18 88 Penyakit Deman Berdarah Dengue
spesifik pada manusia dan umur yang panjang Part et al. 1987. Nyamuk Aedes dapat mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang
mengalami viremia. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya, oleh karenanya nyamuk Aedes yang telah menghisap virus dengue
menjadi penular infektif sepanjang hidupnya Depkes RI 2005. Infeksi virus dengue melalui vektor nyamuk A. aegypti ditunjukkan pada
Gambar 3, dimana komponen pada siklus transmisi adalah : -
Inang vertebrata mengembangkan tingkat infeksi yang menyediakan sumber infeksi kepada vektor.
- Inang antropoda atau vektor mampu melakukan transmisi.
- Satu atau lebih inang vertebrata terinfeksi setelah digigit vektor.
Gambar 3. Infeksi virus dengue melalui vektor nyamuk A. aegypti
Sumber : Mullen and Vurden 2002
Untuk dapat memberantas nyamuk A. aegypti secara efektif terdapat 3 perilaku nyamuk yang perlu diketahui, yaitu : perilaku mencari darah, istirahat
dan berkembang biak. Perilaku mencari darah dilakukan pada saat setelah kawin di mana nyamuk betina memerlukan darah untuk bertelur. Nyamuk betina
menghisap darah manusia setiap 2-3 hari sekali dan pada pagi hari sampai dengan sore, lebih disukai pada jam 08.00 - 12.00 dan 15.00 - 17.00. Untuk memperoleh
Manusia
Nyamuk Ae. aegypti
Nyamuk Ae. aegypti
Manusia terinfeksi
Terinfeksi pada vektor
Manusia sebagai inang dan sumber
Manusia sebagai inang dan sumber
Inkubasi ekstrinsik
Transmisi vektor
Terinfeksi pada vektor
Belum terinfeksi
darah yang cukup nyamuk betina lebih sering menggigit lebih dari 1 orang. Perilaku istirahat nyamuk A. aegypti adalah setelah kenyang menghisap darah,
nyamuk betina perlu beristirahat 2-3 hari untuk mematangkan telurnya. Tempat istirahat yang paling disukai adalah tempat-tempat yang lembab, dan kurang
terang seperti kamar mandi, WC, dapur, di dalam rumah seperti baju yang digantung, kelambu dan tirai, di luar rumah seperti pada tanaman hias di halaman
rumah. Penyebaran A. aegypti yang kosmopolit dan menjangkau daerah yang
sangat luas erat kaitannya dengan perkembangan sistem transportasi dan perkembangan pemukiman penduduk akibat didirikannya rumah-rumah baru
yang dilengkapi dengan sarana pengadaan air untuk keperluan sehari-hari. Penyebaran spesies nyamuk ini di Indonesia bermula dari kota-kota pelabuhan ke
kota-kota di pedalaman termasuk ke desa-desa, diakibatkan oleh transportasi yang mengangkut tempat-tempat penampungan air hujan seperti drum, kaleng, ban
bekas, dan benda-benda lainnya yang mengandung larva Ae. aegypti. Untuk berkembang biak, nyamuk dewasa bertelur di air dengan meletakan telurnya di
dinding tempat air, hari 1-2 telur menjadi jentik, dalam kondisi yang sesuai akan berkembang dalam waktu 6-8 hari, dan berubah menjadi pupa kepompong. Pupa
nyamuk berbentuk seperti komo dan dalam waktu kurang lebih dua hari, dari pupa akan muncullah nyamuk dewasa Hadi dan Koesharto 2006. Jadi total siklus
hidup bisa diselesaikan dalam waktu 9-12 hari Gambar 4. Kajian ilmiah terkini mendapatkan bahwa nyamuk A. aegypti dewasa yang
bertelur akan menurunkan virusnya secara langsung kepada keturunannya. Apabila dewasa kelak, ia tidak perlu menggigit manusia yang ada terinfeksi virus
untuk menjadi pembawa virus dengue. Masalah lain yang mengkhawatirkan bahwa telur A. aegypti dapat bertahan hingga enam bulan lamanya sekalipun
berada di tempat yang kering dan bukannya di dalam air. Apabila telur tersebut terkena air dalam waktu tertentu, ia tetap akan membiak menjadi jentik-jentik
Widodo 2007.