lxxxviii panas tinggi, mengurangi bukaan langsung ke arah barat, penanaman vegetasi
sbg peneduh dan penyegar.
3. PROGRAM DAN PENATAAN MASSA: penentuan jumlah, bentuk dan
ketinggian massa, lay-out massa dipertimbangkan tidak mengganggu asupan angin dan sinar matahari.
4. PEMILIHAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI: pertimbangan struktur dan
konstruksi yang tahan gempa, angin serta api.
5. INSULASI BANGUNAN: insulasi pada selubung bangunan yaitu langit-langit,
dinding, lantai dan pondasi.
6. ELEMEN BANGUNAN: pemilihan bahan lokal yang mampu beradaptasi pada
iklim, ketahanan bahan pada akibat tak terduga dalam operasional bangunan, kemudahan pemasangan, dana yang tersedia.
7. PERSYARATAN KENYAMANAN BANGUNAN: penyediaan pergantian udara
melalui penyediaan ventilasi yang terus-menerus, sirkulasi silang, apabila direncanakan menggunakan AC perhitungkan volume ruang dan bukaan.
8. UTILITAS DAN PERABOT PENUNJANG KEGIATAN: pertimbangan instalasi
plambing dan sanitasi, penyediaan dan distribusi air bersih, pengelolaan sampah, dll.
Beberapa bangunan sebagai referensi bangunan hemat Energi:
1. Smooth Operator
lxxxix Bangunan yang diarsiteki The Adrian Smith and Gordon Gill ini menciptakan
suatu bangunan pencakar langit dengan bentuk yang kurus atau kecil menjulang yang di bungkus dengan green superstructure yang menekankan
pada penggunaan energi alam. Dimana bangunan ini menciptakan energi sendiri untuk operasionalnya. Penggunaan wind turbin pada atrium dan solar
shell papa roof topnya. Bangunan ini didesain tanggap terhadap iklim dan tanggap terhadap lingkungan.
Penggunaan teknologi yang sustainable pada bangunan, aerodinamika dan selain tampak yang menarik, bangunan ini memiliki wind turbin yang diletakkan
di sudut dan di atap bangunan. Pada penempatan wind turbin ini memaksimalkan kecepatan angin yang menggerakkan turbin kemudian
menggerakkan generator power dan digunakan untuk penghawaan alami di dalam ruangan. Sedangkan atap solar shell transparan berguna mengurangi
xc dan meredam sinar matahari yang berlebihan. Bangunan tower ini memiliki
tinggi 1800 kaki dan luas meliputi 300.000 m
2
yang meliputi hotel, spa, dan retail.
Dari fasade bangunan ini memiliki ciri high tech yang kental, dimana ekspose struktur sangat kental dan penggunaan material kaca dan warna bangunan
yang monocrom.
2 . World’s First Positive Energy Building in Masdar, Abu Dhabi
Gambar 2.14
Wind turbin Sumber :
www.inhabitat.com
xci Adrian Smith + Gordon Gill’s Masdar Headquarters
yang didesain dengan standar green building. The
Masdar Headquarters building outside of Abu Dhabi merupakan
bangunan pertama dalam sejarah yang dapat menciptakan energinya sendiri. Bangunan ini mengarah ke bangunan sustainable dengan penggunaan energi yang
terendah per meter persegi di kelasnya. Salah satu bangunan yang mengintegrasikan photovoltaic system dan thermal driven cooling dan dehumidification terbesar di
dunia.Penggunaan sistem utilitas yang ramah lingkungan. Penggunaan wind turbin dan penggunaan monitor kualitas udara. Bangunan ini merupakan bangunan mixed-use.
Jadi ciri –ciri high Tech yang ada tidakterbatas pada ciri-ciri Charless Jenks dalam bukunya Architecture today sehingga penekanan pada konsep bangunan mandiri yang
dapat memproduksi energi sendiri dan serta tanggap terhadap lingkungan. Dalam hal ini yaitu eko prawoto.2007.sustainable construction. Jakarta:Rumah Ide
1. Penggunaan material bangunan secara bijaksana Dalam hal ini penggunaan material bangunan daur ulang. Misalnya penggunaan
baja,logam alumunium daur ulang yang mempunyai keberlanjutan yang tinggi sebab proses produksinya memakan lebih sedikit energi dibandingkan proses pembuatan
logam baru. 2. Adaptif terhadap iklim secara arif dan kreatif
3. Penggunaan bahan bekas dan komponen lama 4. Respek dengan lingkungan melalui penggunaan utilitas yang baik dan
treatment pengolahan limbah. Gambar 2.15
World’s First Positive www.inhabitat.com
xcii 5. Dapat menghasilkan energi sendiri.
3. Giant Eco-Egg Skyscraper: A Conceptual Luxury Hotel