Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Yeni, 2014 Meningkat Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Kegiatan Memasak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dokumentasi menurut Arikunto 2003, hlm. 143 adalah mencari data mengenai hal-hal yang variabel berupa catatan, transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat dan sebagainnya. Nasution dalam Asmara, 2012: hlm. 6 mengemukakan bahwa dokumentasi adalah mengumpulkan data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan catatan yang berbentuk tulisan, foto-foto kegiatan pembelajaran, rekaman video dari aktivitas yang dilakukan selama kegiatan berlangsung. Selain itu dokumentasi yang digunakan adalah Rencana Kegiatan Harian RKH.

H. Analisis Data

Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan dan menyusun data. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk tulisan dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara reflektif, partisipatif dan kolabratif. Hopkins dalam Wiriatmadja, 2006, hlm. 96 mengungkapkan bahwa: Pengolahan data dan analisis data pada penelitian tindakan kelas dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian berlangsung dari awal sampai akhir, yaitu mulai tahap orientasi atau observasi awal sampai tahap berakhirnya seluruh program tindakan sesuai dengan karakteristik pokok permasalahan dan tujuan penelitian, kemudian dituangkan dalam bentuk deskriftif. Yeni, 2014 Meningkat Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Kegiatan Memasak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Beberapa langkah dalam pelaksanaan analisis data yang dikemukakan oleh Maleong 2007, hlm. 249 yaitu reduksi data, display data, verifikasi data dan pengambilan keputusan. Adapun langkah-langkah tersebut antara lain:

a. Reduksi data

Proses reduksi data dimulai dengan membuat kesimpulan dari data yang sudah diperoleh melalui hasil observasi agar mudah dipahami. Kesimpulan mengenai peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan memasak berdasarkan kategori permasalahan yang diteliti. Permasalahan yang dimaksud yaitu kemampuan motorik halus anak dan peranan guru ketika melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kegiatan memasak. Peneliti kemudian akan memisahkan antara data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Apabila ditemukan data yang tidak relevan dengan kebutuhan penelitian maka data tersebut tidak akan digunakan.

b. Display data

Untuk mempermudah membaca data dan pengambilan keputusan , setelah reduksi data yang peneliti peroleh disajikan dalam bentuk deskripsi yang menyeluruh pada setiap indikator kemampuan motorik halus. Indikator kemampuan motorik halus yang diteliti yaitu : mengurus diri sendiri tanpa bantuan, meniru membuat garis, melipat, membentuk dengan playdough, menjahit, menggunting, mencocok, menyusun menara kubus, membuat lingkaran dan bujur sangkar, memegang pensil dengan benar.

c. Verifikasi data

Tahap terakhir dari analisis data adalah verifikasi data yaitu menafsirkan atau mengintreprestasikan yang sudah disusun. Data yang telah disusun harus interpretasikan berdasar pada teori yang sesuai dengan hasil temuan. Hasilnya Yeni, 2014 Meningkat Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Kegiatan Memasak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu akan dijadikan acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya dan berikutnya diimplementasikan pada proses pembelajaran. Yeni, 2014 Meningkat Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Kegiatan Memasak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan memasak yang dilakukan di RA Nurul Iman, dapat disimpulkan bahwa: 1. Kondisi awal kemampuan motorik halus di RA Nurul Iman sebelum digunakannya kegiatan memasak belum optimal hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pra siklus sebanyak 1 anak 5 berada pada kategori BSB Berkembang Sangat Baik, 6 anak 32 berada pada kategori BSH Berkembang Sesuai Harapan, 8 anak 47 berada pada kategori MB Mulai Berkembang dan 4 anak 16 berada pada kategori BB Belum Berkembang. Belum optimalnya kemampuan motorik halus kelompok B RA Nurul Iman dikarenakan kurangnya latihan dan motivasi kepada anak, metode pembelajaran yang belum variatif, kegiatan pembelajaran masih terpusat kepada guru guru yang lebih aktif, kurikulumnya yang masih kurang mengajak anak untuk praktek langsung dan eksplorasi. 2. Langkah-langkah penerapan PTK yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan memasak terdiri dari dua siklus. Siklus satu terdiri dari tiga tindakan dengan tema makanan dan sub tema zat tenaga, tema tanaman dengan sub tema tanaman buah dan tema tanaman dengan sub tema tanaman sayur. siklus kedua terdiri dari tiga tindakan dengan tema binatang dengan sub tema binatang peliharaan, tema tanaman dengan sub tema tanaman umbi, dan tema makanan dengan sub tema makanan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE KOLASE PADA TAMAN KANAK-KANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Kolase Pada Anak Kelompok B TK Gebang 2 Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 1 13

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MEMBENTUK Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Membentuk Pada Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Kemiri 06 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

1 2 15

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MEMBENTUK PADA ANAK Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Membentuk Pada Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Kemiri 06 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

1 2 12

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak 02 Karanglo Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/201

0 1 15

PENDAHULUAN Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak 02 Karanglo Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 5

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak 02 Karanglo Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/201

1 4 13

UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE Upaya Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Metode Role Game Pada Anak Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 15

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK - KANAK MELALUI KEGIATAN TEKNIK MOZAIK : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelompok B TK Gelatik Tahun Pelajaran 2014-2015.

0 1 31

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TAMAN KANAK - KANAK MELALUI BERMAIN LASY : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Mutya Agni Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.

1 6 35

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI BERMAIN TANAH LIAT.

0 2 33