55
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN
DAN PENGELOLAAN PIUTANG USAHA PADA PT MOTO PRIMA
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Moto Prima, dimana pembahasan tersebut akan dibatasi pada fungsi penjualan
baik penjualan kredit maupun penjualan tunai dan pengelolaan piutang usaha perusahaan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dalam melaksanakan audit operasional
diperlukan persiapan dan perencanaan yang baik sehingga pada akhirnya dapat mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan.
Pelaksanaan audit operasional atas penjualan dan pengelolaan piutang usaha ini harus dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam
melaksanakan audit operasional ini antara lain survey pendahuluan dan evaluasi penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen perusahaan. Penulis
juga akan menyusun audit program untuk tahap audit rinci yang merupakan kumpulan dari prosedur audit yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan audit.
IV.1. Tujuan Audit operasional atas Fungsi Penjualan dan Pengelolaan Piutang Usaha
Tujuan audit operasional atas fungsi penjualan dan pengelolaan piutang usaha pada PT. Moto Prima adalah sebagai berikut :
56
1. Untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan penjualan kredit dan penjualan tunai
perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. 2.
Untuk menilai apakah fungsi penjualan dan pengelolaan piutang usaha perusahaan sudah efisien dan efektif.
3. Untuk mendeteksi adanya kelemahan dalam kegiatan penjualan kredit, penjualan
tunai dan pengelolaan piutang usaha perusahaan serta mengembangkan rekomendasi guna mengatasi kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam
kegiatan fungsi penjualan dan pengelolaan piutang usaha.
IV.2. Program Kerja Audit
Program kerja audit atas fungsi penjualan dan pengelolaan piutang usaha yang akan dilaksanakan yaitu :
1. Survey Pendahuluan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi umum
mengenai auditan, tentang kegiatan operasi auditan khususnya penjualan kredit, penjualan tunai dan pengelolaan piutang usaha.
2. Evaluasi sistem pengendalian manajemen, tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi adanya kelemahan pada sistem pengendalian manajemen dan dampaknya terhadap perusahaan serta untuk mengembangkan TAO Tentative
Audit Objective menjadi FAO Finding Audit Objective. 3.
Pengembangan hasil temuan dan menetapkan unsur-unsur temuan seperti kondisi, kriteria, sebab, akibat dan rekomendasi.
57
IV.3. Survei Pendahuluan
Dalam tahap survey pendahuluan ini, dapat diperoleh informasi mengenai kegiatan penjualan perusahaan sebagai sumber pendapatan perusahaan dan bagaimana
pencatatan dan pengelolaan piutang yang dilakukan di perusahaan karena tahap survey pendahuluan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk mendapatkan
gambaran mengenai kegiatan usaha perusahaan.
Prosedur Pemeriksaan
1. Mengumpulkan data dan informasi mengenai struktur organisasi perusahaan,
uraian tugas dari setiap bagian yang terkait dengan fungsi penjualan dan piutang usaha serta prosedur penjualan dan penagihan piutang usaha.
2. Mempelajari struktur organisasi dan job description perusahaan.
3. Melakukan wawancara lisan terhadap pejabat perusahaan, yaitu dengan Manajer
Pemasaran dan Manajer Keuangan dan Akuntansi serta bagian terkait lainnya. 4.
Mempelajari prosedur proses penjualan tunai dan penjualan kredit, pengelolaan piutang usaha beserta proses penagihannya.
5. Mengamati pelaksanaan fungsi penjualan tunai dan penjualan kredit dan
pengelolaan piutang usaha yang berjalan dalam perusahaan.
Hasil Pemeriksaan
Dalam melaksanakan survey pendahuluan ini, penulis memperoleh beberapa informasi mengenai kondisi dan keadaan perusahaan secara fisik, yaitu :
1. Kondisi kantor pusat yang berlokasi di Jl. RS. Fatmawati No. 15 A, Gandaria
Selatan Cilandak – Jakarta Selatan sangat memadai, dimana terdiri dari 3 lantai untuk showroom, gudang dan ruang kantor. Juga terdapat beberapa showroom
58
lain, yakni di Auto Mall – Soedirman dan di Banjarmasin – Kalimantan Selatan, dimana masing-masing showroom memiliki gudang dan bengkel. PT. Moto
Prima juga memiliki 1 buah gudang utama yang berkawasan di Kawasan Industri dan Pergudangan BSD sektor 1 – Tangerang.
2. Produk-produk yang dijual oleh perusahaan adalah berupa kendaraan bermotor
mobil dan motor built-up, aksesoris dan suku cadang dari kendaraan bermotor tersebut.
3. Setiap bulannya, tiap-tiap showroom dapat menjual lebih dari 30 motor, 2-3
penjualan mobil, dan puluhan penjualan aksesoris dan suku cadang kendaraan bermotor.
4. Jumlah karyawan dari PT. Moto Prima adalah kurang lebih 100 orang karyawan.
IV.4. Penelaahan dan Pengujian Sistem Pengendalian Manajemen