8
Pernyataan di atas dapat dipahami bahwa ketersediaan koleksi bukan hanya menyediakan koleksi seadanya. Namun, menyediakan koleksi yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna yang dilayani oleh perpustakaan. Penyelenggara perpustakaan harus terlebih dahulu mengenali serta mengkaji pengguna yang akan
dilayaninya. Pada perpustakaan Perguruan Tinggi yang dilayani adalah mahasiswa dari tingkat S1, S2, dan juga S3, dan juga para dosen dan staf
Perguruan tinggi. Setiap pengguna tersebut memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis kebutuhan dan ketersediaan
koleksi ditujukan untuk pengembangan koleksi di perpustakaan demi tersedianya koleksi perpustakaan yang lebih mutakhir dan relevan dengan kebutuhan
pemustaka yang dilayani serta memenuhui akan jasa-jasa yang diperlukan oleh pemustaka.
Penyelenggara perpustakaan harus mengusahakan tersedianya jasa pada saat diperlukan serta mendorong dan memperkenalkan kepada pengguna fasilitas
atau layanan yang akan memudahkannya dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Begitu pentingnya analisis terhadap kebutuhan informasi pengguna
sebagai seorang penyelenggara perpustakaan.
2.1.1 Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Salah satu unsur yang harus ada pada perpustakaan adalah koleksi. Menurut Darmono Darmono 2001, 48 bahwa “Koleksi adalah sekumpulan
rekaman informasi dalam berbagai bentuk, tercetak buku, majalah, surat kabar dan tidak tercetak bentuk mikro, bahan audio visual, peta”. Hal tersebut sejalan
9
dengan pendapat Sutarno 2006, 113 yang menyatakan bahwa “Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama pilar sebuah perpustakaan”.
Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa koleksi perpustakaan dapat berupa rekaman informasi yang tercetak dan tidak tercetak. Tidak terbatas hanya
pada buku, rekaman informasi dengan berbagai bentuk dapat menjadi koleksi perpustakaan.
Tujuan mahasiswa ke perpustakaan adalah mencari informasi mengenai pembelajaran mata kuliah yang mereka jalani. Informasi-infromasi tersebut
terekam dalam koleksi bahan pustaka perpustakaan. Koleksi bahan pustaka yang telah dikumpulkan serta diolah oleh penyelenggara perpustakaan dengan baik
akan memudahkan para mahasiswa untuk menemukan dan memanfaatkan koleksi dengan baik. Oleh karena itu, koleksi merupakan faktor utama perpustakaan.
Berdasarkan SK Mendikbud 0685 tahun 1991 Pasal 11 ayat 1 butir 3 yang berisi persyaratan minimal koleksi yang harus dimiliki suatu Pendidikan Tinggi
yaitu : 1. Diploma dan Sarjana
a. Buku mata kuliah pengembangan kepribadian MPK 1 judul per matakuliah
b. Buku mata kuliah keterampilan dan keahlian MKK 2 judul per matakuliah
c. Jumlah buku sekurang-kurangnya 10 dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan komposisi jenis judul
d. Berlangganan jurnal ilmiah sekurang-kurangnya 1 judul untuk setiap program studi.
2. Pasca Sarjana a. Memiliki 500 judul pustaka per program studi
b. Melanggan 2 dua jurnal ilmiah untuk setiap program studi
Pernyataan di atas menjadi acuan bagi penyelanggara perpustakaan dalam mengelola perpustakaan dengan menyediakan setidaknya minimal dari
10
persyaratan koleksi tersebut. Untuk jenjang Diploma dan Sarjana, jumlah buku yang harus disediakan adalah sekurang-kurangnya 10 dari jumlah mahasiswa
dengan tetap memperhatikan komposisi jenis judul. Dalam 10 koleksi tersebut harus terdapat buku matakuliah pengembangan kepribadian MPK satu judul per
matakuliah dan dua judul per matakuliah buku keterampilan dan keahlian MKK. Serta melanggan sekurang-kurangnya satu judul jurnal untuk setiap program studi
yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi. Untuk jenjang Pasca Sarjana, persyaratan minimal koleksi yang harus
dimiliki perpustakaan adalah memiliki 500 judul pustaka per program studi dan melanggan sedikitnya dua jurnal ilmiah untuk setiap program studi.
a. Jenis Koleksi Koleksi perpustakaan tidak hanya bentuk tercetak seperti buku. Beragam
jenis koleksi yang dapat mendukung pembelajaran dan pendidikan sivitas akademis perguruan tinggi akan menambah keragaman koleksi yang dimiliki
perpustakaan. Jenis koleksi yang biasanya di temui di perguruan tinggi adalah koleksi tercetak, dan terekam.
Kemajuan teknologi memberikan dampak pada setiap bidang seperti halnya juga perpustakaan. Kemajuan ini memberikan dampak positif bagi
perpustakaan sebagai sumber informasi. Informasi yang selama ini dalam bentuk tercetak dapat diubah menjadi bentuk elektronik. Hal ini merupakan suatu
kemudahan dalam pemanfaatan informasi. Informasi yang terekam dalam bahan tercetak seperti buku, dapat diubah menjadi buku elektronik.
11
Jenis bahan pustaka yang biasanya tersedia pada Perpustakaan Perguruan Tinggi menurut Prianto 2007, 3 adalah
a. Buku Teks Print Books 1. Buku wajib, merupakan buku-buku referensi dari mata kuliahberbasis
mata kuliah. 2. Buku referensi, merupakan bahan rujukan umum, koleksi tersebut hanya
untuk baca di tempat dan difotokopi sebagian, tidak dipinjamkan keluar. b. Terbitan Berkala, berisi informasi terkini current information.
c. Terbitan Pemerintah, perlu diadakan karena berisi informasi penting yang terkait dengan aturan, Undang-Undang Pemerintah dan sebagainya.
d. Buku-buku hiburanrekreatif, untuk bacaan refreshing bagi pemakai yang membutuhkan. Misalnya, cerpen, novel, kumpulan anekdot, cerita lucu,
dan sebagainya. e. Koleksi AV Audio Visual, perlu diadakan untuk melengkapi koleksi
perpustakaan dan mendukung kegiatan belajar mengajar. Misalnya, VCD, CD, microfilm, mikrofis, kaset, dan sebagainya.
Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa jenis bahan pustaka yang
biasanya dapat ditemui pada Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu buku teks yang terdiri dari buku wajib dan buku referensi, terbitan berkala, terbitan pemerintah,
buku-buku hiburanrekreatif, dan koleksi Audio Visual. Sejalan dengan pendapat Prianto, di dalam buku Pedoman Perpustakaan
Perguruan Tinggi juga dijelaskan tentang ragam koleksi yang ada di perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut :
a. Koleksi Rujukan, merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Seperti ensiklopedi dan kamus.
b. Bahan Ajar, berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum. Bahan ajar untuk setiap mata kuliah bisa lebih dari satu judul karena cakupan isinya
yang berbeda sehingga bahan yang satu dapat melengkapi bahan yang lain. c. Terbitan Berkala, memberikan informasi mutakhir mengenai keadaan atau
kecenderungan perkembangan ilmu dan pengetahuan. d. Terbitan Pemerintah, Berbagai terbitan pemerintah seperti lembaran
negara, himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi, dan sebagainya. Sering juga dimanfaatkan oleh para peneliti atau
dosen dalam menyiapkan kuliahnya. Depdiknas 2004, 6
12
Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi di atas dapat dipahami bahwa pentingnya ragam koleksi yang harus ada di perpustakaan dalam
memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademis yang dilayaninya. Ragam koleksi seperti jenis koleksi rujukan yang merupakan tulang punggung
perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat karena memberikan informasi data, fakta, dan lain-lain.
Untuk memenuhi tujuan kurikulum, perpustakaan wajib memenuhi bahan ajar untuk setiap mata kuliah yang diajarkan di Perguruan Tinggi. Selain bahan
ajar wajib, perpustakaan juga harus memenuhi bahan ajar untuk menambah wawasan serta memperkaya informasi mengenai mata kuliah yang diajarkan.
Terbitan berkala sebagai pelengkap informasi juga sedikitnya dilanggan oleh perpustakaan satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang
diselenggarakan di Perguruan Tinggi. Karena terbitan berkala merupakan informasi terbaru yang tidak dapat ditemukan di bahan ajar. Hal tersebut juga
penting untuk mewujudkan research university. Perpustakaan juga harus mengantisipasi kebutuhan pemakai dengan
menambah ragam koleksi terbitan pemerintah. Berbagai terbitan pemerintah sering juga dimanfaatkan oleh para sivitas akademis. Terbnitan ini perlu diadakan
karena berisi informasi penting yang terkait dengan aturan, Undang-Undang Pemerintah dan sebagainya.
Buku-buku hiburan juga merupakan bahan pustaka yang perlu diadakan meskipun hanya dalam skala kecil. Buku-buku ini berguna sebagai bentuk
refreshing bagi pengguna.
13
Koleksi perpustakaan didapat dengan berbagai cara. Selain dengan pembelian melalui anggaran yang telah ditetapkan oleh Perguruan Tinggi,
perpustakaan juga bisa mendapatkan koleksi dari sumbangan, hadiah, tukar- menukar, kerjasama dan terbitan sendiri.
Penyelenggara perpustakaan harus mengetahui apa saja program studi atau bidang-bidang yang diajarkan, serta perkembangan kurikulum perkuliahan dan
juga perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang sedang berlangsung untuk menyediakan koleksi yang
dibutuhkan untuk proses pembelajaran dan pengajaran oleh sivitas akademis. Perpustakaan juga sebagai pendukung penelitian pada Perguruan Tinggi.
Dalam meneliti tentu diperlukan rujukan atau literatur pendukung. Oleh karena itu, perpustakaan harus berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain
yang diperlukan oleh peneliti, serta memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak.
Menyediakan akses yang mudah kepada sivitas akademis untuk mendapatkan informasi dengan cara lebih mudah.
2.1.2 Relevansi koleksi Relevansi koleksi erat kaitannya dengan ketersediaan koleksi dan
pemanfaatan koleksi. Koleksi yang relevan dengan kebutuhan informasi pengguna maka akan dimanfaatkan dengan baik. Seperti yang dinyatakan oleh Reitz Reitz
2007 Online Dictionary for Library and Information Science bahwa “Relevance the extent to which information retrieved in a search of a library collection or
other resource, such as an online catalog or bibliographic database”. Dapat
14
diartikan bahwa relevansi adalah kesesuaian antara permintaan informasi pada perpustakaan atau sumber informasi lainnya seperti katalog online atau database
bibliographi. Dapat dipahami dari pengertian di atas bahwa koleksi yang relevan dengan
kebutuhan pengguna adalah saat pengguna memasukkan kata kunci bahan pustaka yang dicari dan kemudian katalog menunjukkan bahan pustaka tersebut tersedia di
perpustakaan. Penggunaan katalog online dapat menjadi salah satu bantuan perpustakaan
sebagai masukan bahan pustaka apa yang dipaling banyak dicari oleh pengguna. Perpustakaan dapat melihat kata kunci yang paling sering dimasukkan pengguna
untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkannya. Banyaknya koleksi yang dimiliki perpustakaan tidak menjamin tingkat
pemanfaatan yang tinggi terhadap koleksi perpustakaan. Meskipun penyelenggara perpustakaan menyediakan keragaman terhadap koleksi. Apabila koleksi tidak
relevan dengan kebutuhan informasi pengguna, maka pemanfaatan koleksi akan rendah.
Sintesis :
Yang dimaksud dengan ketersediaan koleksi adalah kesiapan perpustakaan dalam menyediakan koleksi guna memenuhi kebutuhan pengguna yang
dilayaninya, dengan indikator 1 keragaman koleksi 2 kemutakhiran koleksi dan 3 relevansi koleksi.
15
2.2 Pemanfaatan Koleksi