Perilaku Balok Beton sebagai Penampang Nonhomogen Balok Beton Tanpa Penulangan Tarik Diagonal

2 2 2 2 v f f f t t maks c          ; tekan utama ............................... X-3b dan 2 2 tan t maks f v   ............................... X-3c

X.3. Perilaku Balok Beton sebagai Penampang Nonhomogen

Tegangan tekan f c di elemen A 2 dalam Gambar X.2.b di atas sumbu netral mencegah retak, karena tegangan utama maksimum di elemen tersebut berupa tegangan tekan. Untuk elemen A 1 yang terletak di bawah sumbu netral, tegangan utama maksimum adalah tarik sehingga retak dapat terjadi. Untuk penampang yang semakin mendekati tumpuan, momen lentur dan tegangan f t berkurang, yang diikuti dengan bertambahnya tegangan geser. Tegangan utama f tmaks tarik bekerja pada bidang sekitar 45 o terhadap normal penampang di dekat tumpuan seperti terlihat pada Gambar X.3. Karena kuat tarik beton rendah, maka retak diagonal timbul di bidang yang tegak lurus dengan bidang tarik utama, itu sebabnya retak tersebut disebut retak tarik diagonal. Untuk mencegah terbukanya retak tersebut, penulangan tarik diagonal khusus harus digunakan. Jika f t di dekat tumpuan dalam Gambar X.3 diasumsikan sama dengan nol, maka elemennya akan mendekati keadaan geser murni dan tegangan tarik utama akan sama dengan tegangan geser v di bidang 45 o . Tegangan tarik diagonal inilah yang menimbulkan retak miring. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT BETON PRATEGANG Gambar X.3. Trajektori Tegangan Utama pada Balok Isotropik Homogen garis putus = trajektori tarik, garis penuh = trajektori tekan

X.4. Balok Beton Tanpa Penulangan Tarik Diagonal

Di daerah dengan momen lentur besar, retak terjadi dengan arah hampir tegak lurus terhadap sumbu balok, dan disebut retak lentur. Sedangkan di daerah dengan geser besar akibat tarik diagonal, retak miring terjadi sebagai kelanjutan dari retak lentur, dan disebut retak geser lentur. Gambar XI.4 menunjukkan jenis-jenis retak yang dapat terjadi pada balok beton bertulang tanpa atau dengan penulangan tarik diagonal yang memadai. Gambar X.4. Kategori Retak Pada balok prategang, hampir semua penampangnya mengalami tekan pada kondisi beban kerja. Dari Gambar X.2.c dan d, tegangan utama untuk elemen A 2 adalah 2 2 2 2 v f f f c c maks t           ; tarik utama ............................... X-4a 2 2 2 2 v f f f c c maks c           ; tekan utama............................... X-4b dan 2 2 tan c maks f v   ............................... X-4c

X.5. Ragam Kegagalan Balok tanpa Penulangan Tarik Diagonal