15
3. Desain Sistem
Tahap desain ini meliputi desain proses sistem, desain basis data sistem, dan desain tampilan user interface sistem O’Brien, 1999. Tahap desain proses yaitu
memodelkan aliran proses perangkat lunak Sistem Informasi Deteksi Pencegahan Dini pada Ternak Unggas secara keseluruhan, serta memodelkan aliran proses sistem
informasinya. Desain basis data merupakan proses pembuatan struktur basis data yang akan digunakan oleh perangkat lunak Sistem Informasi Deteksi Pencegahan Dini pada
Ternak Unggas. Pada desain user interface, dibuat tampilan halaman web yang menarik, mudah
dimengerti oleh pengguna dan tidak menimbulkan kesalahan interpretasi, sehingga sistem dapat mencapai sasarannya. Dalam hal ini, dibutuhkan pemahaman secara
mendalam tentang user yang akan menggunakan aplikasi, dan administrator yang akan menggunakan sistem admin untuk mengelola data yang terdapat pada sistem. Fitur yang
disediakan oleh aplikasi ini diantaranya • Daftar, edit hapus profil user.
• Analisa penyakit.
o Hasil diagnosa berupa persen jenis penyakit dan jenis penyakit yang
kemungkinan besar diderita oleh ternak, dan saran pencegahan dan pengobatan yang dibutuhkan.
o Data yang sudah didapatkan dapat di save untuk melihat riwayat penyakit yang
diderita ternak. • F.A.Q yaitu modul yang berisi pertanyaan umum dan jawaban yang biasanya
ditanyakan tentang sistem. • Modul keluhan dan pertanyaan yang dapat diisi peternak untuk kemudian dijawab
oleh admin atau volunter yang terdiri dari dosen, dokter hewan, dan kontributor yang diangkat oleh admin, yang dianggap memiliki kualifikasi untuk menjawab
pertanyaan. • User dapat membaca artikel terbaru tentang hal yang berhubungan dengan kesehatan
ternak.
16
User visitor hanya dapat melakukan diagnosa, dan membaca artikel terbaru
seputar kesehatan ternak. User member dapat mengakses profile pribadi, melakukan perubahan terhadap data pribadi dan menghapus data pribadi jika tidak diperlukan lagi,
termasuk menghapus data diagnosa, juga menggunakan modul keluhan dan pertanyaan, namun tidak dapat menjawab pertanyaan yang terdapat pada modul pertanyaan. Admin
dapat mengakses sistem admin, mengelola sistem admin, dan menjawab modul interaktif keluhan dan pertanyaan seperti tertera pada Gambar 3.
Pada tahap desain basis datanya dibangun suatu struktur basis data yang akan digunakan oleh user untuk menyimpan datanya. Desain proses bertujuan untuk
menentukan urutan kejadian mulai dari proses input sampai menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan user, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar aliran data untuk modul diagnosa
Gambar 3. Skema Alir Data
Keterangan : A, B, C
: penyakit 1, 2, 3
: gejala x, y, z
: bobot yang diberikan kepada gejala tergantung pada jenis penyakit yang
diderita.
Berdasarkan hasil pengamatan, satu jenis penyakit memiliki beberapa gejala yang memiliki kemiripan dengan jenis penyakit lain, hal ini membuat diagnosa sulit
dilakukan karena hasil tes gejala menunjukkan beberapa jenis penyakit yang persentasenya sama tinggi. Oleh karena itu dicari gejala khusus dari penyakit untuk
menjadi indikator penentu yang menunjukkan pada sebuah penyakit yang spesifik, dan menaikkan tingkat akurasi sistem dalam mendeteksi sebuah penyakit. Pada Gambar 4,
tabel penyakit, relasi, dan gejala dipisah, karena hubungan penyakit dengan gejala Jenis Penyakit
-A, B, C Analisa
-A, 1, x -B, 2, y
-C, 3, z Gejala
-1, 2, 3
17
merupakan hubungan ”banyak ke banyak” dan dapat mengakibatkan redundansi pada sistem basis data, sehingga dibuat tabel sendiri yang khusus membahas hubungan antara
penyakit dengan gejala. Relasi antara penyakit dan gejala relasi dalam bentuk tabel ditunjukkan pada Gambar 5, sedangkan model relasi ditunjukkan pada Gambar 6.
Gambar 4. Use Case Umum Sistem
Untuk memulai diagnosa, user memilih modul diagnosa untuk kemudian memilih gejala-gejala umum yang tampak pada unggas yang sakit, setelah itu user
memilih gejala khusus yang tampak berdasarkan gejala umum yang dipilih gejala khusus akan ditampilkan dibawah gejala umum untuk mempermudah user memilih
18
gejala yang tampak pada unggas, dan menekan tombol hasil untuk mendapatkan kalkulasi test diagnosa. Hasil kalkulasi didapatkan dengan menghitung jumlah gejala
umum dan gejala khusus yang dipilih dibagi dengan jumlah total gejala yang tampak pada sebuah penyakit. Karena terbuka kemungkinan untuk muncul lebih dari satu
penyakit, maka penyakit yang akan muncul sebagai hasil adalah dua jenis penyakit yang memiliki persentase paling tinggi, seperti tertera pada Gambar 7.
Gambar 5. Tabel Relasi Penyakit dan Gejala
Gambar 6. Use Case Relasi Gejala dan Penyakit
19
Gambar 7. Use Case Aktor dan Modul Diagnosa
4. Implementasi Sistem