disebut demam intermiten. Pada akhir minggu pertama infeksi terjadi nekrosis dan tukak, tukak ini lebih besar terjadi di ileum daripada di kolon Muttaqin, 2011.
d. Gejala dan Tanda
Secara garis besar gejala yang ditimbulkan serupa dengan penyakit infeksi akut lainnya. Dalam minggu pertama timbul demam pada 75 kasus, nyeri
kepala, dan nyeri abdomen. Gejala paling mencolok pada demam tifoid adalah demam dengan suhu tubuh 38,8-40,5°C. Gejala yang dirasakan pada saluran cerna
mencakup dispepsia, anoreksia, nyeri abdomen, mual, muntah, dan diare. Gejala fisik lain yang ditemukan yaitu lidah yang kotor pada bagian tengah, tepi dan
ujung splenomegali, dan nyeri tekan abdomen Pegues dan Samuel, 2013.
e. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan demam tifoid adalah sebagai berikut: 1
Optimalisasi pengobatan dan mempercepat penyembuhan 2
Observasi terhadap perjalanan penyakit 3
Minimalisasi komplikasi 4
Isolasi untuk menjamin pencegahan terhadap pencemaran dan kontaminasi Secara garis besar ada tiga bagian penatalaksanaan demam tifoid, yaitu:
1 Tirah baring. Penderita demam tifoid perlu diisolasi, diobservasi dan dirawat
di rumah sakit. Dengan tujuan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan.
2 Diet dan terapi penunjang simtomatik dan suportif. Penyembuhan demam
tifoid memerlukan diet yang sehat untuk memperbaiki gizi penderita. Diet yang diberikan berupa bubur dengan tujuan menghindari komplikasi
perdarahan saluran cerna atau perforasi usus. Terapi penunjang diperlukan untuk mengembalikan rasa nyaman dan kesehatan pasien secara optimal.
3 Pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik bertujuan untuk menghentikan
infeksi dan mencegah penyebaran bakteri. Antibiotik yang diberikan harus mempertimbangkan hal berikut:
a Telah dikenal sensitif dan potensial untuk demam tifoid.
b Mempunyai sifat farmakokinetik yang dapat berpenetrasi dengan baik ke
jaringan serta mempunyai afinitas yang tinggi menuju organ sasaran.
c Berspektrum sempit.
d Cara pemberian yang mudah dan dapat ditoleransi dengan baik oleh
penderita termasuk anak dan wanita hamil. e
Efek samping yang minimal. f
Tidak mudah resisten dan efektif mencegah karier Depkes RI, 2006.
2. Antibiotik