Lilis Lindawati, 2013 Musik Sisingaan Sebagai Materi Apresiasi Pembelajaran Musik Daerah Di Kabupaten Subang Studi
kasus Materi Pembelajran Musik Daerah kelas VII di SMPN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini terdapat beberapa karakteristik yang ditonjolkan; pertama, peneliti bertindak sebagai alat peneliti utama key instrument dengan
melakukan wawancara sendiri para informan dan pengumpulan bahan yang berkaitan dengan objek penelitian dan peneliti terlibat aktif dalam proses
penelitian. Kedua, peneliti mengumpulkan dan mencatat data-data dengan rinci yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Ketiga, melakukan
triangulasi atau konfirmasi data.
B. Teknik Pengumpulan Data
Sebuah penelitian tentulah harus didukung oleh data yang akurat. Oleh karenanya diperlukan sebuah teknik khusus dalam mengali sumber data penelitian
yang dimaksud. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan di dalam nature setting kondisi yang alamiah.
Tujuan utama penelitian adalah dalam rangka memberikan pengetahuan tentang kebenaran. Hal ini ditunjang oleh informasi, dan untuk mendapatkan hal
tersebut teknik pengumpulan data haruslah disesuaikan dengan kondisi yang ada yaitu di lapangan. Tanpa mengetahui dan memahami teknik-teknik pengumpulan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar. Seperti yang kita ketahui dalam penelitian kualitatif dikenal beberapa metode
pengumpulan data yang umum digunakan. Beberapa metode tersebut, antara lain wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan focus group discussion. Oleh
karena itu teknik pengumpulan data yang diperlukan untuk itu adalah teknik pengumpulan data yang lengkap, meliputi teknik, wawancara, teknik observasi,
dan dokumentasi atau biasa dikenal dengan istilah triangulasi Sugiyono, 2011: 383.
C. Proses Penelitian Studi Kasus
Creswell 2007 menjelaskan proses penelitian studi kasus secara lebih sederhana dan praktis, adalah sebagai berikut:
1. Menentukan apakah pendekatan penelitian kasus yang akan dipergunakan
telah sesuai dengan masalah penelitian. Suatu studi kasus menjadi
Lilis Lindawati, 2013 Musik Sisingaan Sebagai Materi Apresiasi Pembelajaran Musik Daerah Di Kabupaten Subang Studi
kasus Materi Pembelajran Musik Daerah kelas VII di SMPN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pendekatan yang baik ketika penelitiannya mampu menentukan secara jelas batasan-batasan kasusnya, dan memiliki pemahaman yang mendalam
terhadap kasus-kasusunya, atau mampu melakukan perbandingan beberapa kasus.
2. Peneliti mengidentifikasi kasus yang akan diteliti. Kasus yang diteliti dapat
berupa individu, beberapa individu, sebuah program, sebuah kejadian atau suatu kegiatan. Kasus yang diteliti bersifat baik dan bermanfaat. Kasus
tersebut dapat berjenis tunggal atau kolektif, banyak lokasi atau lokasi tunggal, terfokus pada kasus itu sendiri atau pada isu-isu yang ingin diteliti.
3. Melakukan analisis terhadap kasus. Melalui pengumpulan data, suatu
penggambaran yang terperinci akan muncul dari kajian peneliti terhadap sejarah, kronologi terjadinya kasus, atau gambaran perubahan waktu ke waktu
kasus tersebut. Setelah penggambaran secara holistik, kajian dilakukan lebih terinci pada beberapa kunci atau tema yang terdapat di balik kasus. Caranya
dapat dilakukan dengan mengkaji isu-isu yang membentuk kasus, yang diikuti dengan menggali tema-tema yang berada di balik isu tersebut.
4. Interpretasi atau melaporkan makna-makna yang dapat dipelajari, yakni
menemukan makna pembelajaran terbaik yang dapat diperoleh dari kasus yang diteliti.
D. Instrumen Penelitian