Hipotesis Statistik METODOLOGI PENELITIAN

Pengujian keberartian koefisien korelasi signifikansi dilakukan dengan menggunakan statistik F pada taraf nyaa α sebesar 0,05. Dengan db : k dan n-k- 1. Rumus untuk menguji keberartian korelasi ganda R tersebut adalah sebagai berikut : F Sudjana, 1992:168 Kesimpulan diambil dengan kriteria : apabila harga F hitung lebih besar dibandingkan dengan harga F tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima. Dan untuk memberikan interprestasi besarnya korelasi yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Pedoman Pemberian Interprestasi Koefisien Korelasi INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber : Sugiono, 2008:257

G. Hipotesis Statistik

Rumusan hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah : Hipotesis Pertama, H : ρ y.1 = H 1 : ρ y.1 Hipotesis Kedua, H : ρ y.2 = H 1 : ρ y.2 Hipotesis Ketiga, H : ρ y.3 = H 1 : ρ y.3 Hipotesis Keempat, H : R y.123 = H 1 : R y.123 Keterangan: ρ y.1 : Korelasi antara hasil pelatihan penguasaan pengetahuan kompetensi tutor dengan mutu pembelajaran Paket B. ρ y.2 : Korelasi antara hasil pelatihan penguasaan sikap kompetensi tutor dengan mutu pembelajaran Paket B. ρ y.3 : Korelasi antara hasil pelatihan penguasaan keterampilan kompetensi tutor dengan mutu pembelajaran Paket B. R y.123 : Korelasi antara hasil pelatihan penguasaan pengetahuan kompetensi tutor, sikap kompetensi tutor, dan keterampilan kompetensi tutor dengan mutu pembelajaran Paket B. 140

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, maka hasil studi hubungan hasil pelatihan kompetensi tutor berupa pengetahuan kompetensi tutor kognitif, sikap kompetensi tutor afektif dan keterampilan kompetensi tutor psikomotor dengan mutu pembelajaran pada program Paket B di Provinsi Gorontalo dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil analisis terhadap hubungan antara pengetahuan kompetensi tutor

dengan mutu pembelajaran terbukti bahwa pengetahuan kompetensi tutor berkontribusi secara signifikan dengan mutu pembelajaran Tingkat determinasi tersebut secara lebih rinci didukung oleh hasil analisis secara regresi dan parsial, dimana variabel pengetahuan kompetensi tutor dengan indikator variabel pada aspek; kompetensi pedagogikandragogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial berhubungan dengan variabel mutu pembelajaran yang meliputi indikator pada aspek; proses dan hasil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara pengetahuan kompetensi tutor dengan mutu pembelajaran. Adanya hubungan positif antara pengetahuan kompetensi tutor dengan mutu pembelajaran memberikan pengertian bahwa semakin tinggi skor pengetahuan kompetensi tutor semakin tinggi pula mutu pembelajaran. Sebaliknya semakin rendah skor pengetahuan kompetensi tutor maka semakin rendah pula mutu pembelajaran.