D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hubungan antara hasil pelatihan berupa penguasaan pengetahuan
kompetensi tutor, sikap kompetensi tutor, dan keterampilan kompetensi tutor dengan mutu pembelajaran Paket B.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empirik tentang :
a. Hubungan antara hasil pelatihan berupa penguasaan pengetahuan
kompetensi tutor dengan mutu pembelajaran Paket B. b.
Hubungan antara hasil pelatihan berupa penguasaan sikap kompetensi tutor dengan mutu pembelajaran Paket B.
c. Hubungan antara hasil pelatihan berupa penguasaan keterampilan
kompetensi tutor dengan mutu pembelajaran Paket B. d.
Hubungan antara hasil pelatihan berupa penguasaan pengetahuan kompetensi tutor, sikap kompetensi tutor, keterampilan kompetensi tutor
dengan mutu pembelajaran Paket B.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk pengembangan keilmuan dalam pendidikan nonformal khususnya menyangkut teori dan
pengetahuan tentang pelatihan, kompetensi dan pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat baik dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan maupun pelaksanaan kegiatan
pembelajaran khususnya pada program Paket B, terutama: a.
Sebagai bahan informasi dan evaluasi bagi penyelenggara pelatihan dalam rangka memperbaiki dan menyempurnakan program pelatihan di masa yang
akan datang. b.
Sebagai bahan informasi dan evaluasi bagi penyelenggara pendidikan kesetaraan khususnya program Paket B dalam rangka pembinaan terhadap
tutor dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. c.
Sebagai bahan informasi dan evaluasi bagi tutor dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan proses pembelajaran.
d. Bagi Dinas Pendidikan hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
usaha-usaha peningkatan layanan pendidikan nonformal bagi masyarakat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.
e. Sebagai bahan masukan untuk dijadikan rujukan bagi penelitian lebih lanjut
dalam rangka pengembangan pendidikan nonformal. f.
Sebagai implementasi pengembangan kreatifitas ilmiah bagi penulis dalam mengkaji secara ilmiah tentang hasil pelatihan kompetensi tutor yang
dikorelasikan dengan mutu pembelajaran program Paket B.
F. Kerangka Berpikir
Peningkatan mutu pembelajaran akan tercapai apabila proses pembelajaran yang dilaksanakan benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu faktor yang
penting dalam menentukan keberhasilan proses dan mutu pembelajaran pada pendidikan nonformal khususnya pada pendidikan kesetaraan adalah tutor.
Kualitas tutor yang rendah akan berdampak pada rendahnya mutu pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, berbagai upaya untuk meningkatkan
kualitas tutor, baik melalui peningkatan kualifikasi maupun kompetensi menjadi prioritas untuk dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Peningkatan mutu tutor antara lain dilakukan melalui kegiatan pelatihan. Berdasarkan PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP, Pasal 28 dinyatakan
bahwa: “pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus
dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah danatau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi: kompetensi pedagogikandragogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat pengetahuan, sikap dan
perilaku, serta keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Majid 2005:6 menjelaskan “kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru tutor akan menunjukkan kualitas dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan
terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru tutor”. Selanjutnya Sahertian Trianto dan
Tutik, 2006:62 mengemukakan “…kompetensi guru tutor adalah perilaku yang dipersyaratkan untuk mencapai tujuan pendidikan”.
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 39 ayat 2 menyatakan bahwa “pendidik merupakan tenaga profesional”. Oleh karena itu, tutor harus
mempunyai kompetensi yang memadai berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya secara profesional,
efektif dan efisien. Peningkatan kualitas tutor dan tenaga kependidikan pendidikan nonformal
merupakan upaya yang “urgent” untuk mendukung terwujudnya program
pendidikan nonformal yang bermutu dan berdaya saing. Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan non formal khususnya pada
program Paket B sangat ditentukan oleh kualitas tutor sebagai pendidik dalam mentransfer ilmu sesuai dengan kompetensinya. Tutor merupakan bagian yang
strategis dan merupakan kunci dari keberhasilan peningkatan mutu pembelajaran yang diharapkan pada program pendidikan nonformal. Mengacu pada kebutuhan
akan pendidik di lingkungan pendidikan nonformal, maka perlu adanya strategi terkait dengan peningkatan kualitas tutor. Salah satunya adalah melalui pelatihan
kompetensi tutor Paket B.
Kerangka berpikir penelitian ini didasarkan pada anggapan bahwa tutor sebagai tenaga pendidik pada pendidikan kesetaraan khususnya pada program
Paket B memiliki peran yang penting dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. Berikut adalah kerangka berpikir penelitian :
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah ”Hubungan hasil
pelatihan berupa penguasaan pengetahuan kompetensi tutor, sikap kompetensi tutor, dan keterampilan kompetensi tutor dengan mutu pembelajaran Paket B di
Provinsi Gorontalo” Permasalahan:
Rendahnya Kualitas Tenaga Pendidik atau
Tutor PNF
Pelatihan Kompetensi Tutor
Pengetahuan Tutor Sikap Tutor
Keterampilan Tutor
MUTU PEMBELAJARAN
Hasil Pelatihan
Variabel dan hubungan antar variabel yang terdapat dalam permasalahan tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel bebas: Pengetahuan kompetensi tutor X
1
, Sikap kompetensi tutor X
2
, dan Keterampilan kompetensi tutor X
3
. 2.
Variabel terikat: Mutu pembelajaran Paket B.
.
Gambar 1.2 Paradigma Penelitian
Keterangan:
Y = Mutu Pembelajaran X
1
= Pengetahuan Kompetensi Tutor X
2
= Sikap Kompetensi Tutor X
3
= Keterampilan Kompetensi Tutor
X
1
X
2
X
3
Y
G. Hipotesis