kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran MEA lebih baik dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Penelitian
lainnya dilakukan oleh Nu rdiansyah 2009 dengan judul “Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis
siswa yang mengikuti pembelajaran PBL lebih baik dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Namun, belum ada penelitian yang
membandingkan kedua model pembelajaran tersebut terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada jenjang SMP.
Dengan melihat beberapa penjelasan sebelumnya, maka pada kali ini akan dilakukan penelitian perbandingan kemampuan berpikir kritis siswa SMP antara
yang memperoleh model pembelajaran Means-Ends Analysis MEA dengan model pembelajaran Problem Based Learning PBL. Oleh karena itu, penulis
mengambil judul
“Perbandingan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Antara yang Memperoleh Pembelajaran Means-Ends Analysis
MEA dan Problem Based Learning PBL
”.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
antara yang memperoleh pembelajaran MEA, pembelajaran PBL dan pembelajaran konvensional?
2. Bagaimana respon siswa selama proses pembelajaran matematika terhadap
model pembelajaran MEA? 3.
Bagaimana respon siswa selama proses pembelajaran matematika terhadap model pembelajaran PBL?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
berpikir kritis siswa antara yang memperoleh pembelajaran MEA, pembelajaran PBL dan pembelajaran konvensional.
2. Untuk mengetahui respon siswa selama proses pembelajaran matematika
terhadap model pembelajaran MEA. 3.
Untuk mengetahui respon siswa selama proses pembelajaran matematika terhadap model pembelajaran PBL.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1.
Bagi Penulis Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan penulis khususnya yang
terkait dengan penelitian yang menggunakan model pembelajaran MEA dan model pembelajaran PBL.
2. Bagi Guru
Digunakan sebagai bahan referensi atau masukkan tentang model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa. 3.
Bagi Siswa Proses pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
menganalisis masalah secara kritis dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda serta mewujudkan kesatuan pandangan dan pengertian yang berhubungan dengan judul penelitian, istilah-
istilah yang perlu ditegaskan adalah: 1.
Kemampuan Berpikir Kritis Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan melakukan analisis dan
evaluasi langkah-langkah pengerjaan permasalahan yang menekankan pada pembuatan keputusan yang akan dilakukan, dengan indikatornya adalah
menghubungkan, mengeksplorasi, menggeneralisasi, mengklarifikasi dan menyelesaikan masalah.
2. Model Pembelajaran Mean-Ends Analysis MEA
Model Pembelajaran Mean-Ends Analysis MEA adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dimana penyajian materinya
dilakukan dengan pendekatan pemecahan masalah berbasis heuristik, menganalisis menjadi sub-sub masalah yang lebih sederhana, identifikasi
perbedaan, menyusun sub-sub masalah sehingga terjadi konektivitas dan memilih strategi solusi.
3. Model pembelajaran Problem Based Learning PBL
Model pembelajaran Problem Based Learning PBL adalah suatu model pembelajaran yang diawali dengan penggunaan masalah sebagai pemicu
proses belajar siswa yang harus diselesaikan.
Fifih Nurafiah, 2013 Pembandingan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Antara Yang memperoleh
Pembelajaran Means_Ends AnalysisMEA Dan Roblem Based LearningPBL Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN