Observasi Wawancara Catatan Lapangan Dokumentasi

Yeni, 2014 Meningkat Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Kegiatan Memasak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari penelitian ini, validasi data yang digunakan yaitu member check. Hopkins Matondang, 2012, hlm. 68 mengungkapkan bahwa Member check, yaitu memeriksa kembali kebenaran dan kesahihan keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh melalui observasiwawancara dengan narasumber baik guru, siswa, dan lain-lain. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menguji konsistensi informasi yang telah diuraikan dalam bentuk narasi. Selain member check, validasi dapat dilakukan dengan 1 Triangulasi dan 2 audit trial.

G. Teknik Pengumpulan Data

Metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang akan menghasilkan data-data deskriptif tentang peningkatan kemampuan motorik halus anak di RA Nurul Iman Ajo Karawang. Pada teknik pengumpulan data ini peneliti bersifat partisipatif kolaboratif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Supardi dalam Arikunto dkk, 2012, hlm. 127mengemukakan bahwa observasi adalah kegiatan pengamatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Selanjutnya Arikunto 2002, hlm. 133 menjelaskan bahwa observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Menurut Sumadinata 2009, hlm. 152 ada beberapa variasi bentuk observasi yang dilkukan peneliti antara lain sebagai berikut: Yeni, 2014 Meningkat Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Kegiatan Memasak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Observasi partisipatif, peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. b. Observasi khusus, observasi dilakukan, ketika peneliti melakukan tugas khusus. c. Observasi pasif, peneliti hanya bertindak sebagai pengumpul data, mencatat kegiatan yang sedang berjalan. Pada peneltian ini, peneliti menggunakan bentuk observasi partisipasif, karena peneliti ikut serta dalam kegiatan pembelajaran meningkatkan kemandirian anak usia dini.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus anak di Raudatul Athfal, hambatan yang dialami dan upaya yang telah dilakukan guru selama ini. Wawancara akan ditujukan kepada guru untuk memperoleh data yang berkenaan dengan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan memasak.

3. Catatan Lapangan

Kamarullah Matondang, 2012, hlm. 67 mengungkapkan bahwa catatan harian field notes berguna untuk mencatat data yang diperoleh di lapangan baik berupa ungkapan verbal, non verbal, ataupun perilaku yang dicatat dalam bentuk tulisan, rekaman video, foto, atau bentuk lainnya.

4. Dokumentasi

Yeni, 2014 Meningkat Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Kegiatan Memasak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dokumentasi menurut Arikunto 2003, hlm. 143 adalah mencari data mengenai hal-hal yang variabel berupa catatan, transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat dan sebagainnya. Nasution dalam Asmara, 2012: hlm. 6 mengemukakan bahwa dokumentasi adalah mengumpulkan data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan catatan yang berbentuk tulisan, foto-foto kegiatan pembelajaran, rekaman video dari aktivitas yang dilakukan selama kegiatan berlangsung. Selain itu dokumentasi yang digunakan adalah Rencana Kegiatan Harian RKH.

H. Analisis Data

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE KOLASE PADA TAMAN KANAK-KANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Kolase Pada Anak Kelompok B TK Gebang 2 Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 1 13

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MEMBENTUK Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Membentuk Pada Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Kemiri 06 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

1 2 15

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MEMBENTUK PADA ANAK Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Membentuk Pada Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Kemiri 06 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

1 2 12

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak 02 Karanglo Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/201

0 1 15

PENDAHULUAN Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak 02 Karanglo Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 5

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak 02 Karanglo Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/201

1 4 13

UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE Upaya Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Metode Role Game Pada Anak Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 15

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK - KANAK MELALUI KEGIATAN TEKNIK MOZAIK : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelompok B TK Gelatik Tahun Pelajaran 2014-2015.

0 1 31

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TAMAN KANAK - KANAK MELALUI BERMAIN LASY : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Mutya Agni Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.

1 6 35

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI BERMAIN TANAH LIAT.

0 2 33