Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Lilis Lindawati, 2013 Musik Sisingaan Sebagai Materi Apresiasi Pembelajaran Musik Daerah Di Kabupaten Subang Studi kasus Materi Pembelajran Musik Daerah kelas VII di SMPN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pendekatan yang baik ketika penelitiannya mampu menentukan secara jelas batasan-batasan kasusnya, dan memiliki pemahaman yang mendalam terhadap kasus-kasusunya, atau mampu melakukan perbandingan beberapa kasus. 2. Peneliti mengidentifikasi kasus yang akan diteliti. Kasus yang diteliti dapat berupa individu, beberapa individu, sebuah program, sebuah kejadian atau suatu kegiatan. Kasus yang diteliti bersifat baik dan bermanfaat. Kasus tersebut dapat berjenis tunggal atau kolektif, banyak lokasi atau lokasi tunggal, terfokus pada kasus itu sendiri atau pada isu-isu yang ingin diteliti. 3. Melakukan analisis terhadap kasus. Melalui pengumpulan data, suatu penggambaran yang terperinci akan muncul dari kajian peneliti terhadap sejarah, kronologi terjadinya kasus, atau gambaran perubahan waktu ke waktu kasus tersebut. Setelah penggambaran secara holistik, kajian dilakukan lebih terinci pada beberapa kunci atau tema yang terdapat di balik kasus. Caranya dapat dilakukan dengan mengkaji isu-isu yang membentuk kasus, yang diikuti dengan menggali tema-tema yang berada di balik isu tersebut. 4. Interpretasi atau melaporkan makna-makna yang dapat dipelajari, yakni menemukan makna pembelajaran terbaik yang dapat diperoleh dari kasus yang diteliti.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang manjadi instrumen utama adalah peneliti itu sendiri. Hal ini di dasarkan atas pandangan Nasution dalam Satori dan Komariah, 2004 menyatakan, bahwa: 1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi peneliti. 2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. 3. Tiap situasi merupakan keseluruhan, tidak ada suatu instrumen berupa tes atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia. Lilis Lindawati, 2013 Musik Sisingaan Sebagai Materi Apresiasi Pembelajaran Musik Daerah Di Kabupaten Subang Studi kasus Materi Pembelajran Musik Daerah kelas VII di SMPN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Suatu situasi yang melibatkan manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering meresakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita. 5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk mengetes hipotesis yang timbul seketika. 6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasaan, perubahan, perbaikan atau perlakuan. Penelitian kualitatif, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data dan menganalisis data juga menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya. Nasution 2003:61 menyatakan: “Dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan bahkan hasil yang diharapkan itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu- satunya yang dapat mencapainya”. Hal yang sama diungkapkan oleh Sugiyono 2008: 223-224 bahwa: Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya, ada kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang ditemukan melalui observasi dan wawancara. Data atau informasi penelitian kualitatif dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Mungkin pula belum jelas atau pasti jenis data, sumber data, dan hasil yang diharapkan. Dalam keadaan demikian, peneliti memegang peranan sebagai instrumen kunci. Peneliti terjun ke lapangan untuk melakukan pengumpulan, analisis, dan verifikasi data. Akan tetapi, selanjutnya dapat dikembangkan instrumen lain dalam mengumpulkan data, yaitu observasi dan wawancara. Lilis Lindawati, 2013 Musik Sisingaan Sebagai Materi Apresiasi Pembelajaran Musik Daerah Di Kabupaten Subang Studi kasus Materi Pembelajran Musik Daerah kelas VII di SMPN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Langkah Penelitian