Mekanisme kerja sebuah filter under gravel , air dipaksa untuk menembus lapisan gravel pada dasar akuarium dengan bantuan head pump atau
aerator, kemudian air tersebut dikembalikan ke dalam akuarium. Pada saat air melalui gravel air mengalami setidaknya dua proses filtrasi, yaitu mekanik yang
melalui pori-pori efektif lapisan gravel, dan biologi yang melalui kontak air dengan bakteri pengurai amonia dan nitrit yang hidup pada permukaan gravel.
2.7.2. Kontrol aliran air laut
Kontrol aliran air laut bertujuan untuk mengetahui distribusi aliran air laut dari berbagai bagian sistem dan mengendalikan aliran yang digunakan. Hal ini
dimaksudkan agar aliran air akan selalu stabil pada setiap waktu serta distribusi air yang menuju ke berbagai tempat dari sistem akurium air laut cukup terkendali.
Menurut Kuncoro 2004 perlu dilakukan perawatan dan pengecekan akuarium laut agar lingkungan tetap terjaga bagi organisme dalam akuarium. Tabel 2
menerangkan perawatan dan pengecekan yang bisa dilakukan selama penelitian.
Tabel 2. Perawatan dan pengecekan akuarium laut
Waktu Parameter
Batas normal
Harian
1. Suhu Suhu dipertahankan 25-28 °C. suhu dibawah
22°C untuk sesaar tidak menjadi masalah. Suhu diatas 30°C merupakan batas kematian bagi
binatang karang dan berbahaya bagi ikan
2. Sinar Lampu Maksimal dihidupkan 12 jam sehari dan minimal
8 jam perhari, lampu Actinic Blue bisa dihidupkan 24 jam non-stop.
3. Protein skimmer Cek dan bersihkan, bila perlu diganti batu
gelembung tiap 3 bulan sekali.
Mingguan
1. Salinitas Salinitas yang baik 35‰, sedangkan gravitasi
khusus yang baik berkisar antara 1,022-1,027 pada suhu 24°C
2. Derajat keasaman pH pH optimal berkisar antara 8,2-8,4. Dengan
penambahan CO
2
pH bisa turun. 3. Nitrit NO2
0,05 mgl diatas 0,1 mgl adalah titik kritis bagi ikan
4. Nitrat NO3 Untuk invertebrata, maksimal 50 mgl, dan
konsentrasi dibawah 30 mgl adalah lebih baik. Untuk ikan maksimal 200 mgl dan konsentrasi
dibawah 50 mgl adalah lebih baik
5. Karbonat hardness 8-15 derajat KH
6. Alkalinitas 140-270 mgl CaCO
3
7. Penambahan air Penambahan dengan air laut sebaiknya dilakukan
tiap hari sebanyak volume air yang menguap
Bila perlu
1. Kandungan oksigen 6-8 mgl oksigen terlarut pada suhu 24°C
2. Tingkat ozone 5 mg-10 mg100 liter airjam, merupakan nilai
maksimal. Pemakaian ozonizer secara tetap harap dihindarkan.
3. Amonium NH3 Konsentrasi maksimal 0,005 mgl.
4. Silikon Maksimal 0,2 mg-0,5 mgl. Diatas konsentrasi
tersebut, memberikan booming diatom. 5. Fosfat PO4
Untuk ikan 2-3 mgl dan invertebrata 0,1-0,3 mgl.
Sumber : Kuncoro 2004
19
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2010 sampai Mei 2011. Kegiatan penelitian meliputi tahap persiapan, pengamatan laju pertumbuhan
Kappaphycus alvarezii , dan pengukuran kualitas air. Pengamatan laju
pertumbuhan Kappaphycus alvarezii, dilakukan di Laboratorium Mikroalga di Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi SBRC Baranang Siang, Bogor.
Rumput laut Kappaphycus alvarezii yang digunakan penelitian ini diperoleh dari Pulau Panjang, Banten. Pemilihan dan pengemasan rumput laut Kappaphycus
alvarezii di pulau Panjang, Banten dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Pemilihan bibit rumput laut Kappaphycus alvarezii A, pengemasan bibit rumput laut Kappaphycus alvarezii B
di pulau Panjang, Banten
3.2. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan selama kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.