35
3.  METODE PENELITIAN 3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian  prediksi  dampak  kenaikan  muka  lauit  ini  dilakukan  di  Cagar Alam  Pulau  Dua  CAPD  dan  kawasan  penyangga  di  sekitarnya  dengan  batasan
wilayah  studi  adalah  Kelurahan  Sawah  Luhur  Kecamatan  Kasemen  Kota  Serang Banten,  yaitu  desa  yang  berbatasan  langsung  dengan  CAPD.    Pegumpulan  data
primer dan sekunder dilakukan pada Agustus 2009 sampai dengan Maret 2010.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :   Citra Ikonos resolusi pixel 3 x3 m, perekaman tahun 2009
  Peta  topografi  wilayah  studi  skala  1  :  25.000,  interval  kontur  25  cm. Peta  topografi  didapatkann  melalui  pengukuran  lapangan  secara
langsung dengan menggunakan theodolit.   Peta tata guna lahan saat ini
  Kuisioner Alat yang digunakan :
  Software GIS ER Mapper versi 6.4   Global Positioning System GPS untuk menentukan titik koordinat
  Kamera   Binokuler
  Meteran gulung   Tali
  Recorder   Tongkat skala untuk mengukur tinggi pasang surut
3.3 Metode Analisis
Terdapat tiga hal utama yang menjadi perhatian dalam penelitian ini yaitu: 1.
Perubahan ekologi sebagai dampak kenaikan muka laut terhadap CAPD dan tambak sekitarnya
36
2. Menghitung  kerugian  ekonomi  perubahan  ekologi  CPAD  dan  tambak
sekitarnya akibat kenaikan muka laut 3.
Mengidentifikasi upaya peningkatan resiliensi dan mitigasi yang telah ada Ketiga  informasi  di  atas  sangat  dibutuhkan  untuk  membantu  semua  pihak
dalam merencanakan strategi yang sesuai dalam menghadapi perubahan iklim dan degradasi lingkungan lainnya.
3.4 Analisis Perubahan Bentang Alam
Kondisi status ekologi atau bentang alam yang menjadi fokus kajian adalah pemunduran  garis  pantai  dan  wilayah-wilayah  yang  tergenang  permanen  akibat
kenaikan  muka  air  laut.  Data  yang  dibutuhkan  untuk  menganalisis  perubahan bentang alam di lokasi kajian adalah:
  Citra Ikonos resolusi pixel 3 x3 m, perekaman tahun 2009   Peta topografi wilayah studi skala 1 : 25.000, dengan interval kontur 25 cm
  Peta tata guna lahan saat ini   Profil melintang vegetasi
  Keanekaragamanjenis fauna di lokasi kajian
Analisis penggenangan  daratan dilakukan  dengan  cara  menumpuk  overlay peta kontur, tata guna lahan dan skenario penggenangan untuk selanjutnya dilanjutkan
dengan analsis kerugian ekonomi.
3.5 Analisis Kerugian Ekonomi
Analisis  kerugian  ekonomi  merupakan  suatu  alat  untuk  menghitung kerugian sebanarnya dengan menghitung nilai moneter dari suatu barang atau jasa
yang  disediakan.    Konsep  nilai  value,  dan  penilaian  valuation  memiliki  makna dan interpretasi yang berbeda.  Sebuah nilai dapat didefinisikan berdasarkan nilai
tukarnya harga pasar, market price, nilai utilitas nilai guna, use value atau nilai penting
apresiasi, appreciation
sedangkan penilaian
adalah proses
mengungkapkan  nilai  untuk  barang  atau  jasa  yang  dapat  dihitung  dengan  uang Farber et al, 2002.
37
Jasa ekosistem  adalah    manfaat  dari ekosistem  yang dapat dirasakan ayau dimanfaatkan  oleh  manusia  baik  secara  langsung  maupun  tidak  langsung
Millennium  Ecosystem  Assessment  2005.    Fungsi  ekosistem  didefinisikan sebagai  kapasitas  ekosistem  dan  komponen-komponen  baik  biotik  maupun
abiotik  di  dalamnya  untuk  menyediakan  barang  dan  jasa  untuk  memenuhi kebutuhan  manusia  baik  secara  langsung  atau  tidak  langsung  de  Groot  et  al,
2002.  Total nilai suatu ekosistem dapat ditentukan melalui nilai ekologis, sosial budaya dan ekonomis.  Penghitungan nilai ekologis dilakukan melihat peran suatu
spesies,  misalnya  peran  hutan  dalam  mencegah  erosi,  mengatur  sistem  iklim global.  Nilai  sosial-budaya  dihitung  dengan  melihat  suatu  sistem  sosial  dapat
memberikan  manfaat  non-materi  yang  berkontribusi  terhadap  kesejahteraan manusia  seperti  kesehatan  fisik  dan  mental.    Nilai  ekonomi  dihitung  dengan
melihat  kontribusi  suatu  sistem  ekonomi  terhadap  kemakmuran  materi  dan kekayaan,  diukur  melalui  produktivitas,  ketenagakerjaan,  dan  pendapatan  de
Groot et al, 2006.
3.4.1 Teknik Valuasi Ekonomi
Teknik  valuasi  ekonomi  terdiri  dari  tiga  tahap  yaitu  :  1  identifikasi manfaat dan fungsi sumberdaya; 2 melakukan kuantifikasi seluruh manfaat dan
fungsi  sumberdaya  dan  3  penjabaran  pilihan  alternatif  pengelolaan.  Ilustrasi penilaian nilai ekonomi total ditunjukan pada Gambar  2.
Dampak  ekologis  yang  berlanjut  pada  kerugian  ekonomis  terhadap keberadaan hutan mangrove sebagai komposisi utama dari CPAD dihitung dengan
mengguakan nilai ekonomi total hutan mangrove yang perhitungannya didasarkan pada  TEV  Total  Economic  Value.    Hasil  simulasi  wilayah  yang  terendam  juga
akan  menggambarkan  luas  tambak  yang  tidak  dapat  berproduksi  lagi  akibat kenaikan  paras  laut.    Kerugian  kegiatan  perikanan  budidaya  yang  timbul
dikonversi  menjadi  nilai  ekonomi  dengan  menghitung  luas  tambak  yang  hilang dikalikan potensi produksi rata-rata.  Data potensi produksi didapatkan dari Dinas
Kelautan dan Perikana setempat dan hasil wawancara.