75
7. Pelanggan tidak menjalankan sangsi atas keterlambatan pembayaran piutang
yang telah jatuh tempo secara efektif.
Perusahaan memiliki kebijakan pemberian sangsi atas keterlambatan pembayaran piutang yang telah jatuh tempo. Tetapi seringkali tidak diterapkan oleh bagian
penagihan. Bagi perusahaan yang melakukan transaksi penjualan kredit, umumnya memiliki
kebijakan mengenai syarat pembayaran yang mencakup sistem punishment didalamnya, karena hal tersebut diberlakukan dengan tujuan supaya pelanggan dapat segera melunasi
hutangnya pada saat jatuh tempo. Hal ini disebabkan karena perusahaan beranggapan bahwa keterlambatan dalam
pembayaran piutang merupakan hal yang masih dapat diterima selama pelanggan menunjukkan itikad baik untuk tetap memenuhi kewajibannya. Pemberlakuan
punishment dianggap dapat menyulitkan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan. Hal ini menunjukkan lenturnya kebijakan penagihan piutang perusahaan dalam
menyikapi penundaan pembayaran piutang oleh pelanggan. Akibatnya, terdapat pelanggan yang belum melunasi piutangnya. Setelah
dilakukan sampel akan hal tersebut dan hasil terhadap 15 kuitansi transaksi yang diperiksa, setidaknya ada 3 tiga lembar kuitansi yang pembayarannya telah melebihi
jatuh tempo dalam periode 1 bulan pemabayaran yang memiliki jangka waktu keterlambatan antara 2 sampai 3 bulan. Kwitansi I berisi transaksi sebesar Rp.
32.150.000,- dengan uang muka sebesar Rp. 10.000.000,- , kwitansi II dengan nilain transaksi sebesar Rp. 36.000.000,- dengan uang muka Rp. 18.750.000,- dan kwitansi III
dengan transaksi sebesar Rp. 64.300.000,- dengan uang muka sebesar Rp. 20.000.000,-.
76
Untuk menyiasati banyaknya keterlambatan pembayaran piutang ini, perusahaan seharusnya memberlakukan sangsi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan
yang berupa pembayaran denda keterlambatan sebesar 0,5 per hari atau apabila lebih dari 1 satu bulan akan ada penarikan unit kendaraan bermotor yang telah dibeli oleh
pelanggan. Bisa juga, perusahaan dapat menetapkan kebijakan baru mengenai syarat pembayaran piutang untuk memancing customer untuk segera melunasi hutangnya.
Dengan diberlakukannya kebijakan sangsi tersebut, diharapkan tidak ada lagi keterlambatan pembayaran piutang dan pelanggan membayar hutangnya tepat waktu
sehingga dapat meningkatkan kolektifitas piutang perusahaan.
8. Tidak dibuatnya penyisihan atas piutang yang tidak dapat ditagih.