Penggunaan Lahan Deskripsi Lokasi Penelitian

5. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk daerah penelitian yang dibahas dalam penelitian ini meliputi kepadatan penduduk, umur dan jenis kelamin, mata pencaharian penduduk dan tingkat pendidikan. a. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas tanah yang diolah atau didiami. Berdasarkan data monografi Kelurahan Lalung jumlah penduduk tahun 2007 sebesar 7.859 jiwa yang terdiri dari laki- laki sebesar 3.815 jiwa dan perempuan sebesar 4.044 jiwa. Sebagian wilayah Kelurahan Lalung adalah berupa waduk atau bend ungan yang tidak dapat digunakan untuk permukiman sehingga luas waduk tersebut tidak dapat digunakan untuk membagi dalam perhitungan kepadatan penduduk di Kelurahan Lalung. jadi kepadatan penduduk dasimetrik di Kelurahan Lalung per Km 2 adalah 2433 jiwaKm 2 . b. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat menjadi petunjuk bagi kemungkinan bertambah dan berkurangnya perkembangan penduduk dimasa mendatang, kemungkinan bertambah dan berkurangnya memberi gambaran pula adanya penduduk dalam usia produktif dan non- produktif. Menurut Bintarto 1977 penduduk diklasifikasikan menjadi 3 golongan usia, yaitu golongan usia belum produktif 0-14 tahun, usia produktif 15-64 tahun, dan usia non-produktif 65 tahun ke atas. Berdasarkan penggolongan tersebut penduduk Kelurahan Lalung mempunyai struktur usia muda dan sebagian besar termasuk usia produktif. Data menunjukkan bahwa penduduk yang berusia kurang dari 15 tahun sebesar 22.25, yang berusia 15-64 tahun mencapai 67,39 , sedangkan sisanya penduduk usia 65 tahun ke atas yaitu 10,36 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini. Tabel 7. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kelurahan Lalung Tahun 2007 No Kelompok Umur Tahun Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Laki-laki Jiwa Perempuan Jiwa 1. 0-4 324 295 619 2. 5-9 299 298 597 3. 10-14 269 264 533 4. 15-19 293 314 607 5. 20-24 292 349 641 6. 25-29 285 342 627 7. 30-34 294 283 577 8. 35-39 283 263 546 9. 40-44 280 275 555 10. 45-49 275 315 590 11. 50-54 270 334 604 12. 55-59 263 285 548 13 60-64 202 226 428 14 65 + 186 201 387 Jumlah 3.815 4.044 7.859 Sumber : Monografi Kelurahan Lalung tahun 2007 c. Mata Pencaharian Penduduk Mata pencaharian menggambarkan akitivitas penduduk setempat dalam memenuhi kebutuhan hidup misalnya sebagai petani, pedagang, pegawai negeri dan lain- lain. Komposisi penduduk di daerah penelitian menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kelurahan Lalung tahun 2007 No. Mata Pencaharian Jumlah Jiwa 1. Pegawai Negeri Sipil 240 2. TNIPOLRI 40 3. Karyawan swasta 615 4. Wiraswastapedagang 375 5. Petani 420 6. Pertukangan 90 7. Buruh tani 110 8. Pensiunan 40 9. Angkutan 18 10. Jasa 197 11 Lainnya 130 Jumlah 2275 Sumber : Monografi Kelurahan Lalung tahun 2007 Pekerjaan penduduk menurut mata pencaharian di Kelurahan Lalung tahun 2007 yang paling banyak adalah karyawan swasta yaitu berjumlah 615 jiwa atau 27,03 dari 2275 penduduk, urutan kedua yaitu petani 420 jiwa atau 18,46 dengan luas tanah sawah di Kelurahan Lalung sebesar 242,54 Ha. Urutan yang ketiga yaitu wiraswastapedagang sebesar 16,48. Pekerjaan lainnya yaitu pegawai negeri sipil, TNIPOLRI, pertukangan, buruh tani, pensiunan, angkutan, jasa, lainnya berjumlah 38,02. d. Tingkat Pendidikan Penduduk Tingkat pendidikan dalam masyarakat dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengukur tingkat kualitas kehidupan dari masyarakat tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka dapat dikatakan bahwa kualitas hidupnya semakin tinggi dibanding dengan mereka yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Menurut kriteria Sumardi dan Evers 1979: 99 kelompok pendidikan rendah adalah mereka yang tidak pernah sekolah formal dan hanya menduduki sekolah dasar. Kelompok pendidikan tinggi adalah kelompok yang