5
Parasit
Parasit adalah organisme yang tinggal di dalam tubuh organisme lain, atau mendapatkan kebutuhannya dari organisme lain Ensminger, 1992. Menurut Suprijatna
et al. 2005 penyakit yang disebabkan oleh parasit dikelompokkan menjadi dua, yaitu
ektoparasit dan endoparasit Suprijatna et al,. 2005.
a. Ektoparasit
Ektoparasit menyebabkan unggas terlihat tidak tenang, mengurangi pertambahan bobot badan dan produksi telur, juga meninggalkan bekas pada kulit unggas
Ensminger, 1992. Ektoparasit adalah parasit yang menempel atau hidup pada tubuh ayam bagian luar, umumnya adalah kutu. Kutu menjadi parasit dengan memamah
kulit dan bulu serta mengisap darah dan getah bening Suprijatna et al., 2005. Menurut Suprijatna et al., 2005 gejala unggas yang terserang ektoparasit
diantaranya ayam gelisah, tidak tenang sehingga stress, lesu dan kurang darah, pucat, pertumbuhannya terhambat, dan produksinya turun. Hal ini dapat dicegah
dengan cara kandang harus selalu dibersihkan, konstruksi kandang harus mudah dibersihkan, dan kandang harus bebas dari sarang-sarang hewan liar. Apabila unggas
dijangkiti maka dapat diobati dengan cara: a untuk mengatasi gurem yang menempel di sisik-sisik kaki, atau rendam kaki dengan minyak tanah. Selain itu, cat
tempat bertengger dan dinding dengan carboleneum atau minyak anthresene, b cara tradisional dapat dilakukan dengan air larutan tembakau yang dioleskan pada
tempat-tempat kutu atau gurem menempel, c olesi bulu atau tempat yang menjadi sarang kutu dengan nicotin sulfa, dan d Semprot kandang dengan malaion berdosis
4-5 dan pada ayam dengan dosis 0.5.
b. Endoparasit
Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh ternak, umumnya berupa berbagai jenis cacing dalam saluran pencernaan. Semua jenis umur ayam
memungkinkan terserang endoparasit Suprijatna et al., 2005. Gejala unggas yang terserang endoparasit adalah ayam lesu, pucat, kondisi tubuh menurun, dan dapat
mengakibatkan kematian karena komplikasi. Apabila ayam mati dibedah, pada saluran pencernaannya terdapat banyak cacing dan terjadi kerusakan pada organ-
6
organ lainnya, pertumbuhan ayam muda terhambat, dan produksi ayam yang tengah bertelur cepat menurun.
Lebih lanjut Suprijatna et al. 2005 menambahkan, endoparasit dapat dicegah dengan cara: a kandang harus selalu dibersihkan, tidak membiarkan kotoran
menumpuk, b mencegah perkembangan lalat dan kecoa, c pada kandang litter, menjaga agar litter tidak lembab dan basah, litter harus berada dalam kondisi kering,
dan d pemeliharaan ayam petelur dilakukan di kandang battery. Jika terjadi serangan endoparasit maka dapat dilakukan pengobatan dengan cara memberikan
obat cacing secara rutin, terutama pada ayam yang diperlihara di kandang litter, dan memberikan berbagai jenis obat cacing, seperti Vermyzin, Worm X, dan Ascaricid.
Dosis yang diberikan disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan.
Protozoa
Protozoa adalah bentuk kehidupan hewan paling primitif dan paling sederhana, mereka hanya terdiri dari sel yang sederhana, penyakit ternak unggas yang disebabkan
oleh protozoa yaitu coccidiosis, blackhead, trichimoniasis, hexamintiasis, dan leucocytozoonosis
Ensminger, 1992. a.
Coccidiosis
Gejala Coccidiosis yaitu: a kurus, bulu kusam, b kotoran mencret, berlendir, kemudian berdarah merah kehitaman, c kedinginan, d produksi telur turun, e
apabila dilakukan pembedahan maka usus terluka dan terjadi pendarahan, dan f pucat, lesu, mengantuk, dan sayap menggantung. Coccidiosis dapat dicegah dengan
cara: a lakukan sanitasi yang baik. Upayakan kandang litter tidak lembab atau basah, b kandang jangan terlalu padat, c penambahan anti coccidiosis atau
coccidiostat pada pakan atau air minum noxal, trisulfa, cocciline, dan nocci. Apabila unggas terjangkit Coccidiosis maka dapat diobati dengan cara memberikan
obat sulfa, seperti trisulfa, sulfa mezathine, dan sulfa quinoxalin. Dosis pemberian disesuaikan dengan petunjuk kemasan Suprijatna et al., 2005.
7
Bakteri
Bakteri adalah bentuk organisme kehidupan yang paling sederhana. Tidak semua bakteri berbahaya bagi kesehatan ternak. Kesuksesan kontrol penyakit yang disebabkan
oleh bakteri berhubungan dengan bagaimana mengisolasi dan mengidentifikasi spesies yang mengakibatkan penyakit, dan menghindari terjadinya multiplikasi dan penyebaran
organisme tersebut diantara ternak unggas Ensminger, 2004.
Chronical Respiratory Disease CRD
Penyakit CRD disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Bakteri menyerang ayam pada semua tingkatan umur. Mortalitas meningkat berbarengan dengan
penyakit lain. Biasanya, penyakit ini diderita bersamaan dengan penyakit tetelo atau NCD New Castle Disease dan IB Infectious Bronchitis. Gejala CRD diantaranya
ayam susah bernapas, ngorok dan bersin, keluar cairan dari hidung, nafsu makan menurun, pertumbuhan pada anak ayam terhambat, produksi telur ayam dewasa
menurun, dan ayam lemah dan kurus. CRD dapat dicegah dengan cara: a menggunakan bibit ayam bebas CRD, b sebelum kandang dan peralatan digunakan,
perlu dibersihkan dan disemprot dengan antihama, c tidak melakukan pemeliharaan ayam yang berbeda umur dalam satu kandang, d kurangi kunjungan orang yang tidak
berkepentingan, e memberikan antistres setiap kali ayam mengalami stres.
Virus
Menurut Ensminger 1992, virus adalah agen penyebab penyakit yang 1 sangat kecil hingga mereka hanya dapat dilihat melalui mikroskop elektron, 2 dapat melewati
lubang filter khusus yang akan menyaring bakteri umum, dan 3 hanya menyebar di jaringan hidup. Penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya Newcastle Disease dan