26
pembuatnyapelakunya. Jadi masih bersifat dugaan terjadinya tindak pidana berdasarkan hasil penyelidikan sehingga dasar untuk menarik
dugaan adanya terjadinya tindak pidana tersebut adalah adanya alat bukti permulaan, yang dalam praktek didasarkan pada adanya laporan polisi atau
hasil temuan penyelidik. Oleh karena yang dimaksud dengan tindakan penyidikan itu merupakan
serangkaian tindakan upaya paksa antara lain dimulai dari tindakan pemanggilan dan pemeriksaan saksi, tersangka, orang ahli, penangkapan,
penahanan, penggeledahan, penyitaan dan lain-lain, Maka untuk itu sejak saat dimulainya penyidikan, penyidik wajib mengirimkan Surat Pemeberitahuan
Dimulainya Penyidikan SPDP kepada penuntut Umum disertai lampiran berupa Laporan PolisiSurat Pengaduan.
a. Pengertian Anak.
Anak sebagai pelaku maupun korban dalam suatu tindak pidana, akan berimplikasi terhadap hak dan kewajiban. Untuk mengetahui status dan
kedudukan anak dalam hukum pidana, perlu peninjauan mengenai pengertian anak.
i. Pengertian Anak menurut KUHP. KUHP tidak memberikan pengertian umum mengenai anak. Tetapi
dalam Pasal 45 KUHP tidak berlaku dengan asas lex specialist diberikan penjelasan pasal, bahwa orang yang belum dewasa adalah yang belum
berumur 16 enam belas tahun.
27
ii. Pengertian Anak menurut Undang-undang Nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.
Anak menurut Undang-undang Nomor 4 tahun 1979 adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 dua puluh satu tahun dan belum pernah
kawin. iii. Pengertian Anak menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak. Anak menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 adalah orang
yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
iv. Menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Anak menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 ini adalah orang
yang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur 8 delapan tahun, tetapi belum mencapai umur 18 delapan belas tahun dan belum pernah
kawin. Dalam penelitian ini sesuai dengan penegakan hukum terhadap pelaku
tindak pidana yang dilakukan oleh anak, sejak pemeriksaan di tingkat penyidikan, penuntutan oleh kejaksaan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan,
baik Penyidik, Penuntut Umum, maupun Hakim menerapkan ketentuan Pasal- pasal dalam Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.
Pengertian pidana anak dalam penelitian ini adalah tindak pidana yang dilakukan oleh anak. Anak yang melakukan tindak pidana, dalam Undang-
undang Nomor 3 tahun 1997 disebut sebagai anak nakal. Dalam Pasal 1 ayat 2 disebutkan anak nakal adalah :
28
i. anak yang melakukan tindak pidana; atau
ii. anak yang melakukan perbuatan yang dilakukan terlarang bagi anak, baik menurut peraturan perundang-undangan maupun menurut peraturan
hukum lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
b. Peran Polri dalam Penyidikan Anak.