1981 laju pertumbuhan jenis K. Alvarezii sebesar 2- 3 perhari dalam waktu 35 hari setelah penanaman sudah termasuk baik untuk usaha budidaya, karena bobot
tanaman telah menjadi dua kali lipat dari bobot awal.
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut
Keberhasilan pertumbuhan dan penyebaran rumput laut sangat bergantung pada faktor-faktor biotik dan abiotik yang berada di sekitar ekosistem rumput laut.
Secara umum, rumput laut dapat tumbuh di daerah perairan yang dangkal intertidal dan sublitorral dengan kondisi dasar perairan berpasir, berlumpur, atau
campuran keduanya. Rumput laut juga memiliki sifat benthic algae yang melekatkan thallusnya pada substrat. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan rumput laut adalah sebagai berikut:
2.3.1. Suhu Perairan
Suhu perairan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan rumput laut karena berkaitan dengan laju fotosintesis. Menurut
Sulistijo dan Atmadja 1996 kisaran suhu perairan yang baik untuk rumput laut Eucheuma sp Kappaphycus alvarezii adalah 27-30°C. Hal tersebut
tidak jauh berbeda sebagaimana diungkapkan Anggadiredja 2007 bahwa kisaran suhu yang baik untuk pertumbuhan Kappaphycus alvarezii adalah 27-
28°C.
2.3.2. Salinitas
Salinitas adalah jumlah gram zat-zat yang larut dalam kilogram air laut dimana dianggap semua karbonat telah diubah menjadi oksida, brom, dan
ion diganti dengan klor dan semua bahan-bahan organik telah teroksidasi
sempurna. Rumput laut Kappaphycus alvarezii berkembang dengan baik pada salinitas yang tinggi. Menurut Atmadja et al. 1996, kisaran salinitas
yang baik pada pertumbuhan Kappaphycus alvarezii adalah 28-34 ppt.
2.3.3. Intensitas cahaya matahari
Kualitas dan periode penyinaran merupakan faktor abiotik utama yang sangat menentukan laju produktivitas primer di dalam perairan. Mutu
dan kuantitas cahaya berpengaruh terhadap produksi spora dan pertumbuhannya. Fotosintesis juga bertambah sejalan dengan meningkatnya
intensitas cahaya sampai pada satu nilai optimum tertentu. Pertumbuhan Kappaphycus alvarezii akan semakin meningkat jika
intensitas cahaya masuk lebih tinggi, tetapi jika cahaya yang diterima berlebih serta terkena udara secara langsung dapat merusak thallus menjadi
putih atau kehilangan pigmen Doty, 1981.
2.3.4. Pergerakan air
Arus dan gelombang memiliki pengaruh besar terhadap aerasi, transportasi nutrien, dan pengadukan air. Pengadukan air berperan untuk
menghindari fluktuasi suhu yang besar Trono et al., 1988. Peranan lain dari arus adalah menghindari akumulasi lumpur silt dan epifit yang melekat pada
thallus yang dapat menghalangi pertumbuhan alga. Menurut Atmadja et al
1996, kecepatan arus yang dapat mendukung pertumbuhan optimal rumput laut Kappaphycus alvarezii adalah 20-40 cmdetik, sedangkan tinggi
gelombang yang baik untuk pertumbuhan alga laut tidak lebih dari 30 cm Apriyana, 2006.
2.3.5. Pasang surut