit, pakan,  pupuk,  pestisida,  biaya  peralatan,  yang  meliputi  pemeliharaan  dan
pembaruan peralatan.  Sedangkan biaya tetap fixed cost mencakup sewa tambak, Pajak  Bumi  dan  Bangunan  PBB  yang  dibayarkan  setiap  tahunnya  kepada
pemerintah  pusat  dalam  hal  ini  Departemen  Pajak  dan  biaya  penyusutan  lahan Menkveld and Firmenich 2009. Penghitungan total Nilai Pendapatan Bersih Net
Present  Value  NPV  dari  manfaat  ekosistem  mangrove  di  CAPD  dan  tambak sekitarnya  dari  semua  produk  akuakultur  dan  tangkapan  alami  rata-rata  tahunan
serta potensi tegakan kayu disajikan pada Tabel 10.
Volume kayu = Luas penampang melintang rata-rata x tinggi rata-rata x
kepadatan pohon per hektar
66
Tabel 10  Total Nilai Ekonomi Manfaat Langsung Mangrove di CAPD dan Tambak Unit
Nilai Pendapatan Bersih NPV Rphatahun
Budidaya bandeng   Perikanan tangkap 13.341.000
Tegakan kayu 2.190.694
Total 15.531.694
3. Nilai Manfaat Tidak Langsung In Direct Use Value
a. Pelindung Pantai dari Abrasi
Penilaian  nilai  manfaat  tidak  langsung  dari  fungsi  mangrove  dalam meredam  abrasi  pantai  dihitung  melalui  pendekatan  replacement  cost  dengan
mengkuantifikasi  biaya  yang  harus  dikeluarkan  jika  harus  menggunakan pendekatan hard enginering seperti tembok laut sea wall ataupun pemecah obak
break  water.    Penanggulangan  abrasi  pantai  tentu  sangat  tergantung  dari karakteristik  hidrooseanografi  dari  gelombang  maupun  arus  menyusur  pantai  itu
sendiri,  bisa  jadi  tidak  hanya  cukup  dengan  keberadaan  mangrove  saja  untuk menanggulangi  abrasi,  kemungkinan  harus  menggunakan  dua  pendekatan  hard
enginering dengan keberadaan mangrove juga dapat dilakukan. Akar mangrove yang mencuat dan berada di atas permukaan substart dapat
mengikat  atau  menjebak  sedimen  sediment  trap  sehingga  menambah  luasan daratan.   Morfologi perakaran, dan batang mangrove yang kokoh dapat meredam
hempasan  gelombang  dan  gerusan  air  laut.    Menurut  Aprilwati  2001  untuk membangun  breakwater  berukuran  1x10mx  2m  dengan  penyusutan  7.16
pertahun  adalah Rp. 4.462.013, 81.  Sehingga jika membangun pelindung pantai di  Kelurahan  Sawah  Luhur  sepanjang  3,5km  guna  menghadapi  abrasi  dengan
umur  ketahanan  selama  10  tahun  diperlukan  biaya  sebesar  Rp.  1.216.912.857, sedangkan untuk panjang pantai 1000m 1km dibutuhkan biaya Rp
405.637.619
b. Penyerap Karbon
Estimasi  cadangan  karbon  pada  vegetasi  mangrove  di  CAPD  digunakan referensi  digunakan  acuan  penelitian  Donate  2011  pada  berbagai  ekosistem
mangrove di Indo Pasifik.  Donate 2011 menghitung stok karbon pada ekosistem mangrove  above  dan  below  ground  pohon,  understorey,  serasah,  nekromasa
didapatkan  nilai  1023  Mg  karbon  C  per  hektar.    Hasil  interpretasi  citra
67
didapatkan  luasan  vegetasi  mangrove  di  CAPD  28,6  hektar  sehingga  dapat
diestimasi total cadangan karbon di CAPD adalah 29.258 Mg karbon.
Terdapat  harga  yang  sangat  bervariasi  mengenai  harga  karbon  yang diperdagangkan di pasar voluntary market  saat ini, mulai dari USD 0,1Ton yang
diperdagangkan oleh Chicago Market Exchange, hingga sekitar USD 31ton untuk karbon  yang  diperdagangkan  di  voluntary  market  Australia.  Di  pasar  volutary
Selandia  Baru  sendiri  harganya  adalah  sekitar  USD  17Ton  karbon http:www.carbonfarming  .org.nz.    Berdasarkan  informasi  tersebut  maka
pendugaan  nilai  pasar  stok  karbon  di  CAPD,  menggunakan  asumsi  bahwa  harga karbon  di  pasar  voluntary  adalah  sekitar  USD  15Ton,  sehingga  harga  cadangan
total  karbon  CAPD  adalah  sekitar  USD  438.867  atau  setara  dengan  Rp. 3.949.803.000 kurs 1 USD setara dengan Rp 9000.
Estimasi  umur  mangrove  di  CAPD  dari  tahun  1972  mulai  ditanam  atau tumbuh  secara  alami  hingga  dengan  saat  pengukuran  2009  adalah  37  tahun.
Sehingga  nilai  moneter  potensi  penyerapan  karbon  pertahun  hasil  perhitungan cadangan karbon dibagi umur pohon, didapatkan nilai   27,65 Mg karbon C per
hektar  tahun.  Nilai uang dari cadangan karbon  tersebut  per hektartahun adalah
414,75 USD atau setara dengan Rp 3.732.750hektartahun Tabel 11  Nilai Manfaat Tidak Langsung Jasa Lingkungan Mangrove di CAPD
dan Tambak Sekitarnya
Jasa lingkungan Metode penghitungan
Nilai ekonomi Rpha Kontrol abrasi
replacement cost 405.637.619
Penyerap karbon factor income
3.732.750
Total 409.370.369
5.2.2 Nilai Bukan Pemanfaatan Non Use Value
1. Manfaat Pilihan
Penghitungan  nilai  manfaat  berupa  kenakeragaman  hayati  mengacu  pada Ruitenbeek 1991  yang  melakukan penelitian di  Teluk  Bintuni,  Papua diketahui
bahwa manfaat pilihan untuk mangrove di Indonesia nilainya adalah 15 USD per hektar  atau  setara  dengan  Rp.135.000.    Hasil  interpretasi  citra  mendapatkan
bahwa  luasan  mangrove  di  CAPD  seluas  28,6  hektar  sehingga  manfaat  pilihan
68
yang  adalah  sebesar  429  USD  dengan  kurs  1USD  setara  dengan  Rp  9000 didapatkan nilai Rp. 3.861.000.
2. Manfaat Warisan dan Keberadaan
Penghitungan  nilai  keberadaan  dilakukan  melalui  wawancara  responden berdasarkan  jenis  pekerjaan,  tingkat  umur  dan  pendidikan  dengan  menggunakan
nilai kesanggupan untuk membayar Willingness  to Pay WTP.  Pada umumnya responden  menghargai  keberadaan  CAPD  sebagai  pelindung  tambak  dari  abrasi
pantai  dan  melimpahnya  biota  bernilai  ekonomis  dengan  adanya  keberadaan ekosistem  mangrove  CAPD.    Sebagian  kecil  responden  yang  tidak  berinteraksi
langsung  secara  keseharian  dan  mata  pencaharian  dengan  CAPD  menganggap keberadaan  CAPD  sari  sisi  nilai  budaya  dan  agama,  yaitu  dengan  adanya
keberadaan makam tokoh yang dianggap keramat yang berada di kawasan CAPD. Tingkat  pendapatan  responden  bervariasi  mulai  dari  Rp  300.000  bulan
hingga  5.200.000  bulan,  sehingga  digunakan  nilai  median  dari  kesanggupan membayar  yaitu  Rp  550.000hektartahun.  Dengan  luasan  mangrove  yang  ada  di
CAPD seluas 28,6ha, maka didapatkan nilai manfaat keberadaan hutan mangrove sebesar Rp. 15.730.000 hektar tahun
5.2.3 Total Nilai Ekonomi
Total  Nilai  Ekonomi  ekosistem  mangrove  di  Kelurahan  Sawah  Luhur mencakup  Cagar  Alam  Pulau  Dua  dan  areal  pertambakan  di  sekitarnya  dihitung
dengan  menggabung  nilai  pemnafaatan  use  value  dan  nilai  non  pemenfaatan non use value sehingga didapatkan nilai dapat dilihat pada Tabel 12.