Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

48

3. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang masih relevan dengan penelitian ini adalah Tesis yang ditulis oleh A. Sabar Warseno tahun 2006 yang berjudul Kebijakan Kepolisian Wilayah Madiun dalam Pengalihan Penahanan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi. Perbedaannya, dalam penelitian tersebut variabelnya pengalihan penahanan dan tindak pidana korupsi. Dalam tesis tersebut, Sabar menyimpulkan bahwa pengalihan penahanan lebih bersifat subyektif, tidak jarang dalam prakteknya selalu menjadi perdebatan dan penafsiran yang berbeda antara pihak-pihak yang berperkara pada proses peradilan.

B. Kerangka Berpikir

Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Pelindungan Anak, diharapkan anak meskipun telah melakukan tindak pidana, tetap dapat mendapatkan hak yang semestinya ia peroleh. Dalam kenyataannya, kadang seorang pelaku tindak pidana anak tidak mendapatkan haknya sebagaimana mestinya. Hal ini bisa dikarenakan dua hal, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal karena ketidak tahuan yang bersangkutan terhadap hak-hak hukumnya dan prosedur hukum, sedangkan faktor eksternal karena pemberlakuan hukum yang tidak semestinya atau berupa kebijakan yang salah. Maka dari itu, meskipun telah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 49 2002 tentang Perlindungan Anak, sangat diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan dalam rangka penanganan kasus pidana yang dilakukan oleh anak, khususnya di wilayah hukum Polres Boyolali. Suatu kebijakan yang baik dapat dikaji dari dua aspek, yaitu aspek tataran proses maupun aspek tataran substansinya. Penerapan kebijakan akan baik secara proses, apabila kebijakan tersebut berorientasi kepada masyarakatpublik. Selanjutnya dikatakan baik secara substansial, apabila kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh para pembuat kebijakan mencerminkan sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Secara ringkas Kerangka Berpikir Penulis dalam mengadakan penelitian terhadap Kebijakan Kepolisian Resor Boyolali terhadap penangguhan penahanan pelaku tidak pidana yang dilakukan oleh anak dengan menggunakan teori bekerjanya hukum menurut Lawrence Meir Friedman tentang Tiga Unsur Sistem Hukum yang mempengaruhi bekerjanya hukum tersebut yaitu : a. Struktur Hukum legal structure yaitu Kapolres, Pejabat Polres, Penyidik Polres. b. Substansi Hukum legal substance yaitu KUHAP dan Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. c. Budaya hukum legal culture, yaitu keengganan masyarakat dalam menggunakan haknya secara penuh dalam proses hukum. 50 Kerangka berpikir sebagaimana diuraikan diatas, apabila dilukiskan dalam bagan sebagai berikut : Bagan 2 : Kerangka Berpikir KETENTUAN HUKUM KUHP KUHAP PERBUATAN PIDANA ANAK DITANGGUHKAN BUDAYA PENEGAK HUKUM MASYARAKAT PENYIDIKAN ANAK UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK PENAHANAN ANAK TETAP DITAHAN 51

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang memiliki bobot nilai tinggi serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka diperlukan suatu metode penelitian yang dapat memberikan arah dan pedoman dalam memahami obyek yang diteliti sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Metode menurut Setiono 2005 : 1 adalah suatu alat untuk mencari jawaban dari pemecahan masalah, oleh karena itu suatu metode atau alatnya harus jelas terlebih dahulu apa yang akan dicari. Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang dilakukan menggunakan metode ilmiah Sutrisno Hadi, 1989 : 4. Suatu laporan penelitian disebut ilmiah dan dapat dipercaya kebenarannya apabila disusun dengan metode penelitian yang tepat, seperti yang dikemukakan Soerjono Soekanto 1986 : 12 berikut ini : “Penelitian dimulai ketika seseorang berusaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi secara sistematis dengan metode-metode dan teknik-teknik yang bersifat ilmiah. Artinya bahwa metode atau teknik yang digunakan tersebut bertujuan untuk satu hal atau beberapa gejala dengan analisisnya dengan jalan menganalisanya dan dengan mengadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta tersebut”. Untuk memperoleh kebenaran yang dapat dipercaya keabsahannya, suatu penelitian harus menggunakan suatu metode yang tepat dengan tujuan yang hendak dicapai sebelumnya, sedangkan dalam penentuan metode mana yang