7
2.3 Ganoderma sp., T. harzianum dan T. pseudokoningii
Fungi adalah organisme eukariotik, berspora, tidak berklorofil, berupa sel atau benang–benang halus yang disebut dengan hifa. Kumpulan hifa disebut
dengan miselium. Pada umumnya fungi berkembangbiak secara seksual dan aseksual Tjitrosoepomo, 1994. Karena fungi tidak mempunyai zat warna untuk
melakukan fotosintesis dan kemosintesis, maka fungi mendapatkan makanannya untuk energi dan pembangunan tubuh dengan cara hidup sebagai parasit pada
organisme lain atau atau sebagai saprofit dengan menguraikan bahan organik yang mati Tjitrosoepomo, 1994.
Untuk mendapatkan gambaran dari golongan fungi seluruhnya dapat diberikan ihtisar sebagai berikut Alexopoulos et al., 1996. Thallophyta yang
tidak berklorofil dibagi atas, 1. Phylum Schizomycophyta Bakteri; 2. Phylum Myxomycophyta Fungi lendir; 3. Phylum Eumycophyta Fungi benar. Phylum
Eumycophyta terbagi atas 4 klas, yaitu, 1. Klas Phycomycetes Fungi ganggang; 2. Klas Ascomycetes; 3. Klas Deuteromycetes atau Fungi imperfecti Fungi tak
sempurna; 4. Klas Basidiomycetes. Fungi Ganoderma sp. dan fungi T. harzianum
, dan fungi T. pseudokoningii masuk dalam kategori Phylum Eumycophyta fungi benar.
2.3.1 Ganoderma sp.
Ganoderma adalah fungi poliporus yang banyak dijumpai tumbuh di
dalam vegetasi berkayu, yaitu pada tonggak-tonggak berbagai jenis kayu dan sebagian pada batang-batang kayu pohon hidup. Fungi ini dideskripsikan pertama
kali oleh Karsten 1881. Turner 1981 melaporkan bahwa paling sedikit terdapat 15 species Ganoderma di berbagai tempat di dunia,yang menyebabkan penyakit
busuk pangkal batang. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 250 jenis dan marga Ganoderma di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut masih ada yang
tumpang tindih hanya sinonimnya, sehingga jumlah sebenarnya kurang dari 250 Susanto, 1998.
Tubuh buah fungi mula-mula tampak sebagai suatu bongkol kecil berwarna putih, kemudian berkembang menjadi berbentuk kipas tebal dengan
bentuk yang sangat bervariasi. Bagian bawah tubuh berpori dan kadang-kadang
8
tubuh buah seperti mempunyai tangkai. Seringkali banyak tubuh buah terbentuk berdekatan, saling menutupi atau sa1ing bersambungan. sehingga menjadi suatu
susunan yang besar Sumardi dan Widiastuti, 2001. Disamping hidup sebagai parasit, Ganoderma sp. mampu hidup sebagai
saprofit dengan memanfaatkan sisa-sisa tanaman, seperti sisa-sisa akar dalam tanah, ranting-ranting, dan batang pohon di hutan Semangun, 2000.
Ganoderma sp. memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Phylum : Basidiomycota
Kelas :
Basidiomycetes Ordo
: Polyporales
KeluargaFamily : Ganoderma
taceae Genus
: Ganoderma
Spesies : Ganoderma
sp. http:en.wikipedia.orgwikiGanoderma_lucidum
Basidiomycetes dipandang sebagai cendawan yang perkembangannya paling tinggi di antara kelompok cendawan. Organ yang khas pada basidiomiset yaitu
basidium, sebuah sel cendawan yang terdapat di ujung, yang sesuai dengan askus. Dari basidium ini lazimnya dipisahkan ke luar empat buah basidiospora.
Basidiospora ini berinti tunggal dan haploid Gambar 1. Basidiospora ini merupakan hasil plasmogami, kariogami dan meiosis,
kedua proses yang disebut terakhir terjadi dalam askus atau dalam basidium. Misel basidiomiset terdiri dari hifa-hifa berseptum. Tambah putih yang dapat
dilihat dengan mata telanjang di dalam tumpukan daun mati di hutan, terdiri dari bekas hifa, yang diselubungi kulit, berkas hifa ini disebut rizomorf Mudawarman,
2009.
9
Sumber: Mudarwan, 2009 Gambar 1 Ganoderma sp. secara mikroskopis.
2.3.2 T. harzianum dan T. pseudokoningii